Jungkook berbohong saat mengatakan kalau dia akan segera tidur.
Padahal kenyataannya dia sedang terduduk di atas ranjang sambil menyembunyikan wajahnya pada kedua lutut.
Tidak ada sedikitpun rasa kantuk di matanya.Kantuknya lenyap tergantikan oleh rasa resah yang luar biasa."Hyung"
Panggilan dari Soobin membuat Jungkook mengangkat wajahnya.
Dapat dia lihat wajah kantuk adiknya yang sedang menatapnya penuh tanda tanya."Maaf,apa hyung membangunkan mu?"
Soobin tersenyum lalu bangun dan ikut duduk menghadap sang hyung.
Dapat Soobin lihat,masih ada jejak air mata di pipi bulat sang hyung serta mata dan hidungnya yang masih memerah."Masih memikirkan Tae hyung?"
Tanya Soobin sambil mengusap jejak air mata di pipi Jungkook."Hm Sedikit.Tapi Sekarang sudah jauh lebih baik setelah kami berbicara"
"Jangan terlalu khawatir.Meskipun Ubin belum terlalu paham soal cinta,tapi Ubin yakin kalau Tae hyung bersungguh-sungguh soal perasaanya pada Kookie hyung"
"Terimakasih.Hyung harap juga begitu.Bagaimana dengan hubungan mu dan Yeonjun? Ada perkembangan?"
Soobin menggeleng.Wajahnya seketika berubah menjadi masam.
"Junie hyung sangat baik dan perhatian,tapi sampai sekarang dia tidak pernah bilang cinta apalagi mengajak Ubin pacaran"
Rajuknya sambil menundukan wajah.Jungkook yang melihatnya ada rasa kasihan sekaligus gemas.Jungkook membawa tangannya untuk mengusap puncuk kepala Soobin.
"Apa perlu hyung bantu? Karna sepertinya Yeonjun sedikit berbeda dengan Tae hyung, Yeonjun memiliki darah Playboy yang lebih tinggi di banding hyung nya?"
"Sungguh? Apa menurut Kookie hyung Ubin menyukai orang yang salah?"
Jungkook tersenyum lalu membawa tubuh sang adik yang jauh lebih besar darinya itu untuk dia peluk.
Jungkook mengusap kepala dan tangan Soobin untuk menenangkan.
Dia sedikit merasa bersalah,karna kata-katanya barusan membuat sang adik menjadi resah."Dengarkan hyung.Yeonjun sedikit playboy,itu benar.Tapi hyung juga yakin kalau Yeonjun adalah orang yang tepat untuk mu.Ubin hanya perlu membuatnya sadar tentang perasaannya"
"Terus apa yang harus Ubin lakukan?"
"Buat dia merasa takut akan kehilanganmu"
.
.
.
.
.
.
.
.04.30 alarm di kamar Jungkook sudah berbunyi.
Jungkook sengaja menyetel alarmnya setengah jam lebih awal.Dia ingin menemui sang kekasih sebelum orang-orang di kediaman Kim terbangun.
Soal masuk ke kamar Taehyung itu urusan gampang,Taehyung sudah dari jauh hari memberikan kunci duplikat kamarnya kepada Jungkook.Soobin sendiri tidak terganggu,lagian Soobin juga sudah tau tentang kenekatan hyungnya untuk menyelinap masuk ke kamar pasutri tersebut.
Jungkook segera bangkit dan masuk kamar mandi untuk sekedar cuci muka dan gosok gigi.
Setelahnya dia langsung pergi menuju kamar Taehyung dengan membuka kunci sepelan mungkin supaya tidak menimbulkan suara.Jungkook menghela napas lega setelah pintu berhasil di buka tanpa menimbulkan suara yang keras.
Dia langsung berjalan memasuki kamar dengan langkah pelan, dengusan kesalnya tidak dapat dia sembunyikan saat melihat Jihoon tengah tertidur pulas di atas ranjang sang kekasih.
Tapi dia juga sedikit lega,karna ternyata Taehyung menepati ucapannya untuk tidak berdekatan dengan Jihoon.
Tidak mau ambil pusing soal Jihoon,Jungkook langsung berjalan menuju balkon.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRIORITAS -Taekook
FanfictionStatus bukan lah sebuah jaminan bahwa kamu pemilik hatinya. bl boyslove