Bagian 22

14.1K 914 2
                                    

18+

Aku menuruni tangga dan melihat seseorang sedang duduk di sopa membelakangi ku. "Ayo Nil berangkat"- ucapku asal sebenarnya aku juga tidak tau dia nila atau Sarah. Karena kemarin aku meminta mereka untuk menjemput ku. Aku pikir mereka tidak mau jadi aku tadi mau bawa mobilnya ka Rafa.

Aku lebih dahulu berjalan ke luar, dan yg aku lihat di luar itu bukan mobil nila atupun Sarah. Aku berbalik berniat ingin kembali ke rumah dan saat berbalik aku kaget ternyata orang yg menjemput ku sekarang ada di hadapan ku, menatapku dengan tatapan bingung. Saat aku ingin berucap dia lebih dahulu memegang pipiku dan berbicara.

"Mata kamu bengkak, kamu abis nangis?" Tanyanya dengan panik

"Aku ngga papa ko"- ucapku menepis lembut tangannya yg berada di pipiku

"Hey kamu marah karena aku telat baca pesan kamu dan ngga angkat telepon dari kamu?"- ujarnya sambil membelai pipiku.

"Kita bisa kesiangan kalau ngga langsung berangkat"- aku mengabaikan ucapanya, ya dia ka Ivi wanita yg aku cintai.

"Yaudah ayo berangkat"- ujarnya berjalan mendahuluiku dan masuk kedalam mobilnya.

Sepanjang perjalanan hanya ada keheningan di antara kami, tapi tiba-tiba mobil berhenti di tempat yg lumayan sepi, aku memandang ka Ivi dengan raut wajah bingung.

"Kenapa berhenti"- dia mengabaikan ku dan mengambil handphone nya dan mengubungi seseorang.

"Hallo"

"Tolong buatkan  aku surat izin. dan tolong kamu pergi ke kelas Stella dan izinin dia juga"

"Ok thanks"

dia langsung mematikan sambungan telepon nya dan aku menatapnya dengan bingung. Maksud dia apa ngelakuin semua itu. Dia mau ngajak aku bolos,

Tidak lama kemudian dia kembali melajukan mobilnya, dan memutar balik arah, tunggu dia mau bawa aku kemana ini bukan arah ke rumah aku deh.

Dan sampailah kami di besmen, sepertinya ini bangunan apartemen, dia turun dan membukakan pintu untukku. Aku ingat dulu aku pernah kesini waktu di gangguin di danau.

"Kita mau kemana aku ngga mau bolos aku mau sekolah"- ucapku tidak mau beranjak dari kursi penumpang.

"Aku udah minta Mike buat izinin kita ke guru piket, ayo ikut aku"

Aku pun keluar dan mengikutinya dari belakang sesampainya di lift dia menekan tombol 8.

Dan sampai lah kami di depan pintu no.33 dia menekan password dan pintu terbuka.

"Duduklah, aku ambil minum dulu"- ucapnya berlalu ke arah dapur aku pun duduk dengan tenang, saat mataku meneliti setiap inci ruangan apartemen nya aku melihat ada jaket di sopa single, "aku rasa aku pernah melihat jaket itu"- gumamku kecil.

Itu kan jaketnya ka Mike, apa ka Mike juga sering kesini, tiba-tiba aku mengingat kejadian kemarin di mall dan ku kembali menjatuhkan air mataku, aku terisak pelan "tuhan aku tidak ingin kehilangan ka Ivi, kami bahkan baru menjalin hubungan, aku tidak ingin ini berakhir di antara hubungan kami"- batinku

It's Me Right? (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang