XIX

28.3K 2.8K 88
                                        

Mohon  maaf untuk typo disana sini..

Mohon  maaf untuk typo disana sini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gowon mengabari Taeyong lewat Siyeon bahwa Shuhua sudah di pulangkan ke negara asalnya, mereka bisa bernafas lega untuk saat ini, namun Taeyong sendiri merasa kurang bisa merasa aman. Karena ia tahu kemungkinan besar wanita itu akan kembali melihat dari sosoknya yang mampu melakukan hal nekat menerobos masuk kedalam ruangan Jeno, ada sedikit rasa khawatir namun ia harus berpikir positif untuk saat ini.





"Apa yang kau pikirkan sayang?" Tiba-tiba Jaehyun datang dari arah belakang, memeluk tubuhnya dengan erat yang saat ini sedang bersandar di jendela yang terbuka, menampilkan view malam hari yang indah dengan banyaknya taburan bintang di langit. Senyumnya mengembang kala Jaehyun mengecup lehernya sembari menghirup aroma tubuhnya yang baru saja selesai mandi beberapa saat lalu.



"Hmmm... aku hanya memikirkanmu hehe, dimana Jisung?" Taeyong berbalik, menyenderkan tubuhnya dan kemudian menatap wajah Jaehyun yang begitu dekat dengannya. Menatap lekat setiap lekukan wajah sempurna milik sang suami dan kemudian tersenyum.



"Jisung bersama kedua orangtuanya tentu saja." Jaehyun kembali tersenyum, tahu jika Taeyong tengah memikirkan suatu hal namun belum begitu yakin untuk memberitahunya. Jaehyun mengerti itu, dan dia akan menunggu Taeyong menceritakannya kapanpun saatnya tiba.




"Jae.."

"Hmm..."




"Kenapa kau tampan sekali?" Jaehyun tersenyum, istrinya ini benar-benar menggemaskan.




"Karena aku suamimu." Jawabnya enteng sedang Taeyong merona dan mencubit pipi Jaehyun dengan gemas.



"Jae..."




"Hmmm... ada apa sayang?"




"Aku mau kau malam ini.." dan seringai Jaehyun mesum Jaehyun mengawali malam panjang keduanya.











.










"Anak ayah, kenapa belum tidur?" Jeno terkekeh gemas menemukan si mungil berbaring di ranjannya dan Jaemin, sedang Jaemin saat ini tengah membersihkan dirinya setelah sibuk mengurus dirinya yang perlahan-lahan mulai membaik dan juga mengurus si mungil yang saat ini tengah menendang-nendang kakinya keudara.




"Ugh anak ayah benar-benar pintar." Jeno memainkan kaki si mungil yang terbungkus kaos kaki bayi, menyentuhnya dengan lembut dan menatap wajah si mungil penuh kasih. Ia membayangkan, apa jadinya jika dia benar-benar mengabaikan si manis dan si mungil. Kemungkinan ia akan menyesal setelah semuanya terlambat dan hal itu akan menjadi mimpi buruknya suatu saat nanti jika dirinya tak segera menyadari kebodohannya.

Beruntunglah segalanya telah memberi kesadaran begitu cepat, Jisung menyelamatkannya dari keterpurukan. Si mungil benar-benar membuatnya menyadari segalanya lebih cepat dan itu adalah suatu hal yang Jeno syukuri hingga saat ini.




Cover  Up ✔[Nomin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang