mengenang mu..

7.8K 243 21
                                    

Sesuai janji ku gaesss..... 😂😂😅😅oke langsung aja yak..
Maaf pagi banget, habis nelponan sama kaka 2 jam 😪🙈

Eh, makasih juga atas vote dan comentnya.. 😉😊😘😍

****

2 hari telah berlalu setelah kejadian itu, percayalah meski pun aku udah mencoba untuk tenang kembali tapi air mata ini ga kan pernah absen sehari pun.

Ada aja selalu membuat istriku terbayang dipikiran ku, aku terlalu merindukan dia. Sempat aku ditegur papa saat ga konsen kerja. Meski begitu aku juga harus profesional kan.

Sekarang aku udah sampai rumah, pulang kerja bawaanya ga mood juga, udah beneran hampa sekali hidupku. Aku semalam ke tempat mam, siapa tahu dia mendapatkan informasi keberadaan istriku,  ternyata nihil juga, bertanya dimana kostnya, mam juga ga tahu.

Malam ini aku hanya masak indomie aja dirumah,  masak gampang aja lah, habisnya siapa lagi yang masak. Bibi lama amat disana, istriku udah ga disini lagi.Bahkan ga menikmati makannya,  hambar terasa.

"huft.., andai kamu ada disini sayang pasti aku makan enak. Kamu kan pintar masak sayang."

"kamu lagi apa sekarang sayangku?"

"bayi kita sehat kan?  Jangan capek ya sayang."

"kamu kangen ga sama ku?"

"mau ketemu sama kamu sayang."

"pengen peluk cium kamu..,huh.."

Itulah percakapan sendiri yang ga bakalan didengar eclips dari sana. Aku pun menyelesaikan makan malam ku, dan beranjak kekamar.

Ceklekk..

Aku masuk dan menutup kembali pintunya, sebelum berjalan aku menatap kamar ini dari balik pintu ini. Lagi-lagi air mata ku jatuh.

Kamar ini, kamar tempat kita bersandiwara, tertawa, curhat, saksi bisa penyatuan kita hingga janin jadir dalam rahimnya meski yang dulu ga bertahan namun adeknya masih bertahan.

Selain itu paling menyesakkan hati karena tempat ini tempat aku menyiksa tubuh dan hatinya, tempat dia menjadi pelacur ku dulu.

Aku pun menghapus airmata ini dan berjalan kearah kasur bahkan aku udah berbaring dikasur, memiringkan badan dan menatap kasur disampingku tempat dia berbaring.

Air mata ku jatuh lagi, hatiku juga nyesek banget, aku memegang kasur kosong samping ku, mengusapnya seakan aku mengusap punggungnya, kepalanya, pipinya.

Aku membayangkan dia tiduran disampingku bahkan dalam pelukanku, dan aku juga mengingat wajah ketakutan dia sama ku waktu aku menyewa dia.

Wajah terlukanya, airmata penderitaannya, siksaan yang kulakukan sama dia waktu itu. Dan sekarang aku menyesalinya.

"hiks..aku kangen kamu sayang.." isakku.

"maafin aku sayang...maafin kesalahan ku."

"dikasur ini kita pernah tertawa bersama dan dikasur ini juga aku menyiksa kamu sayang. Hiks..hiks.."

"aku ingin ketemu kamu sayang...hiks.. Aku mau sama kamu dan anak kita."

"sayang...hiks..hiks..aku kangen banget sama kamu, kangen banget sayang hiks..hiks.." 😭😭

Jangan Benci Aku (END) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang