Setelah menyetujuinya, Bara kini dihadapkan dengan Bestari. Bestari yang tidak tahu apa-apa, setelah dijelaskan ia mulai menerima perintah dari kepala sekolah dan Bu Ani tanpa mengeluh sedikitpun.
Kini Bestari Malaika, kelas 12-1 murid terbaik dan terpintar yang luas akan pengetahuannya, serta budi pekertinya yang baik akan selalu dihadapkan dengan Bara Aksa Adhitama. Kelas 12-9, seorang lelaki yang tidak bisa diatur, tidak suka belajar, keterlaluan dan terkenal gara-gara kelakuannya yang selalu membuat onar.
Kini Bestari mulai pendekatan diri dengan Bara. Awalnya dia gugup dan malu karena Bestari dengan Bara belum kenal. Bahkan mereka hanya sama-sama hanya tahu. Bestari tahu Bara karena Bara terkenal dengan julukan "Si Biang Kerok" dan Bara tahu Bestari karena namanya yang terkenal, bahkan Bestari dijuluki sebagai "Best Star."
Bestari mulai beranjak, melangkah mendekati Bara yang sedang duduk dibangku kantin sendirian, sambil memejamkan matanya.
"Boleh aku temani?" Tanya Bestari sambil duduk disebelah Bara
Bara tiba-tiba membuka matanya, dan melihat sosok yang akan selalu mengawasinya.
"Terserah." Jawab Bara malas
"Ya udah, kita langsung mulai perkenalan ya!" Ajak Bestari semangat.
"Nggak usah. Kita udah saling tau kan?"
"Aku kira, kita hanya sekedar tau, nggak saling kenal."
"Sama aja!" Bentak Bara
"Beda" Ujar Bestari dengan halus
"Sama!" Bara menyentak lagi
Dengan lembut Bestari berkata lagi "Beda Bara"
"Terserah!"
"Ya udah, kita mulai ya? Aku Bestari Malaika. Orang-orang memanggilku Bestari. Orang-orang selalu bilang bahwa semua pengetahuan dan perilakuku mencerminkan arti dari namaku. Apa kamu tau arti namaku?"
"Nggak. Nggak penting" Ujar Bara sambil menatap Bestari dengan malas.
"Oke, sekarang giliran kamu"
"Harus banget ya?"
"Harus Bara"
Dengan terpaksa Bara mengenalkan dirinya.
"Nama, Bara Aksa Adhitama. Kelas, 12-9. Alamat rumah, nggak usah tau. Dan yang harus lo tau adalah hobi gue"
"Apa hobi mu?" Tanya Bestari penasaran.
"Balapan!"
Mendengar ucapan yang baru saja Bara ucapkan, membuat Bestari harus sangat ekstra hati-hati, ekstra kuat dan ekstra sabar menghadapi Bara.
"Hobi yang cukup ekstrim"
"Makanya, jangan deket sama gue apalagi ngawasin gue. Gue ekstrim orangnya. Jadi gimana? yakin mau ngawasin dan ngebimbing gue?" Ucap Bara berusaha agar Bestari menyerah darinya.
"Mau. Aku nggak akan nyerah, pokoknya sebelum mencoba jangan menyerah. Dan kalaupun udah dicoba, ya terus lanjut jangan sampai gagal ditengah jalan. Kita sama-sama belajar lebih baik ya?" Seru Bestari dengan yakin.
Sepertinya, untuk melenyapkan Bestari di hidup Bara, Bara harus melakukan banyak sesuatu yang membuat Bestari kewalahan menghadapi sikapnya.
Untuk saat ini, Bara mengiyakan apa-apa yang diucapkan oleh Bestari. Tapi untuk nanti? Entahlah. Kita lihat saja rencana Bara!"Iya iya, terserah." Jawab Bara mengiyakan.
Kini Bestari selalu mengikuti Bara. Saat jam pelajaran selesai, Bestari langsung pergi ke kelas Bara untuk memastikan Bara mengikuti pelajaran. Tetapi, ada satu hal yang belum ia lakukan. Yaitu mengikuti Bara pulang sampai rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
BESTARI
Teen FictionBerawal dari sebuah persetujuan, membawa kita melangkah terlalu jauh.