'hmhhh….:
Rasanya sangat tidak nyaman. Ia seperti berada di atas permukaan yang kasar namun elastis, kencang, agak padat, juga ada beberapa sisi yang lembut. Sulit dijelaskan.
Xiao Zhan memainkan tangannya untuk meraba, bergerak meraih apapun yang ada di dekatnya. "Apa ini…? mhhh…"
Kemudian ada suara yang menjawab, "Jangan sentuh bagian itu."
Kening Xiao Zhan berdenyut kuat, ia berusaha membuka kedua matanya dan perlahan melihat semurat cahaya.
Lama-lama cahaya itu membentuk objek, semakin fokus dan jelas. Itu adalah sebuah wajah. Wajah itu berada tepat di bawah wajah Xiao Zhan sendiri, dan sejurus kemudian ia menemukan posisi tubuhnya menindih tubuh pemilik wajah ini!
Wajah itu tersenyum, dan ...
DEG!
Xiao Zhan membatu, ia mengerjap berkali-kali namun wajah itu memang terlihat seperti sosok yang ia kenali.
"Apa, … Apa aku sedang bermimpi?" Xiao Zhan memutar matanya seperti orang linglung, kemudian menyentuh wajah di hadapannya mulai dari dagu, bibir, hidung, hingga kedua bagian alis.
Tanpa sadar mulutnya berucap, "Tampan."
"Terima kasih, aku memang tampan." Pemilik wajah itu menjawab.
Xiao Zhan memalingkan wajah, termenung lagi. "Ini pasti mimpi, ... Semuanya terasa aneh, aneh sekali," gumamnya sembari menyipitkan mata dengan padat, menarik otot wajahnya untuk mendukung kesadaran.
Ia memandang wajah itu lagi. "Wang Yibo?" panggilnya dengan ragu.
"Mn?"
"Kenapa kau ada di mimpiku?"
"Tidak tahu. Kau yang punya mimpi ini, kenapa malah bertanya padaku?"
"… Iya, kau benar."
"Kemarilah, tubuhmu dingin sekali," Yibo menarik Xiao Zhan kembali ke dalam pelukannya.
Penerangan di dalam ruangan itu hanya berasal dari 3 lilin yang bertengger cantik di permukaan meja, menciptakan suasana hangat dan misterius.
Xiao Zhan membiarkan wajahnya mendarat di lekuk leher Yibo, ia akui memang posisi seperti ini membuatnya merasa hangat.
Tangan Yibo melingkar di sekitar bahu Xiao Zhan, satunya lagi melilit bagian pinggang. Rahang tajam itu memagari pucuk kepala Xiao Zhan dan sesekali bergerak mengusap rambut halusnya.
Yibo berbisik, "Kau tidak mencoba
melarikan diri?""Ini 'kan hanya mimpi, aku rasa … tidak apa-apa," ucap Xiao Zhan dengan tenang.
Sekilas, Yibo mengguratkan senyuman.
Wajah Xiao Zhan kembali mengerut menyadari sesuatu yang terasa aneh, "Aku masih tidak mengerti kenapa mimpiku seperti ini … Apa yang kufikirkan sebelum aku tidur?"
"Bolehkah aku bertanya padamu?" Yibo menatap intens.
Xiao Zhan mengangguk kecil, mempersilakan meski pikirannya masih gelap berkabut.
"Apa kau menyesal dengan apa yang kita lakukan malam itu?" tanya Yibo.
Xiao Zhan menjawab datar, "Aku, … Tidak tahu."
"Lalu, apakah kau tidak menyukaiku?"
"… Tidak tahu."
"Apa kau takut padaku?"
"…. Mungkin?"
"Kenapa?"
Xiao Zhan mengangkat tubuhnya sedikit untuk menatap kedua mata Yibo, lalu ia menjawab, "Aku takut … Tidak bisa mengendalikan diri."
"Karena ini mimpi, apapun yang aku katakan tidak akan jadi masalah, 'kan?" ucap Xiao Zhan dengan wajah mengharap dukungan.
"Mn." Yibo menyambar bibir Xiao Zhan dan memberi hisapan lembut.
Xiao Zhan menerima ciuman itu, menghisap balik dan mendorong masuk lebih dalam. Lidahnya menggeliat menjalar masuk ke mulut Yibo, lalu mengigitnya sedikit.
"Hmpphh, Tunggu!" Xiao Zhan tiba-tiba berhenti. "Kenapa rasanya sangat nyata? Apa ini benar-benar mimpi?" lanjutnya lalu membuka kedua matanya lebar-lebar.
Yibo menghela napas cepat, nampak kesal. "… Lanjutkan," ucapnya, sedikit memaksa.
"Bagaimana kalau ini bukan mimpi?!" Xiao Zhan membuat palang tangan di antara bibirnya dan bibir Yibo, menahan pergerakan.
Yibo merajuk kesal, "Xiao Zhan, mimpi atau bukan, lakukan apa yang ingin kau lakukan! Jangan membatasi dirimu dengan keraguan!" tekannya.
"Kenapa kau memarahiku?! Aku akan menendangmu keluar dari mimpiku dan membiarkanmu dimakan monster!" Xiao Zhan membentak.
Tiba-tiba tangan Yibo menarik tubuh Xiao Zhan kembali, membenamkan wajah itu ke dadanya. "Psst! monster itu datang," bisik Yibo.
Xiao Zhan merengut, "Ha….?"
Yibo berbisik lagi, melanjutkan, "Itu adalah tikus besar, dia bisa merayap di langit-langit. Tikus aneh berkepala sapi," pekiknya sambil memeluk tubuh Xiao Zhan lebih erat, seolah dirinya sedang ketakutan.
"Ha?!" Xiao Zhan tertegun.
"Jangan bergerak, dia tidak bisa melihat dengan baik. Jika sampai dia melihatmu, kepalamu akan dilahap!" Yibo membuat suasana berubah mencekam.
Xiao Zhan, "Kau serius?"
Yibo, "Mn."
Xiao Zhan, "… Aku ingin bangun. Aku ingin menghentikan mimpi ini. Bagaimana bisa ada tikus berkepala sapi? Aku ini pria dewasa, bukan anak kecil. Kenapa memimpikan hal seperti ini?"
Yibo memekik, "Makhluk itu turun!"
Xiao Zhan memejamkan kedua matanya lalu memeluk Yibo erat-erat. "Apa dia akan memakan kita?!"
Yibo sedikit tersenyum, tidak bergerak.
Xiao Zhan, "Lakukan sesuatu!"
Yibo, "Tetaplah seperti ini."
Xiao Zhan tak sengaja menyentuh bagian belakang kepala Yibo, mengusapnya dan merasakan sesuatu.
Tiba-tiba ia melepaskan pelukannya dan menatap Yibo dengan wajah marah, "SIALAN, INI BUKAN MIMPI!"
Yibo mengerjap gugup, "Bagaimana kau tahu? Kau bahkan sedang mabuk, apa kau yakin kau sedang sadar atau tidak?"
"Ada jahitan di kepalamu! Itu adalah luka karena lampu yang kuhantamkan padamu kemarin!"
Xiao Zhan mengepalkan tinjunya, lalu melayangkannya ke wajah Yibo, namun tinju itu hanya sampai di udara. Yibo bergeming, ia hanya memandang dengan tatapan lembut.
"Kau, … Berhentilah menggangguku! Apapun yang kau inginkan dariku, tidak akan kuberikan!" Xiao Zhan beranjak dari tubuh Yibo, hendak pergi namun tangannya ditahan.
Yibo berdiri dan berbisik dari belakang, "Aku ingin membunuhmu, atau ... Aku mencintaimu. Menurutmu aku menginginkan yang mana?"
Xiao Zhan berbalik dan balas menatap, "Bunuh aku," ucapnya.
Yibo meraih vas bunga di atas meja lalu melayangkannya ke arah kepala Xiao Zhan, "Kalau begitu, matilah!"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑫𝑹𝑼𝑵𝑲 [𝑻𝒂𝒎𝒂𝒕 ✔️]
FanficXiao Zhan, CEO muda dan juga seorang alcoholic, hidupnya berteman baik dengan kemalangan. Ia terkena getah dari bisnis kotor sang ayah di masalalu yang membuatnya terlibat dalam misi balas dendam kelompok berbahaya. Sebuah jebakan dibuat sebagai tah...