XIII

34.8K 3.6K 233
                                        

Dua minggu setelahnya, hubungan Jeno maupun Jaemin mengalami kemajuan pesat dengan seringnya mereka bertemu karena Jisung, membuat Jeno tidak terlalu canggung lagi berbicara dengan Jaemin, meski yang mereka bahas adalah kelakuan si mungil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dua minggu setelahnya, hubungan Jeno maupun Jaemin mengalami kemajuan pesat dengan seringnya mereka bertemu karena Jisung, membuat Jeno tidak terlalu canggung lagi berbicara dengan Jaemin, meski yang mereka bahas adalah kelakuan si mungil.

Walaupun begitu, pengucapan janji suci beberapa menit lalu begitu menegangkan karena suara Jeno yang bergetar, ketika ditanya ternyata pria itu terlampau gugup karena takjub akan penampilan ibu dari sang anak. Tak pernah Jeno membayangkan jika Jaemin terlihat begitu menawan dengan sebuket bunga, tuxedo putih gading dan juga bibir semerah cherry dengan bulu mata lentik. Eyeshadow warna natural membingkai mata indahnya, membuat Jeno terhipnotis dan seketika gemetar. Oh sungguh gila dirinya yang dulu karena telah meninggalkan Jaemin.

"Jaemin tak akan kabur!" Mark mengejutkannya, membuat Jeno menghela nafas kasar. Ia ingin cemberut tapi itu akan membuat Mark menertawakannya di hari bahagiannya dan ia tak akan membiarkan hal itu terjadi.

"Ah yang akhirnya menikah!" Jeno tersentak, suara Siyeon begitu ceria. Di tatapnya wanita itu lama dan dalam, namun tak menemukan suatu kebohongan. Senyumnya sangat tulus bahkan Jeno tak menyangka wanita itu seriang itu saat melihat Jaemin dan Jisung, ia bahkan tak pernah melihat sisi Siyeon yang seperti itu.

"Kurasa keputusan yang tepat saat ia memilih membatalkan pernikahannya denganmu, entahlah Jen. Aku merasa bersyukur, dia kembali pada dirinya sebelum memikul beban berat saat bersamamu. Ceria dan bertingkah konyol, itulah Park Siyeon yang sesungguhnya." Gowon tersenyum penuh arti, berterima kasih karena telah mengembalikan sepupu sekaligus sahabat kecilnya itu kepada dirinya yang semula. Siyeon yang ceria dan konyol, kini sedang mengusili Jaemin dan Jisung. Entahlah, Gowon ingin menangis karena terharu. Akhirnya, segala beban yang di tutupi wanita itu seorang diri telah menghilang. Siyeon yang ceria dan konyol, serta usil adalah perpaduan yang menggemaskan.

"Dia nampak jauh lebih baik daripada saat bersamamu Jen." Dan Mark membenarkan perkataan Gowon, hingga Jeno akhirnya dengan helaan nafas menatap Siyeon. Ia tersenyum tulus, ternyata melepaskan Siyeon adalah langkah terbaik untuk membuat wanita itu bahagia. Tak pernah ia tahu Siyeon adalah seseorang yang seceria itu, kekonyolan dan keusilannya bahkan mengundang tawa si manis yang sudah resmi menjadi pasangan hidupnya.




.



Jisung memegangi tuxedo yang Jeno kenakan, begitu erat si mungil memegangi tuxedonya dan menatap wajahnya begitu lama. Jeno mau tak mau tersenyum, membelai pipi si mungil. Untung saja, kedua orangtuanya tak jadi mengambil si mungil, jika tidak situasi akan menjadi arkward kalau hanya ada mereka berdua. Jisung menangis keras saat di pisahkan dengan kedua orangtuanya.

"Jisungie.. kau harus ganti baju dulu." Jaemin mengambil alih Jisung, mengeluarkan pakaiannya dari dalam tas kecil si mungil dan menggantinya. Untuk sementara mereka menginap di hotel selama dua hari, katanya sebagai yah.. tapi rencana para tetua gagal karena Jisung. Sepertinya Jisung belum ingin punya adik.

Cover  Up ✔[Nomin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang