XXVIII

21.7K 2.2K 78
                                    

Maaf jika typo disana sini....

Maaf jika typo disana sini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.














Minggu kembali datang, pagi itu di kediaman Lee tepatnya di kamar Mark Haechan terus-terusan mengomel. Muntah di pagi hari yang untuk pertama kalinya ia alami membuat emosinya naik turun. Di tambah Mark yang tak mengerti akan penderitaannya, hingga akhirnya pria itu membujuknya untuk memeriksakan diri kerumah sakit.







"Kau sih terlalu panik." Ketus Haechan sambil berusaha membenahi penampilannya yang berantakkan, berjalan dengan pelan kembali ke kamar dan duduk di tepian ranjang.






"Dimana kau menaruh coat cokelat mu sayang?" Tanya Mark sembari mengobrak-abrik isi laci, mencarikan Haechan sepasang kaos kaki untuk di kenakannya. . Udara masih dingin, jadi Mark berusaha agar Haechan tak kedinginan dengan mencarikannya kaos kaki yang terbuat dari bahan wol rajutan.






"Di lemari sampingmu." Haechan mengusap keningnya, pusing menderanya walau tidak terlalu parah. Tadi malam, sebenarnya ia merasakan sedikit pusing namun entah kenapa pagi harinya justru di awali dengan muntah-muntah cairan bening yang membuat wajah Haechan mendadak lesu.







Setelah berbenah diri dan bersiap, keduanya menuruni tangga Haechan berjalan tertatih di rangkul oleh Mark. Nyonya Lee yang kebetulan sedang lewat di bawah tangga sedikit terkejut menemukan wajah lesu menantunya. "Haechan kenapa?" Nyonya Lee menatapnya khawatir, sedangkan Haechan berusaha tersenyum.





"Sepertinya Haechan sakit, aku akan segera membawanya ke rumah sakit bu." Nyonya Lee mengangguk paham, membantu Mark agar tiba lebih cepat sembari merangkul Haechan menuju garasi tempat mobil di parkirkan.







"Hati-hati dijalan." Haechan mengangguk, tubuhnya segera bersandar di kursi samping kemudi dengan Mark yang sedang memasangkan seatbeltnya.





"Kami pergi dulu ibu." Pamit Haechan dan Mark sebelum mobil melaju meninggalkan pekarangan kediaman keluarga Lee. Nyonya Lee segera masuk kedalam dan menemukan Taeyong berdiri di belakangnya.






"Astaga! Ibu hampir jantungan." Taeyong tersenyum geli melihat reaksi sang ibu kemudian menanyakan kepergian Mark dan Haechan di pagi minggu dengan tergesa.





"Katanya Haechan sakit, wajahnya lesu sekali." Nyonya Lee berjalan pelan, menuntun Taeyong yang sedikit kesusahan bergerak karena kakinya mulai membengkak.







"Padahal tadi malam dia bilang hanya pusing." Taeyong duduk perlahan di sofa, sedangkan Jisung dan Jeno menghampiri mereka tak lama Jaehyun juga ikut bergabung setelah membuatkan Taeyong susu di dapur. Memberikan gelas kaca berisi susu ke si manis tercinta, dan menemukan mata Jisung tak lepas menatap Taeyong. Si mungil kelihatan lapar.





Cover  Up ✔[Nomin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang