Bagian 5

38.5K 1.2K 9
                                    

Jam menunjukan pukul 5 dini hari Ivi terbangun dari tidurnya saat mendengar ketukan dari pintu kamarnya, dia tidak mempedulikan ketukan pintu itu sampai iya merasakan kasurnya bergoyang, tanda ada yg menaiki kasurnya.

"Bangun putri tidur kita janjian joging pagi bukan siang, ayo bangun"- Jessi

"Hmmm aku ngantuk semalam hujan ga biasa tidur"- Ivi

Ivi bukan takut petir atau semacamnya Ivi hanya suka melihat hujan, tapi dia juga akan menangis setiap hujan turun karena , hari dimana papahnya meninggal hujan turun begitu deras, petir dan guruh terus saling sahut, Tapi dia tetap masih menyukai hujan walaupun kini harus ada air mata di setiap tetes air hujan.

"Ngga ada alasan buruan cuci muka" Jessi menarik selimut Ivi ke bawah tempat tidur.

"Iya iya" Ivi bangun sambil ogah-ogahan Han menuju kamar mandi.

Selesai dengan urusan nya Ivi keluar dari toilet , dan melihat kamarnya kosong, Ivi langsung berganti baju, selesai dengan bajunya Ivi turun ke bawah dan mendapati Jessi yg sedang mengaduk gelas susu di meja makan,.

"Nih minum dulu, kita naik mobil dari sini jemput Mike sama Rena, aku juga udah janjian sama Aldo di taman"- Jessi. Aldo adalah kekasih Jessi.

"Hemm makasih."

Kedua gadis itu langsung pergi meninggalkan rumah, soal mamah dan adik Ivi mereka sedang tidak ada di rumah mereka pergi ke Belanda mengunjungi temanya yg melahirkan sekalian menjenguk kakek dan nenek Ivi.

Kini Ivi dan sahabat-sahabatnya tengah berlari kecil di sekitar taman, karna merasa lelah Ivi pun berhenti di dekat pohon lalu duduk dan menselonjorkan kakinya yg pegal. Dan di ikuti oleh Rena dan Mike. Sedangkan Jessi dan Aldo pergi membeli air untuk mereka.

"Ahhhhhh cape banget"- Rena

"Makanya olahraga tiap ada waktu biar ga terlalu kerasa capenya,"- Mike

"oi nungguin yah?, nih minum"- Jesi dan Aldo datang membawa minuman,.

"Makasih"-

"Ivi kebiasaan deh diem terus, ehh tunggu kamu lagi liatin siapa serius gitu"- Jessi melirik arah pandang Ivi

"Ehh itu kan Stella, sama siap dia,"- sarkas Jessi yg melihat Stella bersama seorang pria tinggi sekaligus tampan.

"Kamu kenal dia"- Ivi

"Kenal dong, masa kamu ngga tau dia kan Populer di sekolah setelah kita hehe, dia anak kelas 2A katanya sih pinter, baik juga, yah cuman dia suka jadi bahan Bullyan Kaka kelasnya katanya sih dia cewe penggoda , sama halnya kaya yg dibilang Naya kmaren, stella kan yang kemarin kamu tolongin pas di labrak Naya di kantin,.."- Rena

"Hmmmm"- Ivi

"Yaampun Ivi kamu tuh yah, aku ngomong panjang lebar, di responya cuma "hmmmm" "-rena

Setelah selesai dengan joginya merekapun pulang, lain dengan Ivi yg memutuskan pergi ke danau yg dulu selalu di kunjungi dia dan papahnya, tanpa pulang dulu kerumahnya untuk berganti pakaian,.

Ivi duduk di bangku pinggir danau, sambil fokus pada air yg bergoyang itu, sayup-sayup Ivi mendengar suara seorang wanita yg meminta tolong..

"Tolongggg... Tolong"

Ivi bergegas menemui asal suara, setelah berjalan cukup jauh dari tempanya duduk Ivi melihat 3 orang Pria dan satu wanita yg di pegangi dua pria seperti akan di lecehkan,

"Kalian lepaskan gadis itu,"- Ivi dengan muka datarnya,.

"Oww ada cewe manis lain ternyata, mau gabung cantik hmmm"- kata pria yg sedang memegang dagu gadis itu,.

"Lepaskan dia"- tegas Ivi

"Why kami harus melepaskan dia, kami bahkan belum mencicipi tubuhnya,"

"Jadi kalian hanya ingin mencicipi tubuh?, Lepaskan gadis itu kalian boleh mencicipi tubuhku."- tantang Ivi belum sempat pria itu menjawab telepon Ivi berdering, Ivi mengangkat teleponnya. Masih di perhatikan para pria itu,.

Para pria itu setuju melepaskan gadis itu, gadis itupun berlari kebelakang tubuh Ivi, dengan gemetar dia menarik ujung kaos yg di gunakan Ivi sambil terisak, dan memohon pada Ivi untuk tidak melakukan hal konyol.

"Kami sudah melepaskan gadis itu sekarang, kemari lah kita akan bersenang-senang"-

"Tentu" - Ivi mulai berjalan kearah para pria itu, tapi bajunya di tahan oleh gadis tadi dia terus memohon untuk tidak melakukan hal konyol. Ivi berbalik dan memegang tangan gadis itu.

"Tenanglah aku tidak akan kenapa-napa lebih baik kamu pergi sekarang, ini ambil tunggu di sana carilah mobilnya aku parkirkan dekat pohon,"- kata Ivi sambil memberikan kunci mobilnya.

Gadis itu ketakutan dia menggelengkan kepalanya dengan cepat dan air mata pun mengalir kembali dari matanya,. Ivi terus meyakinkan gadis itu, sampai dia mau pergi, akhirnya gadis itu berlari dengan ragu, dia melewati mobil itu dan berlari keluar wilayah danau untuk mencari bantuan, dia lupa membawa ponselnya, dia terus berteriak tapi tidak ada orang di sana, dia melihat balok kayu besar di tepi jalan dia mengambil balok kayu itu dan kembali berlari menuju Ivi,..

Gadis itu terus berlari sampai di tempat yg tadi, untuk menolong Ivi tapi gadis itu di kagetkan dengan keadaan ketiga pria yg terletak babak belur di tanah dan dia melihat Ivi yg baik-baik saja dan dua pria di sampinya. Sayup-sayup dia bisa mendengar obrolan mereka. Tapi Tiba-tiba Stella merasakan kepalanya sangat pusing dan berat Stella jatuh pingsan.....

TBC.......

It's Me Right? (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang