"alhamdulillah"
Begitulah kira kira yang dirasakan oleh nando dan teman teman yang lain. Berhasil membawa indonesia lolos dalam piala dunia u20 2021 mendatang. Tangisan yang pecah di antara mereka merupakan tangisan yang sangat banyak orang rindukan. Malam ini adalah moment yang paling membahagiakan bagi indonesia. Moment yang paling di tunggu dan akhirnya malam ini mereka mampu menjawab mimpi rakyat indonesia.
* * *
"lo liat yen, gue udah wujud in keinginan lo. Lo pengen banget kan liat gue sama temen temen bisa bawa indonesia lolos ke piala dunia"
"lo cepet sembuh ya sayang, gue bener bener kangen liat lo bahagia kayak dulu yen. Gue rindu lo"
Nando mengusap air mata yang tak sengaja terjun bebas di pipinya. Dia benar benar tidak sabar untuk segera memberikan kabar yang begitu membahagiakan untuk keluarga yena.
"ndo kenapa bengong gitu?" tiba tiba salman datang dari arah samping lalu menepuk pelan punggung nando.
"ndo lo nangis" ulangnya saat menyadari air mata nando kembali menetes.
Nando dengan sigap segera mengusap airmatanya itu "ehh lo sal. Gue nangis bahagia, gue gak nyangka indonesia bisa lolos kayak gini"
"kita semua juga sama ndo, tidak ada yang pernah menyangka indonesia bisa seperti sekarang" salman kembali mengusap pelan bahu nando.
"tapi lo yakin gak ada hal yang lo sembunyiin dari gue?" ulang salman pada nando.
Mendengar pertanyaan salman nando menyunggingkan senyuman tipis di bibirnya "gak ada sal"
"lo cepetan ganti baju, mereka semua udah nunggu lo di ruang makan"
"oke sal. lo duluan aja, sebentar lagi gue nyusul"
Punggung salman sudah terlihat pergi menjauhi nando. Nando segera mengganti pakaiannya, tidak enak rasanya jika membiarkan teman teman yang lain menunggu dirinya.
Nando keluar dari ruang ganti lalu segera menghampiri dan bergabung dengan teman teman yang lain.
"kalian nunggu lama ya? Sory banget ya gue telat"
"udah gak papa kali, santay aja"
"yaudah makan gih.. Oiya ini ada titipan buat lo, tadi fans lo nganter ini buat lo" brylian memberikan sebuah paper bag kepada nando lalu segera duduk disamping nando untuk segera makan.
Nando menerima pemberian itu "buat gue?"
"iya, tadi cewe lo . . ."
"cewe gue??" nando benar benar terkejut mendengar ucapan brylian.
"duhh mati gueee, bodoh lo bry" maki brylian dalam hati.
"duhh typo mulu mulut gue, maksud gue yang nganter ini cewe, cantik kayak cewek lo" elak brylian terhadap nando.
"dihh brylian ada ada aja"
"Mana miungkin lah cewe nando kesini, yena kan sakit"
"Nahh iya bener tuh kata bagas"
"Bry bry kurang makan kayaknya lo ya, haha makan sanaa"
Akibat brylian salah ngomong tadi, sekarang dia menjadi bahan bulian teman temannya.
Mereka segera memulai santap malam merayakan atas kemenangan garuda muda malam ini. Semuanya sangat menikmati makan malam itu. Beberapa dari mereka ada yang terlihat menyudahi makan malam nya dan beberapa yang lain masih terlihat sangat menikmati makan malamnya.
"Bro gue balik ke kamar dulu ya" Ucap supriadi pada nando, zico, bry , si kembar, dan salman yang terlihat masih asyik menikmati makan malamnya.
"Oke pri" Sahut ke enam nya bersamaan.
Supri pergi meninggalkan mereka dan ikuti teman teman yang lain untuk segera menuju kamar masing masing. Dan ke enam nya melanjutkan makan nya kembali.
Zico yang sedari tadi aneh melihat sikap salman kini dia menegur nya "sal lo kenapa si dari tadi gue lihatin lo kayak ketakutan gitu"
"Engg enggak, . . Nggak papa kok." Salman menjawab pertanyaan zico sangat gugup.
Jika salman ketakutan, berbeda dengan bry yang tak lepas menatap tajam kearah belakang nando. Entah ada apa di sana, namun firasat brylian tidak pernah meleset.
Tiba tiba nando menghentikan makannya, berlari se segera mungkin menuju teras depan hotel itu.
"Yena"
"Sayang"
"Kok lo kesini gak bilang bilang ke gue"
"Gimana keadaan lo? Udah baik? Tapi lo masih pucet banget. Lo masih sakit yen"
Tidak ada jawaban sama sekali dari yena, gadis itu masih diam mematung ditempatnya.
"Yena lo masuk ya ikut gue"
"Tidak ndo, gue langsung pamit aja. Selamat ya atas kemenangan kalian. Gue bangga"
Yena menyunggingkan senyuman ke pada nando. "Gue langsung pamit ya, gue udah ditunggu bang iqbal, gue bakal istirahat dengan tenang. Jaga diri lo ya. Gue sayang sama lo"
"Lo hati hati baliknya ya. Secepatnya gue bakal nemuin lo yen"
Wajah pucat yena kini sudah semakin jauh dari pandangan nando, nando masih tidak menyangka begitu singkatnya pertemuan nya dengan kekasihnya itu. Padahal nando masih sangat merindukannya. Nando segera kembali menghampiri sahabatnya itu.
"Loh bagas, bagus, zico?"
"Mereka udah balik ke kamar duluan, udah gak tahan ngantuk katanya."
"Oke lah, gue balik duluan juga ya, capek banget gue"
"Oke hati hati."
Nando pun akhirnya meninggalkan salman dan juga bry. Dari tadi keduanya sangat ingin membicarakan hal serius tapi tidak enak jika sampai terdengar oleh nando.
"Sal"
Salman hanya menatap bry
"Lo kenapa tadi ketakutan liat nando?"
"Gue tadi liat sesuatu"
"Arwah kan??"
"Kok lo tau?"
Brylian langsung membungkam mulut salman, karna reaksi nya tadi membuatnya takut jika yang lain ikut mendengar.
Brylian mendekat ke salman memposisikan tubuhnya berada di sebelah salman "tapi lo janji jangan cerita ke yang lain. Apalagi ke nando"
Salman mengangguk anggukkan kepalanya.
"Gue udah sering banget ngeliat yang begituan. Tapi gue gak nyadar, gue kira kalian juga bisa ngeliat. Tapi lama lama gue aneh kok kalian pada gak denger waktu itu ada suara cewe nangis minta tolong, padahal suara itu kenceng banget. Dan dari situ gue baru sadar ternyata mata batin gue kebuka."
"Bry lo gak bercanda kan?"
"Gue serius sal, gue tau sebenernya lo juga sama kayak gue, lo bisa denger apapun yang gue denger dan lo bisa ngeliat apapun yang gue liat. Intinya, mata batin kita sama sama udah kebuka"
"Tapi gue takut bry"
"Lo bukan takut sal, lo cuma belum terbiasa aja".
Alhamdulillah bisa up lagi😅
Gimana ceritanya
Ganyambung banget kan😭😭
Aku selalu berusaha bikin cerita yang bagus.
Tapi ya kayak gini adanya.
Semoga kalian suka ya.
Like, komen, vote jangan lupa❤
Notif kalian semangatku❤
See u di part selanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ernando arisutaryadi❤
RomansaHeyy kok sendirian? Yenapun membalikkan badannya. Dan ternyata yang menyapa nya adalah sang idola