"Kala pulang yuk, kita beres beres rumah, ayah besok pulang"
" beneran!! bang Aya ngga boong kan, dosa bang kalo boongin anak kecil bang"
"ngga lah, emang abang pernah boong sama Kala"
"pernah, abang pernah boong kalo ayah sayang Kala dan ngga akan pergi ninggalin kita berdua"
Deg!! Arya membisu mendengar perkataan adiknya, Perlu diingatkan bahwa Kala masih berumur 5 tahun, dan dia berkata seperti itu, entah Arya harus menunjukkan raut muka seperti apa kepada adiknya itu.
"emmmm, kok Kala bilang kaya gitu sih, kita pulang dulu aja yukk"
"ngga mau ah, muka ayah lebih nyeremin dari om Doni (hantu bapak bapak yang mukanya berlumuran darah)"
"ngga kok, mungkin besok Ayah udah berubah ngga nyeremin kok"
"beneran?"
"iya, pulang dulu ah, malah banyak ngomong disini"
sesampainya di rumah, mereka berdua merapikan rumah, dari menyapu, mengepel, mencuci baju, membersihkan jendela. Ralat, bukan mereka berdua namun hanya Arya yang melakukan pekerjaan itu, sedangkan Kala hanya memperhatikan kakaknya dan sesekali membantu hal hal kecil.
°°°
Keesokan harinya orang yang Arya dan Kala tunggu datang. Dugaan Kala kalau muka ayahnya lebih seram dari om Doni pun benar adanya, raut muka itu tidak akan pernah hilang dari wajah sang Ayah.
"siang yah" ucap keduanya sambil mencium tangan.
"hmm siang, Ar bibi kemana?"
"bibi udah ngga kerja disini"
"oh, bibi berhenti pasti gara gara repot ngurus anak sialan itu" ucap sang ayah sambil menatap wajah Kala sengit.
"yah, ini masih pagi, jangan bikin keributan, apalagi ayah BARU PULANG ke rumah ini"
"siapa yang mau ribut, ayah kan cuma bilang fakta, dia anak durhaka, gara gara dia ibumu pergi" mendengar ucapan sang ayah, tangan Arya mengepal, Kala semakin mendekat kepada Arya dan mengenggam tangan kakaknya yang sudah mengepal siap untuk meninju laki laki dewasa didepannya.
"kenapa diam?? emang bener kan."
"Kala, pergi ke kamar. kunci pintu dari dalam. cepet!" Kala bergegas melakukan instruksi dari sang abang.
"Yah udah lah, gausah kekanak kanakan kaya gini, Kala juga anak ayah, iya bunda meninggal gara gara ngelahirin Kala tapi, kala ngga salah apa apa pah"
"TAPI DIA YANG BIKIN ISTRIKU MATI,KALO DIA NGGA ADA ISTRIKU MASIH ADA!!! GARA GARA DIA HIDUPKU MEMDERITA!!!"
"asal ayah tahu KALA LEBIH MENDERITA!!! dari bayi sampe sekarang dia ngga pernah seujung jari pun dapat kasih sayang dari orang tuanya. Kasihan banget Aku sama Kala bisa dapet Ayah bangsat seperti anda hahahaha. Apa?? mau tampar ayo tampar sini, aku udah muak sama kelakuan ayah yang kaya gini mending aku sama kala ngga usah punya Ayah lagi"
°°°
Disisi lain Kala sudah sangat panik memikirkan keadaan abangnya di sana, dia menyuruh dino untuk selalu memberi tahu apa yang terjadi di ruang tamu. Kala takut, Kala panik, Kala sedih, dan pada akhirnya setetes dua tetes mata jatuh dan berubah menjadi isak tangis.
Ditengah tangisannya, dia mencari benda di kamar, dan benar saja handphone Arya ditinggal di kamar. Kala pun membuka hp tersebut kemudian menelpon seseorang disana.
"halo hiks hikss bang Rayhan bisa kesini ngga?"
"halo Kala kenapa nangis, katanya Ayah Kala pulang, kok nangis sih?"
" bangg!! cepetan kesini bang Arya lagi bertengkar sama Iblis bang"
"ohhh oke oke, siap 86 meluncur ke tkp, Kala tetep di kamar ya abis ini para abang abang ke sana, jangan nangis oke"
"iya bang hiks cepetan bang"
°°°
PLAKK!!
Satu tamparan berhasil mendarat di pipi Arya
"JANGAN KURANG AJAR KAMU YA"
"wajar aku kurang ajar sama Anda, Anda berhak mendapatkannya, Ayah macam apa yang tidak mau mengakui anaknya sendiri, masa bodo dengan aku yang berubah jadi anak durhaka, toh ngga ada dosanya durhaka sama manusia setengah dajjal seperti anda"
"JAGA BICARA KAMU YA AR, ayah pulang bukannya istirahat malah debat sama kamu"
"Yahh monyet, LO DULUAN YANG NGAJAK BERANTEM"
PLAKK!!
"Arya jaga bicara kamu, siapa yang ngajarin kamu kurangajar kaya gini, bentak bentak orang tua, ngatain ayahnya monyet"
"YAKAN LO YANG SECARA NGGA LANGSUNG NGAJARIN GUE KAYA GINI"
pertengkarang mereka semakin sengit, Kala yang ada di kamar menangis sejadi jadinya. Kala ngga mau abangnya kenapa napa. Dia sebenarnya ngga mau Ayah pulang, karena saat dia pulang Abangnya pasti marah marah membela dia, walaupun dia juga tidak terlalu paham akan apa yang mereka debatkan. Pernah sekali waktu itu Ayah pulang dan hasilnya Abang kesayangannya babak belur. Mulai saat itu Kala sebenarnya benci dengan sang ayah, karena ayahnya dia menjadi trauma. Sekarang
Kala hanya berharap temen temen abangnya segera datang.TOK TOK TOK!!!
"PUNTEN PAKETTT!!!"
"Ah gabakal dibukain kalo kek gini, mending masuk kedalem langsung aja dah lur"
"permisi, apakah geludnya udah selesai? kita bawa popcorn soalnya, sayang kalo udah selesai geludnya"
"yuhuu spada, nahh itu arya, dan depannya Arya siapa, apa mungkin genderuwo"
"bukan njir itu bokapnya Arya, iya ngga om?"
Antara Arya dan Ayahnya sama sama bingung melihat kehadiran empat orang anak yang tiba tiba saja masuk ke dalam rumah dan langsung nyerocos kaya burung beo.
" Siapa mereka Ar, ngga ada sopan santun sama sekali, bertamu ke rumah orang kok langsung masuk aja" yang ditanyai hanya melihat keempat temannya meminta penjelasan, kenapa mereka bisa sampai disini.
"ohh iya maaf om, kita temennya Arya nih, dan maaf banget lho om, tapi kalo masalah sopan ngga nya lebih ngga sopan om sih, main tampar aja ke muka temen saya" Jawab Raka sangat tampan dan berani seperti lukisan squidward.
Muka Ayah Arya sudah memerah siap untuk meledak karena perkataan Raka barusan.
Arya mendekati Esa dan juga Rayhan meminta tolong untuk ke kamarnya, mengecek keadaan adiknya, karena waktu dia cekcok Arya mendengar tangisan adiknya. Arya sangat khawatir dengan keadaan adiknya.
tbc
Haiiii haii haiii guys, kembali lagi dengan aku si awthor cerita ini wkwkwk.
ngebosenin ya? maaf ya kalo kalian bosen, cape nunggu apdetan, cape belom kenotis DOI ehh wkwkwk
GUYSS GUYS BESOK MINGGU TDS WEYYYY !!! (╥﹏╥)
Dannn aku?? wooo jelas, belom bisa dateng huhuhu, sibuk banget akutu huhuhu (ノT_T)ノ ^┻━┻
Titip salam aja ya buat mereka ehehehe, salam cintak mwah mwah mwah
and last
THANK YOU UDAH MAU MAMPIR DAN BACA CERITA KU, I LOVE U ALL ( ◜‿◝ )♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Pandawa [NCT 00L] END ✔️
Fanfiction'kalo ada masalah ya diselesaiin. kalo ngga ada masalah ya jangan cari masalah.' "ngga usah sok pake bahasa inggris, kalo pake 'Pandawa' aja kita udah bisa ngubah pertemanan jadi persaudaraan" Ucapan Rayhan yang disetujui oleh empat temannya, Esa...