Kalian tidak merindukan ku?

6.8K 269 11
                                    

Yuhuuu..
Langsung aja ya gaes.. 😊😉😘

****

Aku lebih dulu terbangun dari danish, dan memang aku udah terbiasa bangun cepat. Saat bangun awalnya aku sempat kaget ruangan ini, namun aku kembali teringat sama semalam, bahwasanya aku nginap dirumah danish.

Ada kelegaan yang telah aku curhatkan sama dia, meski aku tahu dia tetap ga akan iba dan tetap berprasangka buruk sama ku.
Padahal sebenarnya ada point utama saat aku cerita.

Dimana saat aku mengatakan aku menerima resiko menjadi seorang pelacur apa lagi menerima perlakuan dari orang yang kita cintai. Percayalah aku sengaja mengucapkan itu dan yang aku maksud adalah dia.

Tapi tampaknya itu ga berpengaruh untuk dia, buktinya dia ga membahas itu dan tampak ga peduli akan hal itu.

Baiklah kembali kepagi ini, jam masih pukul 05:30 membangunkan dia takut dibilang aku ga sopan terus aku dimarahi lagi.

Dan aku memilih keluar dari kamar, berjalan mengitari rumah besar ini. Aku pun mengelilingi dan mengamati seisi ruang ini.

Hampir tiap ruangan aku meneteskan air mata, dadaku sesak jika mengingat nya. Dan saat foto yang ditempel didinding, itu foto keluarga mereka.
Air mata ku semakin menetes melihat orang tua danish, orang yang menyakiti aku, yang yang gencar memblacklist aku.

Ga tahan melihat foto itu, aku kembali berjalan kedapur, disini lebih membuat air mataku mengalir deras mungkin udah terisak meski ga kuat.

Aku mengitari sambil meraba tiap keramik pantrinya, dan sekarang aku berhenti di keramik tempat masak. Aku menutup mataku, mencoba mengingat masa itu.

"hiks.., disini danish disini kamu sering ganggu aku masak.." lirihku sambil menangis.

"dan saat kamu buatin aku lemon hangat, disini juga aku sering meluk kamu dari belakang."

"dan disini juga kamu sering ajak aku dansa, hiks.."

"semua kenangan itu telah banyak disini, aku merindukan semua itu danish, hiks..hiks.. Aku merindukan semuanya." airmata ku semakin deras.

"sakit danish..sakit..., hatiku sakit danish, hiks..hiks..hatiku sakit danish. Hatiku sakit saat sekarang kamu udah membenci ku. Aku ga tahu berbuat apa lagi danish hiks.."

Ga lama aku menghapus airmata, menarik nafas mencoba normal kembali. Aku jangan kelamaan menangis apa lagi sampai dilihat danish.

"huh!! Kamu harus tenang eclips, harus sabar.., semua udah berubah jadi jangan bawakan kenangan dulu."

"udah jam 6 kurang, dia belum turun juga." ucapku lalu membuka lemari kulkas, terlintas dipikiran ku untuk buat sarapan dia.

Tanpa babibi aku pun langsung memasak cepat sebelum dia turun kebawah. Dan jadilah mi goreng special yang telah ku hidangkan dengan rapi dimeja dibarengi jus kwuini kesukaan dia.

Aku mendengar suara berisik diatas tepatnya kamarnya, aku pun langsung naik kekamarnya. Baru aja aku mau buka pintunya udah keduluan dibuka sama danish bersamaan dia juga udah rapi, mau kekantor kali.

"eh.."

"eclips, kamu dari mana?" tanya datar.

Jangan Benci Aku (END) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang