Bagian 10*

85.3K 1.4K 46
                                    

Warnning!!!
21+ yg masih di bawah umur tolong minggir, klu tetep ngeyel yaudah terserah. Dosa tanggung sendiri.

Jangan lupa di vote!!!

Happy reading~

Kini mereka Selesai membeli handphone.
"Mau nonton atau makan dulu?"- Ivi

"Aku terserah Kaka aja"-

"Yaudah kita nonton dulu, kamu tunggu di sini aku beli tiketnya dulu ok."

Lala mengangguk setuju, Ivi langsung mengantri untuk membeli tiket filmnya,.
Ivi kembali dengan dua tiket di tangannya, "aku udah dapet tiketnya tapi mulainya masih lama, kita cari makan dulu aja ya."

Mereka berjalan beriringan untuk mencari tempat makan, yg mereka cari, stelah menemukan tempat makanya mereka pun duduk di pojokan,

"stel aku ke toilet dulu ya, kamu pesan aja duluan"- Ivi

"Iya"..

Ivi masuk kedalam toilet, dan di kejutkan dengan seseorang yg terduduk dekat wastafel, Ivi menghampiri orang itu dan menyingkirkan rambutnya ke telinga.

"Astaga Anggi kamu knapa"- Ivi terkejut dan langsung menegakan badan Anggi. Anggi juga terkejut dengan kehadiran Ivi di depannya..

"Ivi tolong aku"- Ivi mengerti maksud Anggi dan langsung mengunci toilet dan kembali ke hadapan Anggi,

"aku akan bantu berdiri lah"- Anggi berusaha berdiri di bantu Ivi, Ivi mendudukkan Anggi di wastafel, saat Ivi hendak bicara iya di kagetkan dengan Anggi yg tiba-tiba menciumnya melumat habis bibir atas bawah Ivi, Ivi tidak ada cara lain selain membalas yg Anggi lakukan terhadapnya.

Anggi memejamkan matanya dan menikmati bibir Ivi, menggigiti kecil, menyesap bibir itu dengan nikmat, merasa cukup puas dengan bibir Anggi turun menyusuri leher Ivi menjilat, menggigit kecil dan menyesapnya sampai membiru.
"Ahhhh"- desahan ivi keluar karena Anggi menyesap lehernya terlalu kuat..

"Ivi hmmm"- Anggi membimbing tangan Ivi untuk meremas payudaranya, ivi melakukan apa yg Anggi mau, dia meremas lembut payudara Anggi,

"Ahhh iv..i auhhhh hmmm"- Anggi terus mendesah saat tangan Ivi meremas lembut payudaranya. Tangan Ivi berusaha melepas kancing kemeja Anggi, stelah terlepas Ivi meremas kembali payudara Anggi dengan lembut di balik Bra nya. Karan merasa tidak tahan dan semakin terangsang Anggi membuka Bra nya yg kebetulan memiliki kaitan di depan, Anggi menuntun kembali tangan Ivi untuk menyentuh bukitnya

"ahhh auhhh iviii hi..  ahhs. aP.. ahhh"- Anggi meminta untuk mengisap payudaranya. Ivi menuruti kemauan Anggi dia menghisap salah satu payudara Anggi memberikan gigitan gigitan kecil, lalu menyesapnya kembali, tangan Anggi terulur untuk meremas kepala Ivi, menekan kan lebih dalam pada dadanya.

Suara cumbuan dan desahan Anggi menggema di dalam toilet,. Tapi untung Ivi sudah mengunci toilet di saat masih kosong, tangan Ivi turun kebawah untuk melepas celana dalam  Anggi, Dia menurunkannya dan menyimpannya di atas wastafel, Ivi meraba pussy Anggi yg sudah basah dengan lembut, membuka bibir pussy itu dan menggesekkan tanganya di klitorisnya, Ivi menggesek pelan pussy Anggi membuat Anggi melenguh tak karuan desahan demi desahan keluar saat Ivi mulai memasukan jarinya kedalam pussy Anggi, sedangkan bibir Ivi terus menjilati memberikan tanda pada sekitar payudara Anggi,

"Ahhh iv.. Vi... Depeer ahhh, mo..re..ahhh"- Anggi terus merancu meminta lebih...
Bibir Ivi naik pada leher Anggi mengecupnya leher itu dengan lembut, jarinya masih setia memanjakan pussy anggi,.

Anggi menumpukan dagunya pada leher Ivi, dia mengigit leher Ivi saat Ivi menambah jarinya, dan mempercepat gerakan tanganya,.

"Ahhh hmm auhhh cu,,,,m ahh cummm" rancuan Anggi membuat ivi semakin mempercepat kocokanya pada pussy Anggi..

Anggi semakin menunjukan akan orgasme, "IVI AAHHHHHH" Anggi melenguh panjang dan kencang ketika orgasme nya sampai dan memenuhi tangan ivi,. Dan ambruk ke pelukan Ivi.

Tiba-tiba Ivi tidak merasakan pergerakan Anggi, lalu Ivi mencoba melihat wajah Anggi ternya Anggi pingsan, Ivi menyandarkan tubuh Anggi dengan pelan pada tembok, lalu dia mencuci tanganya, dan mengeluarkan saputangan dari tasnya dan membasahi sapu tangan itu, lalu Ivi mengelap pussy Anggi dengan lembut, dan mengelap bagian yg dia jamah tadi.

Selesai mengelap tubuh Anggi, Ivi mengambil dalam an Anggi dan memakaikanya lagi, dan merapihkan kembali bajunya. Ivi merasa iba dengan keadaan Anggi,
Anggi adalah gadis yg baik, dia adalah Kaka angkat Ivi,

Flashback.

saat Ivi masih duduk di bangku SMP kls 1 papanya mengajak dia ke sebuah panti asuhan di sanalah ia melihat gadis yg duduk di dekat pohon dengan tatapan kosong ke depan. Ivi mengira gadis itu lebih tua darinya. Ivi merasa tertarik dan menghampiri gadis itu

"nama ku Ivi,. Maukah kamu menjadi Kaka ku" pertanyaan spontan Ivi membuat gadis itu mendongak dan menatap Ivi terkaget, tapi langsung menjadi datar kembali Ivi terus berusaha mendekati Anggi sampai Anggi mau berbicara dengan Ivi, mau berbagi keluh kesahnya dengan Ivi.

Dan Ivi juga baru mengetahui bahwa Anggi adalah korban pelecehan seksual selam 6 bulan, saat lewat koridor mendengar papahnya membicarakan Anggi dengan pengasuh panti. Lelaki yg melecehkan Anggi selalu memberi obat anti hamil dan depresan untuk Anggi konsumsi, Anggi benar-benar terpuruk sampai2 sex adalah candunya, dan itu membuat Anggi di vonis  hypersexuality Disorder (kecanduan sex). Anggi akan mengalami depresi berat jika iya tidak melakukan sex saat libidonya naik.

Dan semenjak Anggi di angkat menjadi anak oleh Mario karna keinginan Ivi, Mario selalu membawa Anggi untuk terapi ke psikiater, tapi itu hanya bertahan sebentar, libido Anggi selalu naik tanpa sebab tapi keluarga Mario tidak tahu akan hal itu, mereka tahunya Anggi sudah membaik,

sampai Ivi menginjak kelas 3 SMP. Ivi melihat Anggi sedang masturbasi di atas ranjang saat ingin mengajaknya pergi ke luar, Ivi memang tidak pernah mengetuk kamar Anggi dia selalu menerobos tanpa mengetuk pintu jika itu kamar Anggi. Karna sudah terbiasa, dan sialnya Anggi lupa mengunci pintu.

Tentu Ivi kaget saat melihatnya, tapi Ivi memaklumi itu dan langsung memeluk Anggi yg bergetar menangis tersedu2 di atas ranjang, karna kepergok sedang masturbasi, Anggi terus meminta maaf tanpa jelas sambil terisak,. Ivi membantu seta menemani Anggi ke psikiater,

sampai Ivi menginjak kelas 1 SMA, Anggi mengaku tidak bisa menahan gairahnya tanpa sebab, karna iba melihat orang yg di sayang nya seperti itu, Ivi pun membantu Anggi untuk menuntaskan gairahnya. Karena Ivi sering melihat Anggi yg melakukan masturbasi.

Tidak pernah tubumbuh perasaan saling menyukai atau cinta antar keduanya apapun di antar keduanya, mereka hanya terikat sebagai saudara angkat yg saling menyayangi. Ivi mencintai Anggi sebagai saudaranya begitu pula dengan anggi.
Anggi pernah mempunyai kekasih, dia juga pernah melakukan sex dengan kekasihnya itu, tapi karna kekasih Anggi tidak sanggup lagi mengimbangi gairah Anggi, di tambah lagi dia mengetahui Anggi adalah korban pelecehan pria itu meninggalkan Anggi ke Belanda, dan mengakhiri hubungan mereka. Karena wanita lain juga.

Dan sejak saat itu juga Ivi selalu membantu menuntaskan hasrat Anggi, Anggi tidak pernah mau membayar lelaki atau pergi ke club' sampai mabuk2an, Anggi takut tertular HIV/Aids atau penyakit sexual lainya yg menular, Anggi hanya akan masturbasi atau di bantu Ivi,. Tapi mereka berdua tidak pernah bersetubuh hanya Ivi yg memuaskan, menelanjangi Anggi, Ivi tidak pernah membuka bajunya sampai full naked saat memuaskan Anggi, tapi Anggi hanya mencumbu leher hingga bibir Ivi saja, tidak pernah lebih.

TBC.....

It's Me Right? (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang