Ngidamnya ampun...

5.1K 163 11
                                    

Selamat Natal dan Tahun baru bagi teman yang merayakan.. 😊😉🙏🌲

Dan selamat menikmati liburan juga gaes.. 😊😉😘

Oke, mari kita lanjutkan ya gaes..
😉😉😘😘

****

Hari berganti hati telah kita lewati kembali bersama. Usia kandungannya udah 4 bulan pas. Dan aku masih membawa dia kekantor ku saat kerja karena aku masih belum siap meninggalkan dia dirumah.

Tidurku terasa terganggu karena helaan dan hembusan diwajahku. Aku pun membuka mata,  ternyata istriku meniup-niup pelan wajahku bersamaan sama senyum manisnya.

Bukan hanya itu aja, bulu mataku pun dimainkan dia, gemes kalia ya. Dan itu ga membuat ku kesal apa lagi marah sama dia, aku malah membalas senyumnya dan memeluk dia.

"pagi pangeranku..."

"pagi permaisuri ku.." balasku sambil kecup hidungnya lalu aku bergerak untuk bersandar di kasur.

"kenapa hem? Kok tumben genit gini ya.., malah mainkan bulu mata suaminya lagi."

"hehehe,  ga tahu kenapa. Aku hanya pengen aja lihat dan ganggu kamu. Soalnya kamu ganteng sih.."

"wahhh,  udah pintar gombal nih ya sekarang." aku menggesekkan hidungku kehidungnya.

"hihihi,  geli danish.." kikiknya.

"sini lebih dekat lagi,  aku mau nyapa anak kita." dia pun mendekat dan duduk didepan ku.

"pagi anak ku sayang.., nyenyak kah tidurnya nak? Papa harap kamu nyenyak ya. Sehat-sehat ya anak ku.., papa udah ga sabar ketemu kamu loh."

Aku menunduk dan berbicara depan perutnya sambil mengelus perut buncitnya. Dan eclips mengusap kepalaku.
|
|
|
Setelah berbicara singkat tadi dikamar kita kembali melakukan aktifitas biasa, aku membersihkan diri siap-siap kekantor setelah istriku
Selesai membersihkan diri dan dia lagi buat sarapan didapur.

Aku menuruni tangga, dia terlihat udah siap menunggu aku datang ditempat duduknya.

"wahhh, enak nih sarapannya sayang."

"eh, hehehe ayo kita sarapan..."

Kami pun menikmati sarapannya sambil berbincang singkat setelahnya kita berangkat kekantor.

Hingga kami pun sampai kekantor, mungkin karena kejadian kemarin para karyawan lainnya tampak lebih segan dan menghormati istriku.

Sempat istriku heran namun aku mengatakan semua baik-baik aja kok. Dia pun mengangguk paham.

Namun saat kita memasuk ruanganku  genggaman tangannya semakin erat dan aku tahu itu.

"gapapa sayang, jangan takut ya.., aku pastikan kejadian kemarin ga terulang lagi. Ada aku sayang.." dia menatap wajahku melas dan aku pun mengusap kepalanya sayang.

"kalau kamu merasa bersalah lagi,  tolong hilangkan itu ya sayang. Percayalah sayang semua aman kok." dia pun mengangguk senyum aku pun membalas senyumnya.

"kita masuk ya.."

"iya danish.."

Kita pun masuk keruangan ku dan sekarang kita masuk keruangan pribadiku. Tempat dimana dia nyaris diperkosa sibiadab itu.

Jangan Benci Aku (END) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang