Latihan

225 19 2
                                    

"nahh gitu dong. Gue seneng banget bisa liat lo ketawa kek gini lagi"

"Gue bersyukur lo bisa kembali lagi"

"Dan bangkit dari keterpurukan"

"gue juga, sekarang udah sedikit lega sihh. Gak seperti sebelumnya" nando menyunggingkan senyuman pada teman temannya.

"Gue salut sama lo" Zico menepukkan tangannya pada bahu nando.

"Tapi lo juga harus jaga kondisi lo, sebentar lagi kita punya tanggung jawab besar atas nama negara kita"

"Kita gak boleh ngecewain banyak orang, kita gak boleh menghancurkan mimpi negara ini"

"Kalian semua benar, kita harus berjuang lebih giat lagi supaya bisa memberikan hasil yang terbaik untuk indonesia, masyarakat indonesia"

Nando bangkit dari duduknya. "Ayo kita mulai latihan lagi"

Mereka pun mengakhiri waktu istirahatnya dan segera memulai latihannya kembali. Mereka menghampiri beberapa pelatih yang sedang memanggil mereka. Memberikan beberapa instruksi latihan pada squad timnas garuda. Mengamati dan mencerna dengan begitu baik berharap mendapatkan hasil yang terbaik.

Mimpi negara adalah mimpi mereka juga. Membawa lambang indonesia dan berhasil menorehkan prestasi adalah mimpi setiap pemuda. Mereka sangat bersyukur bisa menjadi bagian dalam mewujudkan mimpi negara. Mengenakan jersey yang tertera nama mereka, membawa lambang garuda di dada.

Mereka tidak boleh main main dengan hal ini, ini semua demi indonesia.

Latihan dimulai dengan aksi mereka yang saling menggiring bola, mengoper pada tim dan menggocek bola ke gawang lawan. menunjukkan skill dan kemampuan yang mereka punya, menampilkan performa yang terbaik dimata rakyat indonesia.

Suara riuh terdengar jelas di telinga mereka, meneriakkan nama dari masing masing idola, memberikan support yang begitu tulus untuk mereka, mengawal para pejuang bangsa untuk mewujudkan cita cita.

Demi lambang di dada, seluruh masyarakat pasti akan bersama, bersatu memberikan seluruh jiwa dan raga demi indonesia. Dimana para penggawa berada disitu pula para supporter mengikuti mereka. Bukan untuk mengusik ketenangannya, namun untuk memberikan semangat atas juang nya.

"Begitu luar biasa masyarakat indonesia. Aku bahagia terlahir di negeri ini" Ucap nando dalam hati.

Semangat nya kini tumbuh dan berkembang. Kembali seperti nando yang sebelumnya. Dimatanya, jelas terpamcar bahwa ada hal yang harus ia tuntaskan. Samakin lama performa nando kembali membaik dari keterpurukan yang menimpanya.

Coach fakhri tersenyum bahagia melihat anak anak asuhnya berlatih dengan begitu giatnya. Semakin kompak, semakin membuatnya bangga dan menaruh harapan yang luar biasa. "Alhamdulillah, saya bahagia bisa melatih mereka, melihat daya juang yang begitu besar, dan besarnya harapan dan cita cita. Aku yakin mereka bisa mewujudkan mimpi indonesia" Ucap coach fakhri pada seluruh jajaran pelatih yang ada.

Mereka semua tersenyum bahagia, begitupun dengan ibu asti. Seseorang yang paling paham dengan sikologis anak anak asuh fakhri husaini.  "sikologis mereka benar benar luar biasa, semangatnya yang begitu tinggi dapat menumbuhkan kepercayaan diri dalam hatinya."

"Nando, ada yang menarik darinya saat ini" Imbuhnya.

Ucapan ibu asti yang terkhir sukses membuat seluruh pelatih menoleh padanya, menunjukkan bahwa mereka semua bingung dengan ucapanya.

"Nando?"

"Ya, setelah dia mengalami keterpurukan yang begitu hebat atas sakitnya yena, saat itu dia benar benar hancur, dan sikologis nya benar benar buruk"

Mereka semua diam, menunggu lanjutan pernyataan bu astin

"Namun sekarang, sikologisnya jauh lebih baik dari sebelumnya, jauh dari sebelum dia berlatih bersama tim ini"

"Apa kalian semua menyadari hal itu?"

Coach fakhri mengangguk anggukkan kepalanya seraya mencerna kata kata bu astin barusan.

Latihan mereka telah selesai, latihan terakhir sebelum besok mulai bertanding untuk menentukan lolos atau tidaknya indonesia du putaran piala asia u19. Latihan terakhir dan latihan penutup ini dinilai sangat baik dari latihan latihan sebelumnya.

"Good job, persiapkan mental kalian, yakinkan hati kalian, tugas kalian ada di depan mata dengan membawa mimpi indonesia" Ucap coach fakhri pada seluruh pemain.

"Kalian harapan bangsa, kalian mampu mewujudkannya. Saya yakin itu" Imbuh coach fakhri.

Sebuah kata kata motifasi untuk membangkitkan semangat juang mereka sebelum mereka meresmikan latihan telah selesai.

Mereka berkumpul di pinggir lapangan, membentuk lingkaran padat dan saling menumpukkan tangan satu sama lain. Bersumpah atas nama negara, dengan seluruh jiwa dan raga mereka akan mewujudkan harapan bangsa.

Latihan telah usai, satu persatu dari mereka telah meninggalkan lapangan. Hanya beberapa saja yang masih dengan sengaja tinggal di tempat itu. Tak lain brylian, nando, zico, rendy, bagas, bagus, beckam, salman, supriadi, dewa, risky, yudha dan david. Karna mereka masih harus melayani fansgirls yang ingin berfoto dengan mereka.

Setelah semuanya selesai mereka kembali ke rumah masing masing.

* * * * *

"Ndo, temen temen yang lain pada mau ikut ke rumah sakit jenguk yena, gapapa ya"

Nando memandangi wajah brylian sebentar, menahan tawanya "lahh sejak kapan gue ngelarang kalian buat ikut jenguk cewek gue wkwk."

"Haha iya juga sih"

"Sekarang mereka pada dimana? Siapa aja yang mau ikut?"

"Katanya salman sih masih di apartemen nya beckam. Gila sih lelet banget sumpah si beckam"

"Haha si beckam kan emang gituu, apa apa pasti lama, kayak siput. Wkwkwk"

"Yang ikut sih seperti biasa. david, dewa, rendy, zico, salman dan quena yang jelas"

"Bagas bagus?"

"Katanya sih nyusul. Ada keperluan gitu"

"Wkwk palingan ngebucin dulu itu anak haha"

Setelah sejam nunggu akhirnya mereka sudah ada tiba di rumah sakit, nando benar benar harus menyembunyikan lukanya di depan teman temannya, nando harus kuat. Nando tidak pernah bisa menahan air matanya saat di rumahsakit tempat yena dirawat. Namun kali ini dia benar benar harus melakukan sandiwara besar dari mereka. Nando harus kuat.

Mereka menyusuri koridor rumahsakit yang seluruh dindingnya serba warna putih. Hanya butuh waktu sekitar 3 menit mereka sudah tiba di depan ruang rawat yena.

Mereka bisa melihat ada iqbal dan keysia yang setia menjaga yena, begitupun dengan kak april dan bang hanif yang ada disana.

"Bang iqbal, bang hanif" Nando langsung memeluk iqbal dan bang hanif yang ada di hadapannya. Disusul dengan teman temannya yang bersaliman dengan keduanya.

"Nando" Ucap hanif begitu senang dengan kedatangan nando.

"Gimana latihannya? Lancar kan?" Tanya iqbal saat melepas pelukan nando.

"Syukurlah bang, alhamdulillah lancar"

Digantung dulu gakpapa ya😁

Tetap stay tune di WP "ernando arisutaryadi❤"

Beberapa eps lagi bakal tamat, hehe

Jangan lupa vote juga ya.

Share ke temen temen kalian juga boleh, boleh banget malah❣

Maaf kalau masih banyak typo.

See u, aku sayang kalian❣



Ernando arisutaryadi❤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang