"Aisssh kenapa aku jadi malu seperti ini"
Jihyo menggerutu kesal,sesekali ia menghentakkan kakinya pada lantai rumah gedongan itu
"Kenapa harus aku memeluknya kemarin aissh" kini jihyo mengacak rambutnya frustasi,entah kemana kakinya kini melangkah,ia tak tahu yang penting saat ini ia ingin bersembunyi menyembunyikan wajahnya yang memerah karna mengingat kejadian tadi malam
"Park jihyo !" Panggilan itu menghentikan langkahnya,ia membalikkan badannya dan terlihat daniel sudah berdiri didepannya,sontak kepalanya segera menunduk menghindari tatapan daniel atau lebih tepatnya menyembunyikan rona merah dipipinya
Kepalanya terangkat seketika saat tangannya ditarik paksa oleh daniel,entah kemana ia akan dibawa oleh pria bermarga kang itu
"Daniel lepas ! kau mau membawaku kemana ?"
Daniel sama sekali tak menjawab,bahkan ia semakin mengeratkan genggaman tangannya menarik paksa jihyo yang sudah mulai merasakan sakit dipergelangan tangannya
"Daniel lepas ! Tanganku sakit !"
"Sudah diam saja,aku tidak akan menculikmu nona"
"Tapi tanganku sakit ! Bisa lebih pelan kan ?" Jihyo memutar bola matanya malas karna daniel diam kembali tak merespon apa yang dikatakan jihyo
"Duduk" ucap daniel dingin menyuruh jihyo untuk duduk disofa balkon rumah itu
"Aisssh mau apa dia ! Aww tanganku jadi memar seperti ini,dasar boss gila" gerutu jihyo saat daniel sudah berlalu entah mau kemana dia
Daniel kembali dengan membawa sekotak obat atau lebih tepatnya kotak P3K ditangannya,jihyo mengernyit bingung melihat daniel
"Untuk apa itu ?" Tanya jihyo tapi daniel tak menghiraukannya sedikit pun
Daniel duduk tepat didepan jihyo,ia menyingkirkan kemeja yang menutupi lututnya itu tapi jihyo segera menutupnya kembali
"Mau apa kau ? Jangan macam-macam tuan !" Jihyo menutup kembali lututnya dengan kemeja itu
"Aku akan mengobati lukamu,jangan berpikir aneh-aneh" daniel berucap lalu kembali menyikap kemeja itu,terlihat kedua lutut jihyo yang terluka akibat terjatuh kemarin malam
Dengan hati-hati daniel membersihkan bekas darah yang sudah mengering lalu mengoleskan obat merah,tak lupa ia kasih plester setelah selesai mengobatinya,jihyo terdiam sesaat karna perlakuan daniel ini,bisa dibilang pria ini sedikit hangat padanya
"Selesai" ucap daniel lalu meletakkan kotak P3K itu diatas meja
Tubuhnya kini duduk disofa bersama jihyo,ia melirik sebentar kearah gadis itu lalu menidurkan dirinya dengan paha jihyo ia jadikan bantal
"Yak yak !! Kenapa kau tidur disini hah ?" Tanya jihyo kaget saat daniel tiba-tiba saja dengan muka dinginnya tidur dipahanya
"Ternyata kau phobia dengan petir ya ?" Daniel malah mengalihkan topik pembicaraan,jihyo tak mengerti ada apa dengan bossnya hari ini ? Kenapa sikapnya berbeda dari biasanya
"Ya begitulah,aku takut dengan petir saat usiaku menginjak 5 tahun,saat itu juga orang tuaku meninggal,mungkin sebab itu aku jadi phobia dengan petir"
Daniel mendongak sekilas melihat wajah cantik jihyo
"Mian,aku tak bermaksud un--""Gwaenchanha,lagi pula itu sudah lama sekali"
"Lalu kau bagaimana ? Kau pasti memiliki phobia juga kan ?" Lanjut jihyo,kini ia menunduk menatap wajah daniel yang juga menatapnya
"Tidak ada ! Aku ini pemberani" jawab bangga daniel dengan wajah angkuhnya
KAMU SEDANG MEMBACA
FALL IN LOVE WITH CEO KANG || HYONIEL ❤ || (END) ✔
RomansApa hal yang wajar jika seorang sekretaris mencintai bosnya sendiri ? Atau lebih tepatnya mencintai CEO dari perusahaan tempat ia bekerja !! "Aku mencintainya ? Aah tidak-tidak ! Mana mungkin aku mencintai CEO angkuh sepertinya" Park jihyo gadis ber...