Upacara pembukaan orientasi mahasiswa baru telah selesai beberapa jam yang lalu, sekarang mahasiswa diminta untuk berkumpul menjadi satu di masing masing jurusan.
"Rayhan gimana ya disana? punya temen nggak ya? penasaran gue"
"iya gue juga, gue takutnya Rayhan bukannya kenalan sama manusia malah kenalan sama makhluk yang lainnya"
"Arya, bisa ngga lo gausah ngomongin makhluk itu, pliss" sambung Raden dengan mata yang berkaca kaca, yang seketika membuat Arya kaget karena tingkah Raden yang seperti anak kecil yang ditakut takuti hantu disiang bolong karena ngga mau tidur.
"ehh ehh jangan nangis njir"
"ngga kok cuma kelilipan"
"ya gini ni korban sinetron azab, kelilipan gajah tau rasa lo, orang jelas jelas lo mau nangis cuma gara gara gue bahas mbak kunti dan komplotannya cupu amat ni anak orang"
tanpa disengaja ada anak yang menabrak Arya."anjir jalan masih lebar, ada aja yang nabrak gue, kalo jalan pake mata kepala, jangan pake mata najwa"
"ehh maaf maaf nggak sengaja"
"iye iyee,beruntung lo gue lagi baek sama orang, btw lo anak HI?"
"woahhh kalian anak HI juga, kenalin gue Raka"
"Goblok ya iyalah kita sejurusan kan ini kita disuruh kumpul satu jurusan. Gue Arya dan ni anak yang mau nangis namanya Raden"
"lah ni anak kenapa mo nangis, kangen bunda ya dek? ututututu " tanya Raka, menurut Raka lelaki yang ingin menangis ini mirip anak yang baru mau masuk TK daripada menjadi mahasiswa baru.
"bundaaaaaa, kenapa aden punya temen yang ga normal siii, huaaaaaa"
"anjing malah kejer ni anak"
"Woi lahh malu sama umur njir, udah mau kuliah masih nangis kek anak TK, aduhh mana gue sama Arya diliatin mulu sama orang orang, aduhh muka ganteng gue"
"Raden sayang, yuk diem yukk gue nggak bakal bahas mbak kunti lagi deh, gue malu ni dikira om om pedo mau nyulik anak TK" rayu Arya agar Raden mau berhenti menangis.
Tak lama Raden berhenti menangis karena lama lama geli juga mendengar rayuan Arya yang suaranya dibuat seperti banci lampu merah dengan gitar kotak sebagai ciri khas. Bukan Raden saja, Raka juga menunjukkan ekspresi mau muntah setelah melihat tingkah Arya, Raka mengira Arya itu anak yang cuek,pendiam, dan ya sedikit cool dari penampilannya saat ini. Namun seketika ekspektasi Raka hilang ditelan megalodon.
°°°
Di lain sisi Rayhan duduk diam sendiri, dia tidak memiliki niat untuk berkenalan dengan teman barunya, buka karena sombong atau takut untuk berkenalan, hanya malas saja, ditambah dia belum terlalu menguasai bahasa, perlu diingat bahwa Rayhan memang anak Indo-China namun dia sudah lama tinggal di china jadi wajar apabila dia sedikit lupa akan bahasa indonesia.
Rayhan hanya melihat teman temannya sedang berkenalan, bercanda bersama. Tiba tiba matanya melihat seorang laki laki yang memandang dia dan memberikan senyuman kepadanya. Rayhan yang melihat itu pun refleks membalas senyuman laki laki itu, dan tanpa disadari laki laki itu mendekatinya dan mengajak untuk berkenalan.
" hai, sendirian aja, ngga takut kesurupan?"
"ngga"
"ehh, kamu beneran manusia apa setan si" tanya laki laki itu sambil menyentuh tangan Rayhan untuk memastikan bahwa lawan bicaranya bukanlah makhluk halus.
"gue manusia" jawab Rayhan singkat.
"yaampun singkat banget si jawabnya ih, oh iya kenalin aku Adipati Maheswara panggil aja Esa" ucap laki laki itu sambil tersenyum dan mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan
KAMU SEDANG MEMBACA
Pandawa [NCT 00L] END ✔️
Фанфик'kalo ada masalah ya diselesaiin. kalo ngga ada masalah ya jangan cari masalah.' "ngga usah sok pake bahasa inggris, kalo pake 'Pandawa' aja kita udah bisa ngubah pertemanan jadi persaudaraan" Ucapan Rayhan yang disetujui oleh empat temannya, Esa...