Bagian 17

15.5K 892 5
                                    


Saat ini Ivi duduk di bangku samping ranjang Lala, Ivi menatapi wajah pucat Lala,. Tangan nya Terulur mengusap keringat di pelipisnya.
Lala bergerak dari posisi tidurnya mungkin karena pergerakan tangan Ivi.

"Ka Rafa, Lala haus"- Lala berucap tapi tetap memejamkan matanya, Ivi mengambil air di nakas dan membantu Lala meminum airnya lewat sedotan. Lala masih tetap memejamkan matanya.

Tangan Ivi terulur kembali untuk mengusap kepala Lala, "ka kepala Lala pusing"- ujar Lala, Ivi masih mengusap kepala Lala dan sedikit memijat nya.

"Ka Lala mau pipis,"- Lala bangun membelakangi Ivi dan saat ingin berjalan Lala hampir jatuh dengan sigap Ivi memutari ranjang dan membantu Lala berjalan, Lala masih saja memejamkan matanya. "Kakak wangi ka Ivi hehe kayaknya aku kangen banget deh sama kak Ivi. Sampai bisa cium wanginya"- ujar Lala sambil senyum-senyum dengan mata terpejam.

Ivi ikut tersenyum saat melihat wajah pucat Lala yg tersenyum. Ivi tidak bersuara Samapi mengantarkan Lala ke depan pintu toilet. Ivi menunggu di depan pintu toilet dan tidak lama kemudian pintu terbuka, "ka perut aku sa-" ucapan Lala terpotong saat melihat orang di depannya bukan lah Rafa, tapi tiba-tiba dia tertawa "hahahha ka Rafa kayaknya aku beneran kangen deh sama ka Ivi hehe, "- ujar Lala keluar dari toilet dan langsung memeluk tubuh Ivi, "bahkan wangi ka Rafa mirip banget sama wanginya ka Ivi hehe"-

Saat Lala menaruh wajahnya di ceruk leher Ivi yg dia kira Rafa tiba-tiba pintu terbuka. Lala yg mendengar pintu terbuka mendongakkan wajahnya untuk melihat siapa orang itu.

"Ka Rafa" - Lala terkaget saat melihat orang yg membuka pintu, dan dia sedikit mendorong orang yg di peluknya dengan erat tadi bahkan sempat ia kecup lehernya. "Ka Ivi"- Lala tambah kaget.

×××

"Kenapa nunduk terus? Malu yahh? Makanya jangan merem Mulu"- ujar Rafa menggoda Lala.

"Ka Rafaaaa"- rengek Lala.

"Jangan di dengarkan ayo makan lagi, kamu harus minum obatnya"- ujar Ivi

Selesai makan dan minum obat Lala kembali berbaring, "masih pusing kepalanya?"- ujar Ivi. lala menggelengkan kepalanya.

"Ka maaf soal yg tadi"- ujar Lala. Ivi tersenyum melihat tingkah Lala.

"Ngga papa sekarang kamu istirahat yah, Kaka juga udah mau pulang"-

"Iya makasih udah jengukin Lala"-

"Iya sama2"

Saat Ivi mengusap2 kepala Lala tiba2 teleponnya berdering, "bentar yah aku angkat telpon dulu"- Lala mengangguk dan Ivi menuju jendela untuk mengangkat telponnya.

"Halo"

"............"

"Aku masih di rumah sakit, kenapa?"

"............."

"Yaudah tunggu"

"............"

"Iya ngga lama ko, udah yah"

"............."

"Love you too."

Lala mendengar Ivi yg berbicara di telepon dengan seseorang, merasa sesak saat mendengar kata "love you too" yg Ivi ucapkan untuk orang di sebrang.

"Lala"....

"............."

"Lala"

"Ehh iya ka?".

"Kamu ngelamunin apa sih? Kaka harus pulang dulu, kamu baik2 yah, cepat sembuh"

"Iya ka"

Ivi mendekat kearah Lala dan mengecup kening Lala, " aku pulang dulu yah" - Lala kaget dengan perlakuan Ivi terhadapnya. Dia hanya mengangguk dengan muka merahnya.

"Ka Rafa,. Ka Tere aku pulang dulu yah"-

"Ehhh iya, makasih yah udah jengukin Lala, kamu hati-hati di jalan."
Ivi mengangguk dan meninggalkan kamar inap Lala.

×××

Ivi pulang dengan taksi, dan saat ini dia di depan pintu ingin masuk ke rumah,. Saat membuka pintu Ivi melihat Mike yg sedang main game di ruang tengah dengan Alvin,.

"Hey udah pulang"- ujar Mike. Ivi hanya mengangguk dan pergi menuju kamarnya,. Saat membuka pintu kamar Ivi di kagetkan dengan Anggi yg memeluknya. "Ai ngagetin tau"

"Maaf"-

"kenapa hemm, ai udah minum obat?" Tanya Ivi.

"Udah tadi. cuma mau tidur di samping Ivi"-

"Yasudah ayo tidur"

Yg menelpon Ivi tadi adalah Anggi, Anggi meminta Ivi untuk pulang cepat karena ingin di temani tidur.

"Ai bagaimana dengan Mike?
Tanya Ivi sambil mengelus rambut anggi yg sedang berbaring di sebelahnya.

"Maksud Ivi?"

"Apa ai menyukai Mike?"

"Ngga tau juga, tapi Mike baik, tampan, dan pengertian, aku ngga pantas buat dia, aku ko-"

"Husss ai ngomong apa sih, jangan ngomongin yg dulu ok, menurut Ivi Mike mencintai Anggi, jadi jika Mike menyatakan cintanya jangan menolak dia, sepertinya Mike bersungguh-sungguh dengan ai, jika Mike mempermainkan ai, aku akan pastikan dia akan menyesal selama sisa hidupnya karena telah mencampakkan Kaka yg paling aku sayang."- ujar Ivi memeluk tubuh Anggi.

"Apa Mike tidak papa, mengenai masa lalu ku?"

"Ai tenang saja, Mike orang yg baik dia tidak mungkin melakukan hal buruk pada ai."

Setelah pembicaraan yg panjang ai mulai terlelap di pelukan Ivi, sedangkan Ivi dia tidak bisa tidur akhirnya bangun dari ranjang secara perlahan agar tidak mengganggu tidur nyenyak Anggi Menaikan selimut sampai leher ai.

Ivi keluar dari kamar dan menuruni tangga, dia melihat Mike dan Alvin masih bermain game. "Kalian ngga bosen apa main game terus"- ujar Ivi sambil membuka kulkas.

"Ehh Kaka ngga lah kan ini seru, ka Anggi mana?"- ujar Alvin.

"Mending kamu belajar deh kamu besok ada ulangan kan? Anggi tidur"

Alvin menurut dan pergi ke kamarnya , Ivi duduk di samping Mike, menyandarkan kepalanya pada bahu Mike, "Mike jika kamu mencintai ai ungkapkan saja perasaan kamu padanya"

"Iya kamu mau kan besok bantuin aku buat siapin semuanya "

"Iya aku bantu"

"Mike kepala aku pusing"

"Sini tidurannya di paha aku aja"

Ivi membaringkan kepalanya di paha Mike, dan Mike memijat pelan kepala Ivi, "gimana perkembangan kamu sama Stella?"- tanya Mike

"Bukan kah dia gadis yang manis mike,? mungkin aku beneran jatuh cinta sama dia" - ujar Ivi sambil memejamkan matanya.

Mike memijat pelan kepala Ivi, "apa kamu tidak ingin mencoba?"

"Mencoba?"

"Iya, mencoba menjalin hubungan dengan Stella."-

"Aku ngga tau, aku takut Stella jauhin aku stelah aku memintanya untuk menjadi kekasihku, dan menganggap aku aneh."- jawab Ivi tetap memejamkan matanya menikmati pijatan Mike di kepalanya..

Mike bingung harus berkata apa lagi, dia juga berpikir sama seperti Ivi, dan dia tidak bisa memberi saran lebih lagi......

TBC..........

It's Me Right? (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang