Mendekat Tanpa Ragu

68 16 1
                                    

"Bara!" Seru Bestari

"Ada apa? Udah beres kan ngawasin nya?" Sahut Bara yang akan menaiki motor.

"Belum beres. Pokoknya mulai hari ini aku jadi pengawas kamu, sampai kamu pulang ke rumah."

"Gila! Nggak! Nggak bisa kaya gitu. Jangan seenaknya ya ngatur-ngatur!" Ujar Bara yang mulai kesal

"Memang begini kan peraturannya? Aku harus ngawasin kamu. Ya kalo nggak, yang kena konsekuensi itu bukan kamu aja, tapi aku juga."

"Kalo gitu mending dilanggar sekalian! Biar kita sama-sama kena!"

"Sampai kapan mau melanggar?"

"Sampai ada orang yang bikin gue jatuh cinta."

"Kalo gitu, akan aku cari orang yang bisa buat kamu jatuh cinta."

"Nggak akan bisa."

"Bisa"

"Nggak bakalan!" Bentaknya kesal

"Bisa Bara, bisa" Ujar Bestari lembut

"Siapa?!"

"Ya belum tau. Makanya kita cari sama sama ya?" Ajak Bestari lembut pada Bara

"Percuma. Nggak akan ada!"

"Ada"

"Nggak ada!!!" Lagi-lagi Bara dibuat kesal oleh Bestari

"Suatu hari nanti, disaat kita sudah benar-benar menemukan orang yang mencintaimu setulus hati, tulus dari lubuk hatinya yang paling dalam dan mencintaimu dengan sederhana, tanpa keraguan, tanpa putus asa, dan tanpa meninggalkan. Berarti disaat itulah kamu tidak diperbolehkan untuk melanggar segala aturan. Aturan manapun yang ada di dunia ini. Aku yakin orang yang kita cari pasti ada."

"Yang kaya gitu yang susah dicari"

"Mudah kok" Seru Bestari bersemangat

"Susah. Udah ah"

"Mudah, Bar ... " Belum selesai bicara, Bara sudah membungkam mulutnya. Agar tidak kembali mengoceh seperti itu.

"Bisa diem kan? Gue mohon kali ini jangan sok meyakinkan. Bosen dengernya." Sambil melepaskan tangannya yang membungkam Bestari.

"Kalau begitu, aku naik motormu dan aku akan diam" Ujarnya agar bisa mengawasi Bara sampai rumah

"Ya udah cepet! Cepetan naik! Berisik!"

Dengan segala kekesalan dan keterpaksaan akhirnya Bara membonceng Bestari dengan motor ninjanya itu menuju rumah Bara.

Sepanjang perjalanan, Bestari diam tidak bersuara sedikitpun. Bestari yang teguh pendirian terhadap perkataannya membuat Bara ingin menanyakan sesuatu hal kepadanya. Tapi, mereka sudah sampai dirumah Bara. Akhirnya Bestari turun dari motor Bara, tanpa berkata sedikitpun. Bestari pergi meninggalkan Bara.
Bara merasa Bestari adalah perempuan teraneh yang pernah ia temukan.

Bestari kini berjalan menyusuri jalanan yang ramai, dan mencari angkutan umum. Sebenarnya, ia setiap hari membawa motor ke sekolah. Tapi untuk hari ini ia sengaja tidak membawa karena berniat untuk mengawasi Bara pulang sampai ke rumahnya dengan menggunakan motor Bara. Jadinya, Bestari harus pulang naik angkutan umum setelah mengawasi Bara sampai rumahnya.

°•°•°•°

Rey, memikirkan segala cara agar dia bisa menghentikan Bestari menjadi pembimbing dan pengawas Bara. Haruskah Rey menjadi pembuat onar seperti Bara agar dia selalu diawasi Bestari? Rey pikir hal itu akan merusak jati dirinya sendiri sebagai anak dari kepala sekolah, dan akan merusak reputasi milik ayahnya.

BESTARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang