Bagian 26*

51.6K 1K 35
                                    

Pagi ini aku berangkat lebih awal ke sekolah karena ada rapat OSIS untuk kegiatan pensi. Aku juga tidak menjemput Stella karena aku takut dia bosan di sekolah sepagi ini yg muridnya belum datang semua. Dia bilang akan berangkat bersama temannya.

Setelah rapat usai aku bergegas menuju loker untuk mengambil buku yg aku taruh di sana. Saat membuka loker yg aku tidak kunci itu aku di kaget kan dengan banyaknya cokelat dan surat, ya ini adalah hari Valentine dan aku pun baru mengingatnya.

"Uhuy yg banyak fansnya wittttwiwww"- ujar Jessi yg baru datang dan langsung membuka lokernya.

"Apaan sih berisik banget, aku heran deh valentine day kan besok kenapa sekarang banyak coklat di loker aku."

"Lo lupa yah kan besok kita libur dua hari untuk persiapan pensi"

"Apaan sih lebay banget deh, anak OSIS kan tetap masuk"- ujarku sambil memasukan cokelat-cokelat itu kedalam kotak yg aku bawa untuk Rajia anak-anak yg bawa rokok ke sekolah. Berhubung rokoknya sudah aku bakar jadi aku pake buat cokelat ini saja.

"Iya kan anak OSIS doang, anak yg lain mah ngga masuk zayankkkk"- kadang aku geli jika Jessi sudah seperti ini.

Dan saat ini aku berdiri di depan pintu kelas sembari menggelengkan kepalaku. Melihat nasib mejaku yg penuh dengan Bungan dan cokelat.
Dan tiba-tiba handphone ku berbunyi.

Stella 🐰 calling........

"Halo?"

"Sayang, kamu sibuk ngga?"

"Kenapa?"

"Bisa kita ketemu di taman belakang?"

"Tentu"

"Aku tunggu"

"Iy-"

Belum selesai aku menjawab panggilannya sudah mati.
Aku segera menuju ke taman di belakang sekolah sesampai di sana aku melihat dia terduduk di bangku dengan kepala tertunduk.

"Hi"

"Hemm duduk"

"Kenapa hon ko mukanya di tekuk gitu sih?"

"Gak papa ko, ini buat kamu"- ujarnya tersenyum sembari memberiku kotak sepertinya itu cokelat.

"Makasih"- ucapku seraya mengusap kepalanya.

"Ngga di makan?"

Aku membuka kotak cokelat itu dan mengambil cokelat putih lalu ku masukan ke mulutku.

"Ko yg itu ngga di makan?"

"Aku lebih suka cokelat putih, maaf kalau aku ngga makan yg ini"

"Oh, kalau gitu aku aja yg makan".- ujar Stella sambil mengambil coklat yg berada di pangkuan Ivy.

"Kamu kenapa? Mukanya di tekuk gitu hemm, kamu marah yah karena aku ngga ngasih apa-apa, maaf yah aku bahkan lupa kalau ini hari Valentine. Jangan marah hemm"

Cup...

Ku kecup agak lama pipinya, saat aku akan menjauh dia menarik tengkuk ku dan menempelkan bibirnya di bibirku, sesaat kemudian dia melumat lembut bibirku lalu melepaskannya kembali.

It's Me Right? (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang