bagian 15

25.7K 994 4
                                    

"jadi apa yg mau kamu tanyakan?"
Tanya ivi saat ini mereka sedang di taman sekolah, sedangan Rena dan Jessi sudah pulang.

"Kamu berhubungan intim dengan Kakak kamu sendiri"

"Kamu menyukai ai?"

"Ahh itu. Entahlah dulu saat aku main kerumah kamu aku sempat melihat kakakmu beberapa kali, aku menaruh hati padanya, tapi saat aku tau dia memiliki kekasih aku mulai melupakan perasaan itu, tapi saat aku melihatnya lagi jantungku berdebar kembali, aku harus gimana? Dan lagi pembahasan kita bukan ini-- Mike

"Aku punya alasan melakukan itu, dan lagi Dia sudah lama putus dengan pacarnya,. Pacarnya brengsek dia menduakan ai dengan wanita lain, dan karena alasan lain juga"

"Alasan apa itu?"

Ivi menghela napas panjang dan mulai menceritakan masa lalu Anggi pada Mike, Mike terkejut akan apa yg di alami Anggi di masa kecilnya.

"sampai sekarang ai masih harus ke psikiater, dan lagi Anggi sekarang mengidap leukemia, itu semakin membuat hatiku tersayat Mike, aku sangat menyayangi ai aku tidak ingin kehilangan dia."

"Dan mungkin sekarang kamu ngga mau Deket bahkan menaruh hati pada ai setelah mendengar ini, aku sengaja cerita ini ke kamu sekarang karena aku takut, kalau kamu tau masa lalu ai. setelah kalian dekat setelah kalian saling mencintai kamu ngga mau menerima ini dan meninggalkan ai, walau aku tau kamu bukan orang seperti itu, tapi aku takut mike, aku takut hiks, ai akan terpuruk kembali sama seperti Cris yg meninggalkan ai hiks"- rancu Ivi sambil terisak, Mike mendekati Ivi dan merengkuh tubuh itu mengusap kepala Ivi dengan lembut.

"Aku ngga akan ngelakuin hal seperti itu Ivi, aku janji akan mencintai ka anggi dengan tulus, aku ngga akan memandang masa lalunya yg buruk, aku tulus Ivi jantungku berdebar saat melihat wajahnya saja apalagi di dekatnya, kamu ngga perlu khawatir"-

Dan saat Mike memeluk dan mengusap rambut serta mengecup puncak kepala Ivi, di balik tembok ada seseorang yg tiba-tiba menitikkan air mata, dan berlari menjauhi mereka,...

×××

Setelah membahas mengenai Anggi Ivi dan mike memutuskan untuk pulang. saat Mike ingin menyalakan mobilnya Ivi bersuara.

"Mike?"

"Hemmm"

"Sepertinya aku menyukai seseorang"

"What.. siapa lelaki beruntung itu? Apa dia tampan? Teman sekelas mu? Apa dia Kaya?"

"Dia tidak tampan mike dan soal kaya, aku tidak peduli akan hal satu itu"

"Eumm tidak tampan juga tida apa, yg penting dia laki-laki yg baik, kalau dia sampai mempermainkan hatimu aku akan menghancurkan wajah tidak tampannya itu dan-"

"Dia bukan laki-laki Mike"- ujar Ivy memotong ucapan Mike.

Mike terkejut dengan pernyataan Ivi yg selama ini selalu acuh untuk menjalin hubungan sama seperti dirinya, terkejut karena sahabatnya yg satu ini bilang bahwa orang yg disukainya bukan laki-laki Tapi Mike mencoba tenang dan mengerti,.

"Jadi siapa dia? Apa Rena dan Jessica tau akan hal ini?"

"Dia Stella, aku ngga tau kapan perasaan ini datang, aku hanya masih menerka-nerka benarkah aku menyukai seorang perempuan? Benarkah ini cinta atau hanya rasa iba dan kagum saja terhadap dirinya. Rena dan jessi belum tau. Aku baru cerita ini sama kamu."

"Apa rencana kamu sekarang,?"

"Aku ngga tau, mungkin aku hanya akan menjalaninya saja untuk memastikan rasa ini benar atau salah. Dan aku juga tidak mungkin memiliki hubungan dengan dia kita sama-sama perempuan tapi jika benar ini rasa cinta, aku tak akan melepaskannya".

×××

Stella POV

Sore ini aku masih berada di sekolah untuk mengikuti ekskul renang, dan saat ini aku berada di ruang ganti untuk mengganti bajuku dan pulang.

"Stel kita duluan yah"- ujar teman satu timku.

"Iya hati-hati di jalan"

Selesai mengganti baju aku keluar dari area kolam renang menuju parkiran, saat melewati taman aku mendengar ada yg menangis, aku menghampiri asal suara dan menemukan dua insan di sana lelaki dan perempuan, perempuan itu terisak di pelukan lelaki itu. Tiba tiba dadaku sesak, dan tanpa sadar air mataku jatuh, saat melihat kedua orang itu mereka adalah kak Mike dan kak Ivi, dan ka Mike mencium puncuk kepala ka Ivi. "apa mereka benar-benar memiliki hubungan"- batinku

"Ka Ivi apa kah aku benar-benar menyukaimu,? Bahkan mencintaimu,? perlakuan mu padaku sejak kejadian itu membuatku nyaman, membuatku jatuh hati padamu! Dan mungkin aku akan memendam perasaan ini. Tapi sampai kapan?"-batinku terisak.

Aku berlari menuju parkiran dan langsung menaiki mobilku aku terisak di dalam mobilku, sampai aku sedikit tenang baru aku menjalankan mobil ku.

Sesampainya di rumah aku melihat ka Rafa di sopa besama seseorang, ka Rafa melihat kearah ku saat mendengar pintu di tutup

"Hai sayang udah pul-"- ucapan ka Rafa terpotong dengan keterkejutan saat melihat wajahku berantakan mungkin "hey kamu kenapa? Cerita sama Kakak ada yg isengin kamu lagi?

Ka Rafa memeluk tubuhku erat dan aku membalas pelukan ka Rafa tak kalah erat sambil terisak. "Ka sesakit inikah mencintai seseorang hiks aku,,, hatiku sakit"

Kak Teresa menghampiriku dan ka Rafa, kak Teresa adalah tunangan ka Rafa, dia wanita yg cantik, berkulit putih, dan baik hati. Ka Teresa menarik tubuhku dari pelukan ka Rafa, "kamu mau cerita sama Kaka? Rafa kamu ambilkan air minum aku bawa Lala ke kamar supaya lebih tenang."..

Dan sampailah kami di kamar,
"Mau cerita?"

"Aku mencintai seseorang kak tapi cintaku tidak terbalas. Hatiku sakit saat melihat dia bersama orang lain hiks"

Saat ka Tere ingin bertanya pintu kamar terbuka dan masuklah ka Rafa membawa nampan berisi air bening.

"Minum lah dulu supaya lebih tenang,"

Aku meminum air yg di berikan ka Rafa lalu menyimpannya di nakas

"Jadi cinta kamu bertepuk sebelah tangan?"- Tere

"Hmmmm, mungkin"

"Siapa lelaki yg berani menolak adik Kaka yg cantik ini? Dan membuatnya menangis seperti ini?"- tanya ka Rafa

Aku bingung harus menjawab apa, aku takut ka Rafa marah jika dia tau bahwa yg aku cintai bukanlah lelaki, melainkan perempuan.

"Kamu kenapa diam?"- Tere

"Ka apa Kakak akan marah setelah mengetahui orang yg aku sukai"- tanyaku takut dan gugup.

"Kenapa Kakak harus marah sama kamu? Siapa orang itu?"- Rafa

"Dia... D...dia.."- aku benar-benar takut ka Rafa marah bagaimana ini

"Siapa Lala"- Rafa

"Aku mohon jangan marah ka"

"Hey Kaka ngga akan marah Kaka janji"

"Orang itu... Diaa... D...dia"

"Lala kamu mau terus kaya gitu, jawab saja Kaka ngga akan marah ok."

"La-"

"DIA KA IVI" teriak Lala memotong omongan Rafa. Dan menutup wajahnya dengan tangan, dan kembali terisak.

"APA!!"- tanya Rafa terkejut dengan pernyataan Lala,

"Kaka udah janji ngga akan marah sama aku, Kaka udah janji hiks...."
Lala kembali terisak, Rafa yg melihat Lala semakin terisak langsung memeluk adik kesayangannya itu dan menenangkan Lala yg malah semakin terisak.

"Kakak ngga marah sayang, Kaka cuma kaget, kalau kamu bahagia dengan pilihan kamu Kakak juga ikut bahagia, toh perjalanan kamu masih panjang kamu baru kelas 2 SMA,"

"Tapi kalau Ivi tidak menyukaimu Kakak tidak bisa berbuat apa-apa,"- lanjut Rafa.

TBC.....

It's Me Right? (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang