Jihyo kembali berperang dengan otaknya,jantungnya juga serasa ingin melabrak keluar,sungguh perkataan daniel sangatlah diluar dugaannya,baru saja daniel menyatakan perasaannya padanya,dan itu membuatnya bingung harus menjawab apa,kalau masalah hati....jihyo juga sudah meraskan nyaman didekat daniel tapi....banyak sekali harus ia pertimbangkan untuk menjalani hubungan ini
"Bagaimana dengan karyawan disini ? Baru rumor saja aku sudah dikucilkan seperti sekarang,bagaimana kalau mereka tau kalau kita memang akan berkencan ?"
Daniel tersenyum lembut seraya memegang kedua pipi chubby jihyo,mengusapnya lembut memberi ketenangan pada calon kekasihnya itu 😊
"Kenapa harus memikirkan hal itu hmm ? Kita yang akan menjalani hubungan,bukan mereka,dan aku berhak untuk memilih siapa yang akan jadi kekasihku,bahkan istriku kelak"
"Tapi aku takut,aku takut akan semakin dibully jika mereka tau"
"Park jihyo hey,aku disini bersamamu,kenapa harus takut jika ada aku yang selalu ada disisimu hmm ? "
Daniel menatap lamat-lamat wajah jihyo,sudah tercetak jelas wajah khawatir diwajahnya,daniel tau perasaan jihyo tapi...kenapa harus takut jika ia akan selalu bersamanya ?
"Ayo kita berkencan park jihyo,aku mencintaimu,sungguh !"
Jihyo mengangkat kepalanya dan kini menatap dalam mata daniel,jelas terlihat keseriusan didalam sana,ia mengumpulkan tekadnya,mencoba membuang pikiran-pikiran negatif yang bersarang diotaknya,perlahan bibirnya melengkung membuat sebuah senyuman manis,kepalanya mengangguk spontan membuat daniel tersenyum antusias
"Jadi kau menerimaku ?" Tanya daniel memastikan dan jihyo kembali mengangguk dengan malu-malu
Greb !
Daniel langsung memeluk tubuh mungil itu,merengkuhnya erat kedalam dekapannya,sungguh hari ini ia sangat senang karna jihyo telah resmi menjadi miliknya,eh ralat,setengah miliknya"Tapi sebaiknya kita backstreet saja kalau dikantor ya"
Daniel kini beralih menatap wajah kekasihnya itu
"Kenapa ?" Sambungnya dengan nada bingung"Aku belum siap dengan tanggapan mereka,ku mohon" rengekan jihyo membuat daniel gemas sendiri,ingin rasanya ia memeluk jihyo seharian ini tak mau melepaskannya,tapi karna urusan pekerjaan ia harus merelakan untuk melepasnya
"Arasseo,aku tidak keberatan jika itu membuatmu nyaman"
Jihyo tersenyum,tidak salah ia menerima daniel karna pada dasarnya pria ini sangat mengerti dirinya
"Gomawo,kalau begitu kita lanjut bekerja" jihyo melepas pelukannya pada tubuh daniel hendak melanjutkan pekerjaannya
"Nanti kau pulang bersamaku ya" ucap daniel lagi sebelum jihyo keluar dari ruangannya
"Baiklah,aku keluar daepyonim" jihyo membungkukkan badannya sopan,berusaha untuk terlihat biasa saja padahal hatinya kini sudah tidak sehat
Baru saja ia akan melangkahkan kakinya keluar,tangan kekar itu tiba-tiba saja melingkar kembali tepat dipinggang rampingnya,daniel memeluknya dari belakang,jihyo tersenyum sebentar melihat tingkah manja pria ini kembali keluar
"Daepyonim,aku harus melanjutkan pekerjaanku" ucap jihyo tapi daniel malah mempererat pelukannya,seolah-olah tak membiarkannya pergi
"Daepyonim,ingat... ini masih dikantor"
"Jangan memanggilku daepyonim saat kita berdua seperti ini"
"Ok,daniel...biarkan aku melanjutkan pekerjaanku,jangan manja ih lepas"
Bukannya melepaskannya daniel malah semakin mempereratnya,jihyo memijat pangkal hidungnya,ia harus sabar jika jiwa manja kekasihnya ini sudah dalam mode on seperti sekarang ini
KAMU SEDANG MEMBACA
FALL IN LOVE WITH CEO KANG || HYONIEL ❤ || (END) ✔
RomansApa hal yang wajar jika seorang sekretaris mencintai bosnya sendiri ? Atau lebih tepatnya mencintai CEO dari perusahaan tempat ia bekerja !! "Aku mencintainya ? Aah tidak-tidak ! Mana mungkin aku mencintai CEO angkuh sepertinya" Park jihyo gadis ber...