Aku sudah menentukan pilihan hatiku. Tidak ada keraguan sedikitpun dihatiku akan pilihanku ini walaupun dia sosok pria yang tidak pernah kuselipkan namanya dalam doaku tapi dia ada dalam doa ibuku.
Aku tetap merasa bersalah pada Mirza karena harus membatalkan rencana perjodohanku dengan Gilang yang sudah dia rancang sejak lama.
Walaupun dia terus tersenyum ramah padaku tapi aku yakin ada rasa kecewa yang terselip dihatinya. Ya, ku harap waktu akan cepat berlalu dan melenyapkan rasa kecewanya padaku.
Saat ini aku menatap manik mata Adam yang juga sedang menatapku. Kurasakan setitik air mata jatuh membasahi pipiku. Kata-kata yang baru saja dia ucapkan begitu mengenah dihatiku.
Aku terdiam tak tahu harus berkata apa untuk menjawab pertanyaannya. Jantungku berpacu begitu hebat. Ini untuk pertama kalinya aku menatap Adam dengan lekat.
Benarkah ini bukan mimpi? Kenapa aku belum percaya dengan apa yang baru saja aku dengar. Adam mengajakku menikah?
"Masya" Sentuhan lembut tangan ibu dipundakku membuatku tersadar. Aku segera menundukkan pandanganku. "Adam nunggu jawaban kamu loh?" Lanjutnya.
Apa yang harus aku katakan? Rasanya bibirku begitu kaku untuk berbicara.
"Kamu berhak menolak" Suara Abahnya Adam membuatku mengangkat kepalaku menatap kearah pria berpeci putih itu. Mungkin Abah berpikir aku ragu.
Tentu tidak, aku tdk ragu, aku juga tidak akan menolak. aku hanya merasa begitu gugup untuk menjawabnya.
Aku masih terdiam mengumpulkan keberanianku sampai akhirnya kalimat yang sudah tersusun rapi dikepalaku dengan gugup aku ucapkan.
"Kenapa kamu memilihku? Tentu aku tahu ada banyak wanita Sholehah yang kamu kenal, yang bisa mendampingimu, lalu kenapa harus aku Dam?" Tanyaku. Ya, ini bukan jawaban tapi sebuah pertanyaan. Aku harus mendengar alasan Adam memilihku walaupun aku tidak ragu padanya.
Adam lalu tersenyum kearahku. Masya Allah, senyum yang begitu indah membuatku sejenak terpukau. Dosakah aku menikmati tatapan yang belum halal ini? Aku segera beristigfar dan menunduk.
"Ya, kamu benar, ada banyak wanita solihah yang aku temui diluar sana. Bahkan Abah berencana untuk menjodohkan aku dengan beberapa diantara mereka tapi setiap aku meminta petunjuk pada Allah, kamu yang selalu menjadi jawabannya" Jawab Adam begitu tenang tanpa terbata-bata.
Jangan tanya perasaanku mendengar jawaban Adam. Aku begitu bahagia, air mata bahagia bahkan kembali keluar dari kedua pelupuk mataku.
Ya Allah, apakah benar Adam mencintaiku? Rasanya aku seperti semakin larut dalam mimpi indah dan aku tidak ingin bangun lagi.
"Jadi bagaimana jawabanmu?" Tanya Adam kemudian.
Aku tidak berucap lagi, aku begitu malu. Dalam hati aku membaca basmalah lalu ku jawab dengam sebuah anggukan malu-malu.
"Kamu menerimanya sayang?" Tanya Ibu memastikan.
Aku beralih menatap ibu. "Iya bu" Jawabku mantap.
"Alhamdulillah!" Seru semua orang yang ada diruangan termaksud Adam yang mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangannya.
Apakah dia begitu bahagia dengan jawabanku?
"Makasih sayang" Ujar Ibu yang turut menangis mendengar Jawabku. Sejenak dia menarikku kedalaman pelukannya. Senyumnya begitu lebar semakin membuatku bahagia. Sementara bapak hanya menatapku dengan senyum merekah yang sudah lama tidak aku lihat menghiasi wajahnya.
Ya Allah, Terima kasih, karena takdir indahMu, aku bisa melihat ibu dan bapak tersenyum bahagia hari ini.
"Terima kasih nak" Ujar Abah kali ini.
"Iya ba" Jawabku.
"Makasih sudah menerimaku" Adam turut mengucapkan terima kasih.
Aku membalas dengan senyuman.
"Terima kasih juga karena sudah memilihku" Ujarku kemudian.
Diapun menampakkan senyuman indahnya sebagai balasan dari ucapkanku. Aku segera menundukkan pandanganku.
Tatapan ini belum halal aku masih harus menjaganya hingga waktu itu tiba, dimana aku akan bebas menatapnya tanpa menghadirkan dosa diantara kami.
***
End
Assalamualaikum readers... 😍
Ceritanya belum habis Yah, 😂😂🙏
Insya Allah masih ada beberapa extra Part selanjutnya yang akan up.
Jadi jangan bosen-bosen pantau cerita ini yahh? 😊Jumaah Mubarak everyone☪️
Perbanyak shalawat di hari ini..
Salam
Author❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Diam Dalam Doa
RandomCinta yang kusimpan dalam diam kulukiskan dengan doa.. Kisah anak manusia yang memilih mencintai dalam diam untuk menjauhi fitnah. *** Aku menyebut namanya dalam doaku tapi Allah tidak memilih dia sebagai jawaban dari doaku. -Masya- *** Aku memilih...