XXII

21.7K 2.6K 262
                                    

Mohon maaf jika ada typo disana sini....

Mohon maaf jika ada typo disana sini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Jaehyun melajukan mobil kearah sebaliknya saat mereka akan kembali ke kediaman Lee setelah Taeyong mendapatkan pesan dari Siyeon, dua mobil polisi mengikuti mereka dari belakang. Sedang satu mobil lagi pergi kearah rumah mereka untuk melihat situasi yang di akibatkan oleh wanita gila itu.

"Sialan, dia benar-benar gila!" Taeyong meremas kuat ponsel di tangannya. Sedangkan Doyoung mencoba untuk menenangkan dirinya yang sedang emosi.



"Sudah Tae, semoga tak terjadi apapun pada Jisung." Doyoung juga sebenarnya khawatir, namun ia tak mungkin memperburuk keadaan dengan ikut-ikutan melampiaskan emosi dengan berteriak seperti Taeyong barusan.





"Huh, dia gila! Dia mengincar Jaemin tapi menggunakan Jisung sebagai umpan." Taeyong tak bisa untuk tidak mengabsen seisi penghuni kebun binatang saat ini. Sumpah serapah ia layangkan untuk wanita licik itu.



"Aku tidak mengerti ada orang segila itu dengan menggunakan seorang bayi. Cih!" Taeyong sekali lagi mengumpat setelah menyuarakan isi pikirannya. Sedangkan Jaehyun berusaha fokus menuju alamat yang di kirimkan Siyeon kepada mereka.




 Sedangkan Jaehyun berusaha fokus menuju alamat yang di kirimkan Siyeon kepada mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Jaem, tenanglah. Tanganmu gemetar." Gowon menoleh kesampingnya dan sedikit terkejut menemukan wajah Jaemin berlinang air mata dengan tangan gemetar.




"Tidak, ak-aku hanya takut. Semoga tak terjadi apapun pada Jisung." Jaemin berusaha menenangkan dirinya sendiri, namun rasanya hal itu begitu sulit untuk ia lakukan. Terlebih saat ini Jisung berada pada orang yang sedang mengancam masa depannya, mengancam masa depan kebahagiaan dirinya dan putranya.



"Kita harus berdoa untuk keselamatannya." Gowon menambah kecepatan agar mereka bisa lekas sampai di tempat, dan berharap jika setidaknya Jeno atau yang lainnya sudah berada di tempat terlebih dahulu.






Saat itu di tempat Shuhua sendiri, wanita itu sedang syok dan segera meraih Jisung. "Kau!" menodongkan pisau ke depan dengan empat pria yang menjadi tameng di hadapannya.


Cover  Up ✔[Nomin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang