🥂 Drunk E10

4.8K 640 16
                                    

Xiao Zhan berhenti setelah merasa lidah Yibo malah menggeliat di bibirnya, bermain-main.

"Sudah kutelan," ucap Yibo dengan suara rendah.

Xiao Zhan menepuk pipi Yibo dengan bangga lalu melanjutkan pergerakan menuju pintu.

"Itu adalah ciuman terjorok yang pernah kita lakukan, bagaimana kalau aku malah mengeluarkan muntahan di mulutmu?!" Yibo menggerutu.

"Itu bukan ciuman, dungu! Aku mencegahmu muntah, aku juga tidak mengira cara itu berhasil."

"Tetap saja … Jorok." Yibo mengusap bibirnya lalu tersenyum tipis.

"… Kalau dipikir-pikir, Huan Li dan ayah sama-sama memiliki ruangan dan jalur rahasia di kediamannya, jika mereka masih berhubungan baik, mungkin sekarang mereka sudah membangun markas besar."

Yibo melanjutkan, "Dan mendirikan organisasi penjahat profesional? Apa kau bisa bayangkan betapa mengerikannya jika itu terjadi?"

"Ayahku tidak akan melakukan hal seperti itu!" dengus Xiao Zhan.

"Jika dia dihasut oleh Huan Li, apanya yang tidak mungkin?"

"Baiklah, terserah…" Xiao Zhan menyerah.

Tangan Xiao Zhan meraih pintu lalu mengetuk-ngetuknya sebanyak 3 kali. Dari pantulan suara, jelas sekali ada udara di balik sana. Ia tersenyum lega.

"Kita sampai." Xiao Zhan kemudian membuka pintu.

Xiao Zhan tergelincir dengan suara 'Gedebug!', terjatuh di atas lantai kamar mandi.

"Kau baik-baik saja?!" Yibo menyusul dengan mimik wajah heran, "Kenapa harus kamar mandi? Bagaimana jika Xiao Yuan sedang mandi lalu ada penyusup muncul dari pintu rahasia ini?"

Xiao Zhan mengusap sikunya lalu menyeret Yibo menuju ruang di seberang pintu, yaitu kamar utama. Ia tak punya waktu untuk meladeni ocehan Yibo menyadari nyawa ayahnya sedang dalam bahaya.

Dari lantai bawah, terdengar suara letusan senjata.

Xiao Zhan mengintip dari atas, di sana, anak buah Huan Li sedang sibuk membunuh pengawal Xiao Yuan satu persatu. Kepala mereka diledakkan oleh timah panas, darah menyembur hingga merubah warna lantai dari putih ke merah pekat.

Ruangan itu dipenuhi tubuh-tubuh yang sudah tak bernyawa, bahkan ada beberapa bagian tubuh yang dipotong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ruangan itu dipenuhi tubuh-tubuh yang sudah tak bernyawa, bahkan ada beberapa bagian tubuh yang dipotong.

Orang yang melakukannya adalah sosok yang sangat Yibo kenali, dia adalah Lee Jidan, tangan kanan Huan Li, juga sosok yang paling gila di antara anak buah unggulan ayahnya itu.

Jidan menjilati ujung pistolnya lalu duduk di kursi, matanya memandangi tumpukan mayat seolah itu adalah karya seni yang mengagumkan.

Yibo menahan bahu Xiao Zhan lalu berbisik, "Apapun yang terjadi, jangan sampai kau berhadapan dengan orang itu."

𝑫𝑹𝑼𝑵𝑲 [𝑻𝒂𝒎𝒂𝒕 ✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang