Bagian 8

27.4K 1.1K 3
                                    

seminggu ini ivi terus mendatangi rumah Rafa memastikan Stella baik-baik saja. Dan mereka mulai dekat, Lala jadi makin ketergantungan terhadap Ivi, dan Ivi tidak mempermasalahkan hal itu, dia malah senang saat Lala mulai sedikit manja terhadapnya.

Dan hari ini Stella mulai masuk sekolah lagi, tapi Stella kini mulai menjaga jarak dari para lelaki, dan sifat Stella itu di anggap aneh oleh mereka seminggu tidak masuk sekolah dan kembali dengan sikap aneh..

Stelah pulang dari rumah Rafa pada saat itu Ivi paginya di todongi pertanyaan oleh Rena dan Jessi, tapi Ivi diam saja tidak menjawab pertanyaan mereka, tapi sampai saat ini mereka terus menanyakan Ivi tentang hal yg sudah seminggu berlalu, Ivi di buat kesal dan pusing dengan kekepoan sahabat-sahabatnya itu.

"Jadi siapa lelaki tampan itu Ivi"- ujar Rena.

"Bukan siapa-siapa"- Ivi

"Jadi sekarang kamu mulai rahasia-rahasiaan sama kita, kamu ngga anggap kita sahabat kamu lagi"- geram Jessi.

"Fine, dia Rafa Kaka Stella, puas hemm, dan aku ngga ada apa-apa sama dia ok, aku hanya bantu dia supaya stella tenang dan mau makan"-ivi

"What!! ko dia minta bantuan kamu sih hon"- Mike

"Kamu lupa sama kejadian yg menimpa Stella di danau? Sejak kejadian itu dia syok dan mungkin trauma berdekatan dengan lelaki, Stella cerita ke aku sebelum aku datang para pria brengsek itu sudah menyentuh bagian sensitifnya,  dan Rafa kena imbasnya juga jadi aku bantu Rafa buat nenangin Stella"

"WHATTTTTT"- Jessi berteriak untung saat ini ruang OSIS hanya di tinggali kami ber 4" ujar Mike dalam hati.

"Terus para brengsek itu udah mendekam di penjara kan? Knapa kamu GX bunuh aja para brengsek itu trus lempar ke danau" - ujar Rena

Tak

Jessi menjitak kepala Rena dan Rena meringis sakit. " Auuu jahat banget sih kepala aku di jitak," Rena memajukan bibirnya.

"Truss apa sekarang Stella baik2 aja?"-tanya Mike

"Hemm aku denger dia udh sekolah lagi.. ke kantin yuk aku lapar"- ujar Ivi

Mereka yg tadi fokus dengan pemikiran masing-masing langsung menoleh pada Ivi,

"apa??" tanya ivi,

"kamu tadi bilang lapar"- ujar Jessi

"iya" jawab Ivi seadanya.

"Yaudah ayo kita ke kantin sebelum kamu berubah pikiran, cusss,. " Dengan terburu-buru Jessi membereskan kertas-kertas yg tadi di pakai rapat OSIS dan langsung memasukannya kedalam map. Sementara Rena dan Mike masih melongo tidak menyangka Ivi berkata bahwa dia lapar, karena sejak kejadian naas papanya Ivi bahkan tidak pernah peduli dengan pola makanya apa lagi menyebutkan lapar, hanya Jessi yg tidak pernah bosan mengingatkan Ivi untuk teratur makan.

Sesampainya di kantin mereka langsung duduk di tempat biasa mereka duduk karena tempat itu selalu kosong, Mike selalu memastikan tempat itu kosong, mereka tau jika orang tua Mike adalah penanam saham besar di sekolah yg mereka tempati untuk belajar, sedangan mereka tidak tau bahwa pemilik sekolah ini adalah kakek Ivi, tapi Ivi tidak terlalu mengekspos bahwa dia adalah cucu dari pemilik sekolah.

Saat Mike menanyakan pesanan yg akan di pesan para gadis tiba-tiba ada yg menepuk pundak Ivi, Ivi menoleh ke belakang dan mendapati Stella yg berdiri dengan sesuatu di tangannya.

"Ini buat ka Ivi, makasih untuk semuanya"- ujar Lala menyodorkan bekal itu pada Ivi, tiba-tiba saja tangan Mike terulur untuk mengambil bekal itu, tapi Stella tiba-tiba mundur, sambil menunduk..

"Stella kamu baik-baik saja?"- tanya Mike

"Maaf ka, kalau gitu aku pergi dulu."- stella langsung menyimpan bekalnya di atas meja dan berjalan cepat menjauhi meja Ivi dkk, sayup-sayup Lala mendengar Ivi berteriak terima kasih. Lala hanya mengangguk sambil berjalan.

"Kayaknya dia takut sama kamu mike"- ujar Rena. Ivi langsung menoleh pada Rena dan menyetujui ucapan Rena barusan.

"Mike cepat pesan makanan buat kita"- teriak jessi

"Aku juga yg kayaknya biasa aja"ujar Rena

"Kalian emang sahabat laknat yah jadiin aku babu,... Ivi kamu mau apa?" Ujar Mike

"Hmmm aku mau air mineral aja, aku udah ada makanan" ujar Ivi, Mike mengangguk dan pergi memesan makanan.

Ivi mulai mencicipi makanan yg di berikan Lala, "Enak banget yah sampai di hayati gitu, mau dong dikit" ujar rena

Ivi mengangguk dan menyuapkan makanan ke mulut Rena, "wahhh enak, dia buat sendiri?"

Setelah menunggu beberapa saat Mike kembali dengan makanan yg mereka pesan, mereka pun makan dengan tenang dan damai, selesai dengan makanya mereka pergi dari kantin menuju lapangan basket

hari ini kelas di bebaskan, dan hari ini juga tim basket akan bertanding dengan SMA sebelah, dan Mike tergabung dalam tim basket sebagai kapten, banyak yg mengagumi dan menyukai Mike. Mike adalah pria tampan, tinggi berkulit eksotis dia laki-laki sempurna secara pisik, tapi Mike adalah pria yg dingin dan tidak banyak bicara pada orang lain kecuali sahabat dan keluarganya,.

Dan knapa Mike tidak memiliki kekasih padahal populer dan tampan,? Mike tidak memiliki kekasih karena dia sering di sakiti wanita di masa SMP-nya, karena dulu Mike adalah lelaki cupu dan sering di-bully, dia sempat menjalin hubungan semasa SMP-nya tapi ternya gadis itu hanya memanfaatkan Mike demi taruhan bersama teman-temannya, setelah kejadian itu dia memilih untuk tidak menjalin hubungan dengan wanita. Sampai akhirnya Ivi merubah penampilan Mike saat kelulusan SMP-nya Mike benar-benar tampan, dan sejak saat itu banyak wanita yg mengaguminya. Tapi dia lebih memilih singel dan menunggu wanita yg tepat untuknya di jadikan istri kelak.

Yang Mike fokuskan saat ini hanya para sahabatnya saja, di dalam keluarga mereka ber-4 masing-masing memiliki jasa dalam saling membantu dan mengakibatkan mereka bersahabat karena sewaktu SMP mereka sering di ajak dalam makan-makan bersama teman bisnis ayah mereka masing-masing Ivi paling berpengaruh membantu Mike.

Bisa di bilang aneh karena Mike bersahabat dengan tiga wanita cantik. Tapi Mike tidak mempersoalkan desas desus orang lain, bila dia nyaman itu sudah cukup untuk dia Mike mempunyai banyak teman tapi Mike lebih memilih menghabiskan waktunya dengan sahabat-sahabat wanitanya dibandingkan teman lelakinya. Mike sangat menyayangi para sahabatnya itu yg sudah di anggap saudaranya itu....

Pertandingan sudah di mulai team mike memimpin pertandingan, "ayo Mike semangat, kalau kamu sampai kalah aku botakin kepala kamu"- ujar Rena heboh.

Babak pertama pun berakhir, Mike menghampiri sahabatnya itu di pinggir lapang, Ivi langsung memberikan botol minum yg di pegangnya dan Rena memberikan handuk kecil.

"Thanks"- ujar Mike

Bisik-bisik para murid memenuhi kuping mereka.

"Mike udah kaya punya pacar 3 aja perhatian banget padahal mereka cuman sahabatan"

"Ih iri banget sih jadi mereka bisa kayak gitu sama Mike,"

"Mike ganteng banget keringetan gituu"

"Apaan sih tuh si Mike cewe cantik2 di sekolah perhatiin dia doang apa hebatnya sih."

"Anjir sahabat rasa pacar iri gue".

Mereka tidak memperdulikan bisikan2 itu, "hey pastiin sekolah kita menang"- ujar Ivi "siap hon apa sih yg engga buat kamu"- ujar Mike sambil memberantakkan rambut Ivi, "Dasar"- ujar mereka bersamaan.

Perlakuan Mike pada Ivi membuat para lelaki dan wanita iri, terutama seorang wanita yg melihat di sebrang lapangan hatinya serasa sesak melihat interaksi Mike, Ivi......

TBC.....

It's Me Right? (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang