"rayy..ray..bangun heh ray, jangan bikin panik njir, prank lu ngga lucu tau" Arya menepuk pipi Rayhan beberapa kali, namun tidak ada reaksi yang berati darinya.
"Den bilang bokap nyokap lo buru njir malah jadi patung pancoran. Esa daripada gigitin kuku kaya gitu, lo telpon ambulan cepett" Suruh Raka kepada dua temannya itu, dia juga panik, namun dia juga harus berikir jernih untuk situasi sekarang.
"Ka ini Rayhan mimisannya ngga berhenti malah makin banyak, ambilin tisuu buruuuu"
"iyaa bentar gue ambilin" Raka menyerahkan sekotak tisu yang kemudian Arya mengambil helai tisu secara brutal dan mengelap darah di hidung Raden secara telaten. Namun darah tersebut tetap mengalir, malah semakin banyak.
"gue udah telepon ambulan, mungkin abis ini sampe sini, Ar gimana Rayhan?"
"ya kaya yang lo lihat. Rayy bangun dong..ini idung lo udah kaya keran tau ngga sih" Arya masih berusaha membangunkan Rayhan.
BRAK!!!
"PONAKAN TUAN JACK KENAPAA?!! KENAPA BISA KAYA GINI" ternyata ayah Raden lebih panik daripada yang dibayangkan.
"pah jangan panik dulu sabar sabar, mending papa ganti baju dulu, tadi kata Esa dia juga udah panggil ambulan" mami Raden mencoba menenagkan ayah raden dan mmenyuruhnya untuk berganti pakaian, karena saat Raden memberi tahu bahwa Rayhan pingsan, papa jack baru selesai mandi dan hanya memakai boxer tanpa baju.
ninuninuninuninu
"ehh itu kayanya ambulan nya udah dateng, Den lo ikut di ambulan sama rayhan, biar gue sama yang lain naik mobil ke rumah sakitnya, gue tadi kesini naik mobil soalnya" titah Arya.
"oke, yang bopong Rayhan kebawah siapa?"
"biar gue aja, gapapa"
"makasih ya Ar"
"iya gapapa, tante nanti tante nyusul sama om jack ya di RS Pelita"
"iya udah itu Rayhan dibawa dulu, tante titip Rayhan sama kalian ya, abis ini tante mau ngabarin emaknya Rayhan dulu"
"iya tan, kami permisi dulu, Ka kunci mobil ada di saku hoodie gue, tolong ambilin, sama langsung susul gue kebawah sama Esa juga"
"oke" jawab Esa dan Raka bersamaan.
°°°
"Rayhan dimana Den?" tanya Esa saat mereka bertiga sudah sampai di Rumah sakit
"masih di UGD" jawab Raden lemas
"Den Rayhan sebenernya kenapa bisa sampe kaya gini" Tanya Raka
"gue juga ngga tau, dia ngga bilang apa apa ke gue, kalo gue tanya dia cuma jawab kalo dia baik baik aja, gue juga bingung, beberapa minggu ini gue mergok in Rayhan sering minum obat, terus ngeluh sakit kepala" jawab Raden dengan air mata yang siap meluncur kapan saja
"yaudah, yang terpenting sekarang kita berdoa agar Rayhan ngga kenapa napa" Esa menepuk bahu Raden dan meyakinkan mereka bahwa semuanya akan baik baik aja.
Ketika semua sedang berdoa, melamun, memikirkan kemungkinan terburuk yang akan terjadi dan masih banyak lagi. Dokter yang menangani Rayhan mendekati mereka.
"apa ada keluarga dari nak Rayhan?"
"saya dok, saya sepupu nya"
"kami juga saudara nya dokk" Saut Raka cepat
"dok tolong jangan main rahasia rahasiaan ya, kita khawatir banget sama Rayhan dok" Pinta Esa polos sambil menggigit kuku nya.
"jadi begini, Kemungkinan rayhan pingsan karena dia terlalu kecapekan dan stress saja, jadi tidak ada yang perlu di khawatirkan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pandawa [NCT 00L] END ✔️
Hayran Kurgu'kalo ada masalah ya diselesaiin. kalo ngga ada masalah ya jangan cari masalah.' "ngga usah sok pake bahasa inggris, kalo pake 'Pandawa' aja kita udah bisa ngubah pertemanan jadi persaudaraan" Ucapan Rayhan yang disetujui oleh empat temannya, Esa...