22

7.6K 622 45
                                    

BRENGSEK

Jihoon berteriak murka sambil menjambak rambut Jungkook.Jungkook yg tidak siap dengan serangan Jihoon tidak bisa melakukan banyak perlawanan.Dengan susah payah Jungkook berdiri mengikuti jambakan Jihoon.

Sedangkan Taehyung segera melompat dari kursi yang tadi dia tempati dengan Jungkook.
Aura gelap langsung terpancar dari diri Taehyung.

Bug

Tanpa berpikir 2x Taehyung langsung menendang area perut Jihoon mengakibatkan Jihoon terpental beberapa langkah kebelakang sehingga jambakan nya pada Jungkook pun terlepas.

"Kookie,mana yang sakit sayang?"
Taehyung langsung menghampiri Jungkook dan mendekapnya erat.

"Maaf,maafkan hyung sayang.Hyung kembali lengah menjagamu"
Taehyung mengurai pelukan mereka.Menangkup kedua pipi Jungkook sambil menghujaninya dengan kechupan di seluruh wajah Jungkook.

"Tidak apa.Hyung jangan khawatir aku baik-baik saja"
Jungkook memegang kedua tangan Taehyung yg berada di kedua pipinya sambil tersenyum manis,meyakinkan Taehyung kalau dirinya baik-baik saja.
Padahal kepalanya sungguh terasa sakit saat ini.

"Jangan menyembunyikan apapun,bilang kalau ada yang sakit hm"

"Aku tidak apa,sungguh"

"Syukurlah,tunggu sebentar"

Jungkook mengangguk.
Setelah mengecup kening Jungkook,Taehyung berbalik dan kembali menghampiri Jihoon yang sedang memegang area perutnya sambil meringis kesakitan.

Bugh

Tanpa rasa iba dan bersalah,Taehyung kembali menendang perut Jihoon.

Sepertinya Taehyung sudah tidak mempedulikan soal status Jihoon yang seorang Uke sekaligus istrinya.

Pancaran mata Taehyung seolah mengatakan kalau Jihoon di matanya adalah seorang namja yang sangat dia benci dan harus segera dia singkirkan.

Akhhhsss

Belum puas hanya dengan memberi tendangan di perut,Taehyung kembali melampiaskan amarahnya dengan menjambak rambut Jihoon.

Ringisan keluar begitu saja dari mulut Jihoon.
Sorot mata penuh kebencian yang terpancar dari mata Taehyung membuat Jihoon terhenyak.

Ini lain dari biasanya.
Tatapan ini pertama kali Jihoon lihat dan itu sukses membuat dada Jihoon sakit luar biasa,bahkan air matanya menetes begitu saja tanpa bisa dia cegah.

Bukan,bukan ini yang Jihoon harapkan dari pengorbanannya bersabar selama ini.
Dia bersabar selama 6 tahun dengan harapan akan mendapat maaf dan mendapatkan kembali cintanya seperti dulu.

Dadanya terasa semakin sakit saat menyadari kalau air matanya tidak berpengaruh sedikitpun terhadap Taehyung.
Tatapan Taehyung masih sama seperti sebelum dirinya meneteskan air mata.
Tatapan muak dan penuh kebencian.

Jihoon melemah,rasa sakit di dadanya membuatnya kehilangan tenaga.
Bahkan sekedar untuk meluapkan emosi pun dia sudah tidak sanggup.

Jihoon ambruk,terduduk dengan keadaan yg sungguh menyedihkan.
Jambakan di rambutnyapun otomatis terlepas karna posisi Taehyung yg masih berdiri.

"T-tae--hiks
Panggil Jihoon lemah sambil terisak.Dengan sisa tenaga Jihoon memeluk ke dua kaki Taehyung.

"Maafkan aku.Berhenti---berhenti seperti ini ku mohon.Berhenti membenciku"
Jihoon memeluk kedua kaki Taehyung dengan erat dengan suara isakan yang semakin terdengar jelas.

"Kembali hiks---kembali menjadi Taehyung yang dulu--

-kembalikan Taehyung ku brengsek...kembalikan"
Jihoon terus meracau,sesekali tangannya memukul kaki Taehyung untuk melampiaskan amarah dan rasa sakit di hatinya.

PRIORITAS -TaekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang