Bagian 13

20.1K 983 3
                                    


Happy reading~~~~~~

Ivi berjalan sedikit cepat namun tidak berlari, dia khawatir Stella masih menunggu nya, dan saat dia akan ke parkiran, Ivi melihat seseorang sedang duduk di lorong sekolah sedang membaca buku dan earphone di telinganya. Ivi menghampiri orang itu dan menepuk pundaknya.

"Hey maaf kamu pasti nunggu lama"- Ivi merasa bersalah pada Stella, "pasti dia bosan dan kesal menungguku hampir sejam lamanya-"- batin Ivi.

"Ehh hi, ngga papa ko, Kakak abis rapat kan"

"Iya maafin aku yah ngga kasih kamu kabar kalau hari ini aku ada rapat OSIS dulu, aku lupa sekali lagi maaf"

"Ngga papa ko, yaudah kita pulang yuk"

×××

"Stel kita makan dulu yah,"

"Iya terserah Kaka aja"

Ivi melajukan mobilnya menuju restoran kesukaanya, setelah beberapa saat akhirnya mereka sampai di tempat tujuan.

Ivi dan Stella memasuki restoran tersebut dan duduk di dekat jendela.
"Aku steak medium well, mineral water"
"Kamu mau makan apa?"- tanya Ivi yg melihat Stella membolak-balik buku menu.

"Samain aja deh,"

Pelayan mencatat pesanan Ivi dan Stella, setelah mengulang yg di pesan pelayan tersebut pergi meninggalkan mereka.

"Stel aku mau minta maaf soal kejadian di mall waktu itu, maafin aku yah"

"Emm ngga papa ko ka, aku ngerti"- stella sebenarnya ingin bertanya siap gadis yg di gendong Ivi tapi dia merasa tidak enak, jadi dia hanya menjawab seadanya pertanyaan Ivi, Stella masih merasakan sesak di dadanya melihat Ivi menggendong seorang wanita.

Setelah menunggu beberapa saat akhirnya pesanan mereka datang juga, Stella dan Ivi melahap makanan mereka dengan tenang.

Stelah selesai makan mereka memutuskan untuk pulang, saat Ivi akan menyalakan mobilnya tiba-tiba ponsel berdering Ivi langsung mengangkat panggilan yg masuk ke ponselnya.

"Halo"

"......."

"Aku lagi di jalan mau pulang, abis makan dulu, kenapa?"

"........"

"Yaudh nanti aku beliin, udah kan? aku mau jalan nih"

"......."

"Iya bawel, love you too"

Stella kembali merasakan sesak di dadanya, mendengar percakapan Ivi dengan seseorang di sebrang sana, cara Ivi berbicara dengan orang ditelepon barusan sangat lembut dan sabar. Stella menunduk tangannya meremas roknya erat,..

Stelah mematikan teleponnya Ivi hendak menyalakan kembali mobilnya tapi terhenti kembali saat ia melihat Stella menunduk dan meremas roknya.

"Stel kamu kenapa? Ada yg sakit"- panik Ivi

"Iya ka hati aku sakit dadaku sesak"- batin Stella.

"Ehh ngga kenapa-napa ko ka. Ayo jalan"

Ivi hanya menuruti kemauan Stella untuk melajukan mobilnya. Ivi tidak langsung mengantarkan Stella ke rumah Ivi mampir dulu ke toko, Ivi menawari Stella untuk  ke rumah Ivi terlebih dahulu karena Rafa pasti belum pulang, dan Stella sendiri di rumah, awalnya Stella tidak mau tapi Ivi membujuk stella dan akhirnya dia mau. Kini mereka sudah sampai di rumah Ivi,...

"Ivi pulang"

Ivi dan Stella berjalan ke ruang tengah, dan mendapati Alvin dan 2 orang temanya sedang mengerjakan tugas kelompok mungkin.

"Ehh kak cantik udah pulang"- teman Alvin

"Udah pulang?, sore banget pulangnya"- ujar Alvin.

"Hmm, ini buat kamu sama temen-temen kamu," bukanya menjawab Ivi malah menyodorkan kue ke depan alvin

"Emm makasih, Kaka ngga mau ngenalin temen Kaka, kayaknya aku baru liat deh"

"Ohhh, stel kenalin ini Alvin adik aku, Alvin ini Stella"

"Hi aku Alvin, adik tampannya ka Ivi"- Alvin menyodorkan tanyanya dan Stella menjawab sambil tersenyum.

Ivi berjalan menjauhi Alvin, menuju dapur dan memasukan cake ke dalam kulkas.

"Yg itu buat siapa?"- tanya alvin

"Kamu juga tau itu kesukaan siapa"- jawab Ivi sambil beranjak ke kamarnya dan menarik tangan Stella.

Stella terkagum saat melihat isi kamar Ivy, sangat luas, rapih, dan bersih, terdapat rak buku yg sangat tinggi, sofa panjang, televisi LED yg terpasang di dinding, dan ranjang Queen size.

"Stel kamu duduklah, aku mau mandi dulu, atau kamu juga mau mandi?"

"Hah man-di bersama emm tidak"- Stella benar-benar gugup, membayangkan jika mereka mandi bersama.

"Tentu saja tidak, aku akan mandi di kamar Alvin dan kamu mandi di sini, mau?"

"Oh i-ya aku mau"

"Baiklah, ini handuknya sekarang pergilah aku akan menyiapkan baju ganti untuk kita"- Stella mengangguk malu dan pergi menuju kamar mandi.

×××

Saat ini sudah menunjukan pukul 7 malam, Ivi juga sudah mengantarkan Stella pulang, kini Ivi sedang menonton TV di ruang tengah dengan Alvin tiduran berbantalkan pahanya. Dan Ivi mengusap2 kepal Alvin.

Mereka menunggu makanan yg sedang di masak Art mereka, dan menunggu mama serta Anggi pulang,
Anggi kembali berkuliah dan di dampingi bodyguard atas kemauan Ivi, walaupun sebenarnya Anggi tidak nyaman dia tetep menerima kemauan Ivi karna Ivi melarangnya kuliah jika tidak dengan didampingi bodyguard.
Sedangkan mama Ivi belum pulang dari kantornya, karna dia bilang ada rapat dadakan.

"Kak temen Kaka yg tadi cantik, boleh aku minta nomer ponselnya?"

"NO, kamu ngga boleh pacaran dulu"- Ivi fokus pada acara tv

"Tapi...."

"Ngga ada tapi!!!!!!"

"Hemm pelit"- Alvin mendengus dan semakin menenggelamkan wajahnya ke perut ivi ide gila pun muncul di kepala Alvin, untuk menggigit kecil perut Ivi.

"Awww sakit Vin, kamu apa-apaan sih"- Ivi memukul bahu Alvin.

"Anggi pulang..... Kalian ngapain sih? Berantem Mulu"

"Nih si Alvin masa gigit perut aku, dasar kanibal"

Alvin bangun dari tidurnya dan duduk di sofa, Anggi hanya menggeleng kan kepalanya dan ijin untuk mandi terlebih dahulu.

×××

Selesai makan malam Ivi, alvin, Anggi dan mama mereka duduk di ruang keluarga, mereka selalu meluangkan waktu sebentar di hari-hari sibuk untuk bicara sebelum tidur, itulah mengapa keluarga mereka selalu harmonis. Mereka selalu meluangkan waktu untuk ngobrol sesibuk dan secape apapun.

"Pekerjaan mama gimana? Lancar?"- Anggi

"Semuanya lancar, mama juga di bantu Ivi walaupun ngga langsung"

"Boleh aku bantu?"

"No!!!, Ai ngga boleh terlalu kecapean, denger kan kemarin kata dokter Sam?"- nada suara Ivi sangat dingin, mengakibatkan Anggi menunduk, Ivi yg melihat Anggi menunduk meraih tangan Anggi,.

"Denger yah, aku mau ai fokus sama pengobatan ai, ai ngga usah mikirin urusan kantor semuanya pasti baik-baik saja, lagian kan ai kuliah jadi ai ngga boleh terlalu cape"

"Iya udah" Ivi tersenyum melihat Kaka nya menurut dengan kata²nya dia mengusap tangan Anggi.

"Oh iya, pesanan kamu tadi udah aku beliin mau kamu makan sekarang?" Mata Anggi berbinar dan mengangguk kencang. Ivi kembali tersenyum melihat tingkah Anggi

Ivi menyuruh art mereka untuk mengambil cake kesukaan Anggi dari kulkas,.

Saat tadi bersama Stella Anggi menelpon Ivi untuk membelikannya cake.

TBC.......

It's Me Right? (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang