Bab 53

2.9K 79 5
                                    




Pantai adalah salah satu tempat yang di pilih Kenzio untuk menenangkan diri nya yang sedang kacau,  Kenzio beberapa kali meminum - minuman beralkhol untuk menenangkan diri nya.  Ken terlihat sangat kacau dan juga gelisah hati nya terus saja berbicara kepada dirinya sendiri.

Bagaimana kalau Reea tahu dan meninggalkan dirinya.

Ken tidak akan pernah sanggup untuk kehilangan Reea.  Wanita sialan itu harus di beri pelajaraan,  Ken tidak akan pernah main -main untuk memberi pelajaran kepada seseorang.  Ken menyesal karena sudah masuk kedalam perangkap rubah betina itu.  Dan sekarang hanya penyesalan yang Ken rasakan.  Ponsel milik Kenzio berbunyi dengan nyaring pertanda ada panggilan masuk,  Ken mengambil ponsel nya di saku celana.  Lalu menekan tombol hijau yang ada di layar ponsel milik nya.

"Kau ada dimana? Sialan! " Seru Keanu yang kesal karena Ken meninggalkan kantor nya padahal hari ini Ken ada meeting penting dengan perusaha lain

Ken menghela nafas kasar ia mendesah frutasi "Pantai.. "

"What?  Pantai,  yang benar saja Ken.  Kami sudah menunggumu di ruang meeting.  Dan kau? Berada di pantai"

"Kau gantikan saja aku,  kau pasti tahu apa yang harus di lakukan bukan? "

"Tapi Ken ini sangat pen... "

"Diamlah kau kerjakan apa yang ku minta dan jangan ganggu aku? " Ken menyela ucapan Keanu. 

"Baiklah.. "

"Tiket untuk ke turki bagaimana sudah kau pesan bukan? "

"Sudah.. "

"Bagus,  thanks Keanu? "

"Hemm... "

Sambungan telepon pun terputus Ken memasukan ponsel nya kembali ke saku celana,  pria tampan itu meminum wine nya langsung dari botol,  Ken menatap ke arah langit yang tampak begitu cerah dengan awan biru yang menghiasinya.  Hampir empat jam Kenzio menghabiskan waktu nya di pantai dan di temani dengan dua botol wine.  Merasa cukup lega Ken pun turun dari kap mobil dan masuk kedalam mobil nya.  Tak berapa lama Ken menghidupkan mobil nya. Mobil Kenzio pun melaju dengan kecepatan sedang,  membelah jalanan kota jakarta di sore hari.

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

"Tidak baik lama -lama di luar,  nanti kamu sakit Vale?  Cuaca malam ini sangatlah dingin" Ucap Dave yang melihat sang adik berada di balkon kamar nya

Reea yang mendengar suara Kakak nya pun membalikan tubuh nya,  lalu tersenyum manis kepada Dave. Dave mendekati Reea lalu mengusap kepala nya dengan sayang. 

"Kakak..  Kakak baru pulang? "Tanya Reea memeluk Dave dengan erat,  Dave membalas pelukan Reea.

"İya Vale,  kamu kenapa belum tidur hem? "

"Aku belum ngantuk Kak"

"Waw cantik sekali... " Seru seorang pria dari arah belakang.

Dave dan Reea pun menatap ke arah belakang dan ia mendapati seorang pria tampan yang seumuran dengan Dave.  Pria itu tersenyum -senyum saat melihat Reea.

"Lukas,,  sedang apa kau di situ? " Tanya Dave yang langsung menghampiri teman nya

"Tentu saja mencarimu,  Grandpa bilang kau ada di kamar atas"

"İya kamarku memang ada di lantai atas,  tapi kenapa kau masuk kedalam kamar adikku heh"

"Uups sori.. Soalnya aku mendengar suaramu dari sini dan kebetulan pintu juga tidak terkunci.  Jadi,  aku masuk saja" Jawab Lukas sambil terkekeh pelan.

"Ngmong -ngmong adikmu sangat cantik" Kata Lukas sambil mengedipkan mata nya kepada Reea.  Reea menatap tajam ke arah Lukas. 

Lukas yang mendapatkan tatapan tajam dari Reea hanya terkekeh geli. 

"Sudah ayo keluar.. " Kata Dave mengajak Lukas untuk keluar dari kamar Reea.  Dave dan Lukas pun akhir nya keluar dari kamar Reea.  Reea segera menutup pintu kamar nya dan tidak lupa mengkunci nya.

🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺

Dua hari kemudian setelah kejadian yang menimpa Kenzio dan juga Rani. Kini mereka tak pernah bertemu satu sama lain,  Rani mulai menjauhi Kenzio dan tidak mendatangi Kenzio lagi untuk meminta pertanggung jawabaan pria itu.  Rani tahu di sini ia dan Kenzio sama -sama korban dari ibu nya Rani sendiri.  Rara - ibunya begitu terobsesi untuk menghancurkan Reea bahkan Reea tidak tahu apapun tentang kejadian masalalu yang menimpa orangtuanya.  Rani tahu kalau Kenzio terbang ke turki untuk mendatangi Reea fi sana.  Rani tahu dari Liam.  Rani menghela nafas lelah karena ia di kejar pesanan gaun pengantin untuk sahabat nya yang akan menikah dua minggu lagi.

Sekarang hubungan Rani dan juga ibunya tampak renggang, bahkan Rani tidak pernah pulang ke rumahnya.  İa lebik memilih menginap di rumah paman nya itu untuk sementara waktu.  Pintu ruangan Rani terbuka dan muncullah sang ibu dengan berjalan angkuh Rara menghampiri Rani. 

"Bagaimana keadaanmu sayang" Tanya Rara mengusap rambut Rani dengan lembut

"Aku baik" Jawab Rani dengan malas

"Untuk apa Mom kemari? " Tanya Rani menatap ibunya dengan malas

"Tentu saja untuk menemuimu,  Mom sangst khawatir kepadamu"

"Ck untuk apa Mom,  menghawatir kan aku.  Lebih baik Mom hancurkan saja hidupku"

"Kenapa bicara seperti itu sayang. Mom melakukan ini semua demi kamu? "

"Tidak!  Mom tidak melakukan nya demi aku.  Tapi,  Mom melakukan ini semua demi membalas dendam kepada Reea.  İya kan? " Tebak Rani

"Kau benar sekali sayang.  Rasanya Mom ingin membalaskan dendam mom kapada Reea,  Lagi dan lagi"

"Tolong hentikan Mom,  sebelum nanti Mommi menyesal"

"Mom tidak tahu kalau sedari kecil Reea begitu menyanyagi Mommi" Ucap Rani

"Mom tidak peduli,  sudahlah mom akan pergi dulu "

"Mom... Rani belum selesai bicara" Teriak Rani yang melihat sang ibu pergi dari ruangannya.

BOnus foto Lukas...

Lukas Sergio

Lukas Sergio

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
AndreeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang