Bab 32

4.5K 103 5
                                    

"Dari mana saja kamu Rania"Kata ibunya yang sedang duduk di sopa single di turunkan nya majalah yang ia baca,  lalu menaruh nya di atas meja. 

"Dari cafe mom"Jawab Ranni pelan.

"Besok keluarga Kenzio akan datang kerumah kita,  Mom tidak mau tahu kamu harus menerima perjodohan  itu mengerti "

"Kenapa mom memaksa sekali, bagaimana kalau Kenzio sudah mempunyai kekasih atau calon istri? "

"Mom yakin dia belum mempunyai kekasih.  Ingat perkataan mom, Ranni!  Mau tidak mau. Suka tidak suka kau dan dia harus menikah"

"Terserah mom saja"

"Bagus"

Ranni pun tidak membalas perkataan ibunya lagi,  gadis cantik itu memilih menaiki anak tangga untuk segera sampai ke kamarnya.  Ranni merasa kesal karena ibu nya memaksa sekali untuk.  Ia menerima perjodohan itu sebenar nya Ranni tidak suka di jodohkan,  ia ingin mencari pria yang benar -benar mencintai nya.  Walau pun Ranni menyukai Kenzio,  tapi untuk apa kalau pria tampan itu tidak suka kepada nya. Ranni tidak ingin menikah tanpa cinta. Tapi,  kalau ibu nya sudah memaksa seperti itu ia cuma bisa pasrah saja.

🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼

Di dalam kamar yang berukuran cukup besar terlihat  begitu berantakan suara desahan dan lenguhan pun terdengar menjadi satu di dalam kamar itu,  kamar itu berubah menjadi panas oleh letupan gairah keduanya. Ken yang sedang memompa kejataan nya di dalam tubuh Reea,  begitu terlihat gagah dan seksi. Reea melenguh kecil dengan kedua tangan memeluk Ken dengan erat.  Keduanya  mendesah kerasa saat pelepasan mereka datang,  Reea mendesah nikmat begitu juga dengan Ken.

Pria tampan  itu menciumi seluruh wajah Reea dengan penuh cinta,  Reea hanya memejamkan matanya karena ia merasa lelah telah melakukan beberapa kali dengan Ken  Bahkan Reea membiarkan saja Ken menumpahkan benihnya di dalam rahim Reea.

"tidurlah kamu pasti lelah" kata Ken yang masih berada di atas tubuh Reea

"Hemm... " Reea hanya menjawab dengan deheman saja,  mata gadis itu tertutup dan akhirnya  tertidur karena lelah. Ken tersenyum lalu mencium bibir Reea sekilas setalah itu ia pun turun  dari tubuh Reea dan ikut berbaring di sebelahnya.  Ken menarik selimut lalu menutupi tubuh nya dan juga tubuh indah milik Reea.

Sore nya Reea membuka mata indah nya gadis cantik itu mengerejapkan mata nya beberapa kali,  Reea menoleh ke samping tempat tidur nya dan ia pun mendapati Ken yang sedang tertidur dengan damai nya.  Saat kilas -kilasan kejadian siang tadi menghampiri ingatan nya.  Reea pun  tersenyum pipi nya bersemu merah,  saat ini ia sudah tidak perawan lagi Reea sudah menyerahkan mahkota nya kepada Ken, pria yang Reea cintai.

Reea yang ingin ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh nya yang merasa lengket tiba -tiba saja tangan Ken sudah melingkari tubuh nya.  Reea pun menoleh kebelakang dan  ternyata ia melihat Ken sudah bangun.   dan pria tampan itu menatap Reea dengan senyuman manis nya.

"Mau kemana hem..? " Tanya Ken dengan suara yang khas orang bangun tidur

"Aku mau kekamar mandi Ken,  ingin membersihkan tubuh ku rasanya lengket sekali? "

"Baiklah.. Ayo aku gendong aku tidak yakin,  kamu bisa berjalan sendiri Babe"

"Ehh tidak perlu.  Aku bisa sendiri Ken" ucap Reea yang langsung turun  dari ranjang tanpa memperdulikan tubuh telanjang nya,  Reea meringis pelan saat merasakan sakit di bagiaan intim nya. Ken yang mendengar ringisan Reea pun segera turun,  Ken menggeleng pelan kemudian Ken mendekati Reea dan langsung menggendong nya dengan ala bridal style.

"Ken turun kan aku" kata Reea saat Ken menggendong nya

"Sudah diam! , dasar keras kepala,  bukan nya kamu ingin mandi kalau begitu kita mandi bersama"

"Tidak mau"

"Ayolah sayang kita belum mencoba melakukan di kamar mandi  kan" Kata Ken yang langsung  menurunkan  tubuh Reea di kamar mandi. Sebelum Reea menolak Ken sudah lebih mencium bibir Reea dengan ganas,  mencumbu nya dengan mesra hingga membuat Reea pssrah dan menyerah begitu saja dalam letupan gairah yang di berikan Ken kepadanya.  Mereka  pun  mengulangi sekali lagi di kamar mandi.

AndreeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang