[18+] Mati Satu, Semua Binasa.
Kau hanya punya satu otak. Lalu dipotong menjadi 30 bagian seperti dendeng tikus.
Untuk bertahan hidup, kau harus memeras otak demi menghasilkan eksekusi karya tulis dari 30 tema berbeda sebulan penuh, sebelum garis-ke...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
☠☠☠
☠
Kata siapa hujan selalu datang membawa berkah tunas siap memulai hidup?
Kalau kau belum pernah berlabuh dan singgah di kota kutinggal, kau tak akan tahu kisah ini berakhir bahkan sebelum fajar mulai berkisah.
Kota Nusa, sudah lebih dari satu dekade tak jelas malam dan siang. Dari ujung timur kembali ke barat, semua pirau. Hujan terus mengguyur tanpa jeda.
Beton-beton kekar yang dibuat untuk menghalau air bah justru merusak ekosistem alami. Waduk itu merupakan perpanjangan tangan perusak manusia yang singgah dan berkuasa.
Gedung-gedung bertengger di lembah gambut, menambah pasokan banjir bandang kesulitan untuk pulang ke laut.
Aku adalah satu dari ribuan anak para anjing yang sudah dikebiri, kini tak lagi mendapat jatah pelajaran matematika dan bahasa.
Aku hanya bisa menyalak ketika lapar dan mengejek ketika buang hajat.
Perut yang tidak bisa lagi diajak kompromi kini menghinaku. Tangan-tangan berlumur dosa kini merampas hak saudara-saudara serahimku. Mulut berkubang dusta kini membakar hati untuk merusak tali persaudaraan.
Kami saling meludah.
Kami saling menginjak.
Kami saling memperkosa.
Kami ... tak takut dosa.
Kami sudah tak lagi ingat apa itu keluarga.
Namun, selagi kami bukan mesin, ada setitik nurani yang memercik.
Hujan tak lagi hanya menurunkan berkah, melainkan menggelontorkan air bah.
Celaka, semuanya telah usai sebelum memulai.
Kami terkapar karena bergigitan merebut organ-organ. Tulang belulang mencuat tak keruan. Tidak ada habisnya, yang hanya menyisakan kelelahan tiada guna.
Kehilangan segalanya hanya untuk menuruti dahaga ego.
Pada akhirnya ada yang kami takutkan,
Kematian yang sia-sia.
☠
Hidup apa yang kaupilih, tercermin dari akhirmu.
Pada akhirnya kami hanya mengakhiri sesuatu nirmaslahat.
