3

10K 688 12
                                    

Suasana di dalam mobil terasa begitu canggung.
Setelah tadi mengantar Soobin terlebih dahulu, kini hanya tinggal Jungkook dan Taehyung berdua.
Di dalam mobil begitu terasa sunyi karna tidak ada suara apapun kecuali suara mesin mobil yang melaju.
Taehyung maupun Jungkook sama-sama bungkam tidak ada yang berinisiatif untuk memulai percakapan terlebih dahulu.

Ny.Kim sengaja menyuruh Taehyung untuk sekalian mengantar Jungkook dan Soobin karna sekolah mereka searah dengan kampus tempat Taehyung mengajar.

Hingga beberapa menit kemudian.

"Berhenti di depan sana saja Tuan muda"

Pinta Jungkook sambil menunjuk pertigaan yang berjarak sekitar 10 meter di depan sana.
Namun Taehyung tidak menghiraukan,Taehyung terus melajukan mobilnya dan berhenti tepat di depan gerbang sekolah Jungkook.
Jungkook hanya menggerutu dalam hati,tidak mungkin dia terang-terangan mengumpati Kim Taehyung,calon masa depannya.

Mobil berhenti,Jungkook langsung membuka sabuk pengamannya dan bersiap untuk segera turun.

"Apa kau mempunyai uang saku?"

Tangan Jungkook mengambang di udara tidak jadi membuka pintu saat mendengar pertanyaan Taehyung.

Jungkook menoleh,dan setelahnya mendengus kesal dalam hati saat mengetahui kalau pandangan Taehyung masihlah lurus ke arah depan.

Jadi dia bertanya tanpa menoleh ke arah Jungkook.

"Kalau Tuan muda bertanya pada saya,maka jawabannya saya punya"

Jawab Jungkook sopan namun terselip sebuah sindiran di dalamnya.
Taehyung masih tidak menoleh,dia hanya berguman sebagai respon.
Akhirnya Jungkook memutuskan untuk segera keluar setelah mengucapkan terimakasih kepada Taehyung.

"Panggil aku Hyung,Jungkookie"

Jungkook pura-pura tidak mendengar perkataan Taehyung karna posisinya yang sudah berada di luar mobil.
Lagi pula dia malas untuk menjawab.Jungkook terus melangkahkan kakinya dengan senyum miring menghiasi wajah cantiknya.

.
.
.
.
.
.

"Morning Beb"

Sapa Lisa,salah satu teman dekat Jungkook dan juga teman sebangku Jungkook.
Seperti biasa Jungkook hanya memberi gumaman sebagai balasan.

Mungkin orang selewat akan mengira kalau Jungkook itu anak yang manis dan volos,padahal kenyataan nya Jungkook jauh dari 2 kata tersebut dan hanya teman dekatnya saja yang tau.

"Tugas lo udah clear?"

"Tenang,Bambam dan Mingyu sedang mengurusnya.Lo tinggal duduk manis dan nikmati pertunjukannya nanti pas jam istirahat"

Lisa berseru bangga sambil menepuk dada nya yang lumayan berisi.Seketika Seringaian terbit di wajah cantik Jungkook dan hanya Lisa yang menyadari itu.

"Tadi si Jihyo datang nanyain lo,masih belum kelar juga?"

Lisa nanya dengan raut serius sedangkan Jungkook hanya mengedikan bahu santai sambil melipat ke dua tangan di dada dan punggung yang bersandar ke kursi.Dan ini salah satu sifat Jungkook yang Lisa tidak suka.
Terlalu santai dalam menyikapi masalah.

"Jung---

Ucapan Lisa menggantung.

"Beres?"

Tanya Jungkook sambil menegakan duduknya saat Bambam dan Mingyu memasuki kelas.
Jungkook langsung memberi isyarat untuk keduanya duduk di kursi depan Jungkook dan Lisa.

"Tidak ada kata gagal dalam kamus kita.Tapi,sejak kapan lo suka berondong?"

Lisa dan Bambam mengangguki pertanyaan Mingyu.Karna setau mereka Jungkook adalah pecinta pria matang dan panas.

"Kesayangan gue menyukainya"

Jawab Jungkook santai sambil menatap satu persatu temannya dengan senyuman miring.

"Kalau untuk main-main itu terlalu beresiko bro,gue yakin lo lebih tau dari kita semua"

Pembicaraan mereka mulai serius.Karna yang kini mereka usik bukanlah anak sembarangan.

"Ini terakhir dan bukan main-main...jadi pastikan semuanya tersusun dengan rapi Jangan sampai meninggalkan jejak"

Bambam,Lisa dan Mingyu sungguh berharap dapat mempercayai ucapan Jungkook saat mengatakan kalau ini adalah yang terakhir.


















tebece.

PRIORITAS -TaekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang