Langkah yang tergesa,tangannya dengan lentik bermain dilayar ponselnya,wajahnya resah saat orang yg ia hubungi sama sekali tak mau menjawab panggilannya
"Hyo please angkat" ucap daniel frustasi,sudah puluhan kali ia menelpon kekasihnya itu,tapi sama sekali tak diresponnya
"Sayang please jangan buat aku khawatir"
Lagi-lagi daniel berusaha untuk menghubunginya tapi sama sekali tak dijawab gadis bermarga park itu
Daniel kembali merasa gundah,langkah kakinya semakin ia percepat keluar gedung kantornya,sapaan hangat yang ia dapatkan sama sekali tak ia respon,pikirannya tetap fokua pada jihyo,berharap gadis itu mengangkat panggilan darinya
Ia kembali menghubunginya,dan boom ! Daniel menghentikan langkahnya,saat panggilan itu diangkat oleh jihyo
"Halo,kau dimana ? Aku minta ma--"
"Brengsek ! Kang daniel kau benar-benar pria brengsek ! Jahat ! Kejam ! Sudah,aku sudah gila karnamu brengsek ! Tapi apa ? Kau malah mempermainkan perasaanku hiks,kau hanya ingin bermain denganku kan hah !!!! Cepat kemari kau brengsek ! Akan kubunuh kau sekarang juga kang daniel !!!"
Racauan itu,daniel jelas tau jihyo tengah berada dibawah kendali alkohol,suara musik yang menggema itu ia yakini jihyo tengah berada diclub saat ini,tak pikir panjang ia berlari,menghampiri jihyo takut pria hidung belang akan memanfaatkan keadaan jihyo yang tengah mabuk berat itu
"Apa aku pantas untuk mendapat maaf darimu kali ini hyo ?" Gumam daniel lalu menginjak gas dengan kecepatan tinggi,ingin segera datang dan memeluk erat tubuh gadis yang sempat ia bentak tadi pagi
"Kau pria bodoh daniel !! Kau bodoh !!" Maki pada dirinya sendiri,ia memukul keras setir mobil itu,ia merutuki dirinya sendiri yg bersikap gegabah dan tidak mempercayai kekasihnya itu
*****
Disinilah jihyo sekarang,duduk disalah satu kursi dengan beberapa botol soju yang sudah ia habiskan,wajahnya berantakan,air mata yg menghiasi wajah cantiknya,rambutnya yang sudah tidak tertata lagi,ia menunduk,merenungi kembali kejadian itu,mendongakkan kepalanya lagi dan menuangkan segelas soju lagi,sampai benar-benar ia merasa sangat mabuk
Deringan ponsel mengalihkan perhatiannya,dengan lemas ia mengangkatnya,tak membaca siapa yang menelponnya,ia meracau tidak jelas,yang penting saat ini ia sudah kembali menunduk saat merasa pusing yang luar biasa dikepalanya
"Hai cantik,kau sendiri ?"
Jihyo dengan malas mengangkat kepalanya,melihat seorang pria dengan penampilan amburadul menyapanya genit,ia tak menghiraukannya,ia kembali menunduk menenggelamkan kepalanya diatas meja
"Ayolah,aku bisa membuatmu merasa lebih senang,mau bermain denganku hmm ?" Tak kira-kira pria itu nekat kini sudah menarik lengan jihyo
"Lepaskan aku brengsek ! Jangan menggangguku,carilah jalang lain" tepis jihyo
"Aku tidak suka ditolak nona,turuti dan nikmati saja permainanku !"
Pria itu mencengkram kuat lengan jihyo,menyeretnya untuk memasuki salah satu ruangan yg ada diclub itu
Jihyo memberontak,ia memang tengah mabuk tapi otaknya masih bekerja,ia tidak mau berurusan dengan pria hidung belang ini
"Lepaskan aku sekarang !" Berontak jihyo membuat pria itu menampilkan smirknya
"Semakin kau menolak,semakin kuat tekadku untuk memilikimu malam ini sayang"
Jihyo muak,ia ingin muntah saat pria itu mencolek dagunya genit,ia kira jihyo gadis jalang hah ?
KAMU SEDANG MEMBACA
FALL IN LOVE WITH CEO KANG || HYONIEL ❤ || (END) ✔
RomanceApa hal yang wajar jika seorang sekretaris mencintai bosnya sendiri ? Atau lebih tepatnya mencintai CEO dari perusahaan tempat ia bekerja !! "Aku mencintainya ? Aah tidak-tidak ! Mana mungkin aku mencintai CEO angkuh sepertinya" Park jihyo gadis ber...