Sesampainya di rumah,Arya bingung kenapa pintu rumahnya terkunci. Untungnya Arya selalu membawa kunci cadangan di tasnya. Setelah membuka pintu, Arya melihat sekeliling rumahnya untuk mencari sesuatu, dalam beberapa detik Arya menemukan apa yang dia cari 'dino' hantu anak kecil yang berdiri di dekat almari besar. Melihat keberadaan dino disana, Arya bertanya sesuatu dan hanya dijawab dino dengan menunjuk ke lantai atas, Arya paham apa yang dimaksud dino, dan langsung berjalan menuju lantai atas, sebelum menapaki tangga Arya mendengar seseorang berteriak sambil menggebrak pintu kamar.
"ABANGGGGGGGG AYAAAAA!!!" teriak anak kecil itu sambil berlari menuruni tangga.
"Iya Kala, abang disini, jangan lari nanti jatuh"
"kenapa abang pulang malem, kala sendirian tau dari tadi" tanya Kala yang sudah berada di gendongan Arya.
"loh bibi dimana? kok Kala sendirian? kan Kala bisa main sama dino" Kala juga seperti Arya yang bisa melihat makhluk halus.
"bibi pulang ke rumah tadi, bukannya bibi udah kirim pesan ke Abang,dan juga dino nggak mau main sama Kala, katanya Kala cerewet"
"terus dari tadi Kala ngapain aja? maaf ya abang terlambat pulang, hp abang mati jadi ngga tau kalo kala sendirian"
"tadi Kala tidur, terus denger ada yang buka pintu, yaudah Kala bangun kak hehe"
"Kala sekarang tidur lagi ya"
"nggak mau, Kala mau main sama kak Aya dulu, tadi kan Kala udah tidur"
"hahaha, oke deh, tapi mainnya sebentar aja ya, kan besok Kala sekolah kan"
"Siap bos besar" jawab Kala riang.
Arya gemas melihat tingkah adik satu satunya. Kala masih berumur 5 tahun tapi menurut Arya, dia beda dari anak anak pada umumnya. Dengan umur yang masih kecil, dia sudah paham akan keadaan yang dihadapi mereka. Tanpa kasih sayang yang cukup dari orang tua mereka, Kala mencoba untuk memaklumi keadaan. Kala jarang sekali merengek karena merindukan ibu mereka yang telah lama pergi ke surga. Mereka berdua juga sudah tidak peduli dengan Ayah mereka yang jarang sekali pulang.
Setelah memastikan Kala tidur, Arya mandi dan berganti pakaian karena dia belum sempat melakukan itu saat bermain dengan Kala tadi. Setelah selesai, Arya membaringkan tubuhnya di atas kasur, bersebelahan dengan Kala. Mereka berdua sepakat untuk berbagi kasur, bukan karena Rumah mereka yang kekurangan kamar, tapi Arya tidak tega untuk membiarkan Kala tidur sendirian, terlebih Kala selalu mimpi buruk. Arya tidak tega melihat adiknya menangis. Arya memang sesayang itu terhadap Kala, dia mau menjadi ibu sekaligus ayah untuk Kala, dia tidak mau Kala kekurangan kasih sayang, jika bisa Arya akan memberikan seluruh kasih sayangnya kepada Kala.
Arya mengaktifkan handphonenya yang sempat sekarat, dan banyak sekali notifikasi masuk, termasuk pesan dari bibi, asisten rumah tangga di rumahnya.
Bibi: 'Arya maaf bibi pulang awal, bibi ada keperluan di rumah, Kala tadi nggak mau bibi ajak ke rumah, Kala mau dititipin di tetangga juga nggak mau, jadi bibi kunci saja dari luar. Arya jangan pulang malem malem ya, kasihan Kala. bibi juga udah masak tadi, kalau mau makan tinggal dipanasi saja makananya.'
Arya tersenyum membaca pesan dari bibinya, dia senang masih ada yang memiliki perhatian kepadanya dan adiknya, bibi sudah lama bekerja di rumah sejak Arya masih bayi, hanya bibi yang paham mengenai keadaan Arya dan juga Kala.
Arya kemudian berpindah ke roomchat berikutnya. Ada undangan Group
RakaGans mengundang anda ke grup Raka dan para babi babinya
AryaBagas bergabung ke grup
YangRaden
Akhirnya lengkap juga anggotanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Pandawa [NCT 00L] END ✔️
Fanfiction'kalo ada masalah ya diselesaiin. kalo ngga ada masalah ya jangan cari masalah.' "ngga usah sok pake bahasa inggris, kalo pake 'Pandawa' aja kita udah bisa ngubah pertemanan jadi persaudaraan" Ucapan Rayhan yang disetujui oleh empat temannya, Esa...