Bagian 11

2.4K 344 20
                                    

°°°

YEAYYYYY!!! AKU DOUBLE UPDATE EHEHEHE ini sebagai permintaan maafku kalo aku sering slow update. Tanpa berlama lama lagi SELAMAT MEMBACA ^^

°°°

"Raina, tolong maafkan aku atas perbuatanku terhadap kedua anak kita Na, aku memang ngga becus jadi ayah, kehilangan mu membuat aku gelap mata sama anak anak kita" ucap Dewana (ayah Arya dan Kala) didepan batu nisan mendiang istrinya sambil terisak. Ya setelah membaca surat Kala dia langsung menuju makam istri tercinta.

"maafkan aku yang jarang menjenguk mu disini, karena setiap melihat namamu di batu nisan akan selalu membuka luka bagiku" 

"aku memang tidak pantas untuk menjadi ayah dan suami yang baik, yang ada aku hanya menyakiti kalian semua, Na maaf membuat mu sedih disana"

"Anak anak kita tumbuh sehat Na, aku ngga tahu sehabis ini mereka berdua masih menganggapku ayah atau tidak, Arya sudah menganggapku mati Na, sedangkan Kala takut dan trauma melihatku Na, aku harus bagaimana?" 

"tulisan yang ada di album itu yang menghantam ku Na. 'Jika mereka sakit akupun ikut sakit. mereka bahagia akupun juga bahagia. aku akan selalu menjaga dua peri kecilku.Dewana jangan sekali kali kamu nyakitin dua peri kecilku atau aku akan selalu bersedih dimanapun aku berada' berkat tulisan itu aku sadar Na" 

"Na kamu harus tau, kalau kedua anak kita sangatlah cerdas, kamu tentu tau bagaimana cerdasnya Arya, nah sekarang aku akan memberi tahu cerdasnya Kala, di umur 5 tahun dia sudah bisa menulis, kubacakan isi tulisannya didepanmu 

'untuk ayah

selamat ulang tahun AyAh, maaf kala ngga punya kue, kala cuma bisa gambar ini, maaf kalo ayah ngga suka. Kala mau ayah berantm lagi sama Abng, Kala ngga tau ayah benci Kala kenapa. Kala sayang ayah tapi takut ayah juga. Ayah kaya monster, kapan ayah berubah jadi ayah peri. masa pasangan ibu peri monster kan lucu. Kala juga kangen bunda. semoga cepat berubah jadi ayah peri ya' 
-kala

Dia nganggep aku monster Na, tapi dia juga orang pertama yang ngucapin ulang tahun ke aku Na. Betapa lucunya dia. Aku salah banget, nyalahin dia atas kematian kamu Na, betapa kekanakannya aku Na. Maaf Na Maaf sekali lagi Maaf Na aku udah nyakitin kedua peri kecil kita Na,Dan sekarang Kala sedang di rumah sakit karena aku Na"

Seorang Dewana kembali menangis, dan menunjukkan kerapuhannya didepan nisan istrinya. Mengingat semua perlakuan jahatnya kepada anak anaknya. Dia merasa sangat bersalah.

"Na aku harus pergi dulu, ada urusan untuk memperbaiki kesalhanku, lain kali aku akan kesini dengan kedua peri kecil mu, sampai jumpa" Dewana bangkit setelah beberapa saat bermonolog dengan makam sang istri, dia kemudian pergi menuju tujuan selanjutnya, Rumah sakit Harapan. 

°°° 

"Ar itu ayah lo bukan sih?" Tanya Raden kepada Arya saat melihat Dewana berjalan dari kejauhan.

"ngapain tu setan kesini. Tolong bilangin ke dia gue ngga mau diganggu dulu" kata Arya setelah itu masuk menuju ruang inap Kala dan memang Arya dan Raden habis dari kantin untuk makan karena dari tadi pagi Arya belum makan sama sekali. 

Pria yang dimaksud pun semakin mendekat dan benar dugaan Raden kalau Pria itu Ayahnya Arya.

"Kamu temennya Arya kan?"

"iya, om kalau mau ribut jangan disini deh, ini rumah sakit, gaenak kalau ribut disini"

"ngga saya ngga akan ribut kok sama anak saya sendiri" 

Pandawa [NCT 00L] END ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang