Yibo mengambil kecepatan maksimal, motornya berhasil mengejar hingga kini melaju bersampingan. Jendela mobil Xiao Zhan kemudian ia ketuk berkali-kali.
"Bos, pegangan!" teriak Ji Xia sambil membanting stir ke samping, mencoba mengibas motor Yibo namun gagal. Yibo mengelak lalu dengan kecepatan tinggi, ia berhasil mendahului.
Yibo menghentikan motornya di tengah jalan, menunggu mobil Xiao Zhan melaju kencang ke arahnya.
Xiao Zhan terhenyak, "Ji Xia!!"
"Boss, kita tabrak saja!" Ji Xia menginjak pedal gas, mempercepat laju sambil menelan ludah bulat-bulat.
Tiba-tiba Xiao Zhan menarik bahu Ji Xia dari belakang, "HENTIKAN MOBILNYA SEKARANG!"
Ji Xia menggelengkan kepala. "Untuk apa?! Jangan lupa bahwa orang itu adalah pembunuh!"
Xiao Zhan melepas sabuk pengamannya, melihat jarak mulai memendek, mobilnya siap menghantam motor di depan sana. "Ji Xia!"
Xiao Zhan menyeruduk ke depan, meraih setir dan memutarnya tajam hingga mobil mengambil arah yang tak terkendali.
Ji Xia menjerit panik, mobilnya melaju kencang menerobos batas jalan menuju pepohonan. Namun sebelum menabrak, ia segera menginjak rem.
Xiao Zhan terhempas ke sisi jendela, tubuhnya membentur pintu cukup keras.
Wajah Ji Xia juga tak lolos dari benturan, ia mencium setir hingga hidungnya mengeluarkan suara retak dan berdarah.
Ketika ia mengangkat kepalanya, suara mesin motor terdengar menepi."Xiao Zhan!" Yibo turun dari motor dan melompat memburu pintu belakang mobil Mercedes Benz itu, berusaha membukanya.
Pintunya macet, sebuah batu ia pungut dari tanah lalu dihantamkan memecah jendela.
Ketika pintunya terbuka, Xiao Zhan melompat keluar dan menjatuhkan tubuhnya pada Yibo.Gedebuk!
Keduanya ambruk di daratan rumput.
Yibo segera memeriksa tubuh Xiao Zhan. "Apa kau terluka?! Apa kau baik-baik saja? Apa kau—"
Xiao Zhan memeluk Yibo erat, detak jantungnya terpacu tak beraturan, tangannnya gemetar hebat.
Yibo terduduk lalu mendekap penuh tubuh Xiao Zhan, mengusap kepalanya beberapa kali. "Kau pasti takut, aku minta maaf. Aku benar-benar minta maaf…"
Mata Xiao Zhan berair, ia menyekanya sebelum menetes kemudian mengambil nafas dalam-dalam. "Aku hampir membunuhmu, hampir saja …"
Yibo melepas lalu memandang, bukan karena takut dirinya terluka, Xiao Zhan justru malah takut akan melukainya? Yibo tersenyum lebar lalu mendaratkan sebuah ciuman lembut ke bibir Xiao Zhan, sentuhan itu menyeret kelopak mata Xiao Zhan tertutup, merasakan aliran hangat yang diberikan Yibo sambil membelai lekuk rahang itu dengan jemarinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑫𝑹𝑼𝑵𝑲 [𝑻𝒂𝒎𝒂𝒕 ✔️]
FanfictionXiao Zhan, CEO muda dan juga seorang alcoholic, hidupnya berteman baik dengan kemalangan. Ia terkena getah dari bisnis kotor sang ayah di masalalu yang membuatnya terlibat dalam misi balas dendam kelompok berbahaya. Sebuah jebakan dibuat sebagai tah...