Tang !! Suara dentingan sendok terakhir "aku sudah selesai,aku akan pulang sekarang daepyonim" ucap jihyo seraya beranjak dari meja makan
"Pulang saja,dari sini sudah terlihat dimana letak pintu untuk jalanmu keluar"
Jihyo menutup matanya menahan kesal akan sikap bossnya yang kelewat nyebelin,bukannya menawarkan untuk mengantar,ia bahkan mengusirnya dengan tampang dinginnya yang sangat memuakkan
"Arasseo-arasseo,aku akan pulang" jihyo segera beranjak pergi dari meja makan itu,batinnya menggerutu kesal merutuki bossnya yang kelewat dingin itu,ingin rasanya ia mengacak-acak wajah dingin pria berkulit putih pucat itu
Saking kesalnya,saat jihyo membuka pintu rumah itu,otaknya langsung memutar memikirkan apa yang tertinggal,ia rasa ada barangnya yang tertinggal,ia terdiam sesaat memikirkan apa yang tertinggal dan
"Ah tasku !" Seru jihyo lalu beranjak kembali mengambil tasnya yang tertinggal dikursi meja makan
Klotak ! Klotak !
Suara langkah kaki jihyo menggema keseluruh sudut ruangan rumah gedongan itu"Kenapa kembali ?" Tanya daniel dingin saat melihat jihyo yang kembali masuk
"Tasku ketinggalan tuan,kau itu seperti ingin cepat2 mengusirku dari rumahmu ini ! Aisssh menyebalkan sekali mempunyai boss sepertimu,dingin tidak punya perasaan hangat sedikitpun" rocos jihyo seraya mengambil tasnya yang bertengger disalah satu kursi dimeja makan
"Beraninya kau menghinaku seperti itu !" Masih dengan wajah datarnya dan tatapan dinginnya itu,jihyo memutar bola matanya jengah melihat tatapan dingin dari bossnya itu
"Hey ayolah,ini diluar kantor.. jadi aku bisa bebas mengataimu,dan lagi pula ini hari libur kan ? Itu artinya hari ini pun aku akan libur bersikap sopan padamu" jihyo terkekeh pelan melihat perubahaan wajah daniel yang langsung terlihat cengo mendengar penjelasan dari jihyo
"Mana bisa be..."
"Hyung !!" Suara itu memotong ucapan daniel ketika hendak membalas perkataan jihyo,jihyo yang mendengar teriakan itupun langsung menoleh kearah tangga yang terlihat seorang pria sedang menuruni anak tangga itu satu persatu
"Ini masih pagi dan kau sudah berteriak membuat gendang telingaku ingin pecah saja ! Ada apa ?" Ucap daniel pada orang yang memanggilnya hyung tadi
"Apa menu sarapan hari ini ? Jangan bilang ramyeon lagi" ucap orang itu seraya mengucek-ucek matanya karna baru saja bangun dari tidurnya
"Ini terakhir kalinya ya,hyung janji akan membelikanmu makanan lain besok,tadi hyung tidak sempat memesan makanan dulu" jihyo yang mendengar perkataan lembut dari seorang kang daniel pun tak henti-hentinya menatap kedua orang itu bergantian,kini muncul seribu pertanyaan didalam otaknya
"Arasseo,aku pegang janjimu itu" anak itu langsung menarik kursi dan duduk hendak sarapan,tapi tak sengaja ekor matanya melihat jihyo yang masih setia berdiri didekat daniel
"Dia siapa hyung ?" Tanya anak itu menunjuk jihyo
Daniel menepuk jidatnya karna lupa akan sosok jihyo yang masih berdiri disebelahnya
"Dia sekretaris hyung dikantor,kenapa belum pulang ? Cepat pulang sana !!" Kini nada bicaranya kembali dingin saat berbicara pada jihyo,gadis bermarga park itu hanya geram ingin segera mencabik wajah datar bossnya itu
"Ya !! Hyung !! Kenapa kau mengusirnya begitu ? Antar noona ini sampai rumah,dia itu perempuan hyung ! Kau tega sekali" jihyo langsung tersenyum canggung mendengar perkataan orang itu,sifatnya sangat-sangat berbanding terbalik dengan daniel
"Ah hampir lupa,Kang Minhee imnida,aku ini adiknya daniel hyung noona" pria bernama minhee itu memperkenalkan dirinya ramah pada jihyo
"Hai minhee,senang berkenalan denganmu,panggil jihyo noona saja" jawab jihyo dengan senyuman manisnya ia berikan pada pria bernama minhee itu
"Ah kalau begitu aku pulang dulu ya minhee,sampai jumpa" pamit jihyo ramah pada minhee,ingat !! Hanya pada minhee,sedikitpun jihyo tak melihat kearah daniel yang masih diam disebelahnya
"Noona no no no,kau tidak boleh pulang sendiri ! Hyung cepat antar jihyo noona sekarang" minhee melirik kearah daniel yang masih enggan beranjak dari kursi itu
"Ya !! Hyung !! Cepetaaaaaaan !!" Teriak minhee membuat daniel memekik sebentar karna suara melengking adiknya itu yang langsung menembus gendang telinganya
"Tidak apa minhee-ya,noona bisa pulang sendiri" ucap jihyo ramah
"Dia bilang akan pulang sendiri minhee,jangan menyuruhku untuk mengantarnya" saut daniel dan dengan keras minhee menggeleng menolaknya
"Tidak bisa hyung,kau harus mengantar jihyo noona pulang titik" finish minhee dan mau tidak mau daniel harus menurutinya,minhee satu-satunya keluarga yang ia punya saat ini,jadi dia sangat menyayangi adik laki-lakinya itu
"Ayo cepat aku antar" ucap daniel dingin lalu berjalan lebih dulu melewati jihyo
"Sampai bertemu lagi minhee-ya" jihyo melambaikan tangannya pada minhee lalu beranjak menyusul daniel yang sudah lebih dulu berangkat
"Sering-sering main kesini ya noona"
"Ne" jawab jihyo lalu tubuhnya sudah terhalang tertutup pintu saat keluar dari rumah itu
Terlihat daniel sudah menunggu didalam mobil miliknya,dengan segera jihyo membuka pintu mobil itu untuk masuk tapi suara dingin yang sangat ia benci itu menghentikannya
"Kenapa duduk dibelakang ? Kau kira aku ini supirmu hah ?" Ucap daniel dingin pada jihyo
"Arasseo-arasseo" jihyo menutup pintu mobil bagian kursi belakang dan kemudian duduk dikursi depan atau lebih tepatnya didekat daniel
Keadaan hening,dari saat tadi mereka meninggalkan pekarangan rumah daniel sampai sekarang mereka sudah berada ditengah jalan
"Kau tinggal berdua dengan minhee ?" Akhirnya jihyo membuka pembicaraan memecahkan keheningan itu
Daniel menoleh sekilas pada jihyo lalu kembali fokus kedepan
"Hmm" jawab daniel singkat padat dan jelas"Kau serius ? Dirumah sebesar itu kalian hanya berdua ?" Tanya jihyo lagi memastikan,dengan raut wajahnya yang sangat menggemaskan karna terkejut
"Kenapa ? Apa masalahnya tinggal berdua ?"
"Tidak ada,hmm lain kali aku akan berkunjung kerumahmu" daniel menginjak rem itu secara mendadak hingga jihyo terjungkal kedepan,untung saja dia memakai seatbeltnya
"Ya !! Kenapa mengerem mendadak ?" Jihyo menggerutu kesal dengan kelakuan daniel
"Untuk apa kau berkunjung kerumahku ?" Masih dengan wajah shocknya
"Aku berkunjung kerumahmu hanya untuk menengok minhee saja,jangan GR" jihyo memutar bola matanya malas,dan memutuskan untuk melihat keluar jendela mobil saja
"Rumahmu dimana ?"
"Dikit lagi"
"Stop" jihyo mengintrupsi,tepat dirumah besar no 46 dengan cat berwarna putih bersih,terlihat seperti rumah seorang CEO
"Ini benar rumahmu ?" Tanya daniel memastikan,pasalnya jihyo bekerja diperusahaanya,ia kira dia akan memiliki rumah sederhana saja,tapi ini hampir sama dengan besar rumahnya
"Iya,memangnya kenapa ?" Tanya jihyo ketus
"Tidak ada,cepat turun dari mobilku" muka datar itu kembali membuat mood jihyo rusak
"Tanpa kau suruh pun aku akan keluar kudanil angkuh" tanpa pikir panjang ia langsunh keluar sebelum daniel mengamukinya
Tepat didepan mobil daniel jihyo berhenti sesaat menatap wajah kesal bossnya itu
"Wleee" jihyo menjulurkan lidahnya mengejek lalu terbirit berlari sebelum pria dingin itu menancapkan gas mobilnya lalu menabraknya
"Aissh dasar" daniel menghembuskan nafasnya kasar lalu entah kenapa sudut bibirnya tertarik hingga membuat sebuah lengkungan senyum yang manis
Update !!!
Yuhhu aku kembali gaeez,gimana ? Masih suka sama alur ceritanya ?Jangan lupa vomentnya ya,follow juga akun aku ok,biar kita semua bisa jadi teman dan dekat asiiik
See you next chapter and bye bye 😗😗
KAMU SEDANG MEMBACA
FALL IN LOVE WITH CEO KANG || HYONIEL ❤ || (END) ✔
RomantizmApa hal yang wajar jika seorang sekretaris mencintai bosnya sendiri ? Atau lebih tepatnya mencintai CEO dari perusahaan tempat ia bekerja !! "Aku mencintainya ? Aah tidak-tidak ! Mana mungkin aku mencintai CEO angkuh sepertinya" Park jihyo gadis ber...