Bagian 24 (Last Chapt)

2.3K 209 18
                                    

"mending di rumah gue aja deh, rumah gue adem enak buat nongkrong"

"rumah lo adem karena banyak dedemitnya, ogah gue. udahlah di rumah gue aja kek dulu dulu"

"dih orang di rumah gue cuma ada mbak kun doang sama sohibnya adek gue juga. bosen di rumah lo muluu, pengen suasana baru"

"ribut amat, di rumah gue aja. ada studio, barangkali abis ini kita bikin band"

"gue gatau kelebihan rumah gue apa tapi ayo lah rumah gue aja"

"gue ngikut kalian aja deh, yang penting bisa kumpul bareng bareng. tapi gue ijin kalo tiap kumpul gue bawa adek gue ya"

"itu mah gampang Sa. nanti kalo lo bawa adek lo, gue bakalan bawa si tuyul gue juga, biar ada temen"

mereka sedang asik berunding merebutkan tahta lokasi basecamp mereka, katanya sih udah bosan dengan suasana basecamp di rumah Raden. Mereka berbicara secara diam diam agar tidak terdengar Papi Jack atau bisa jadi basecamp akan berada di pulau pribadi. Jika untuk keperluan liburan sih tidak masalah, namun kalau untuk basecamp. thankyou next saja.

"kalian lagi julid apa?! gaada ya julid julid di kawinan gue" sinis lelaki berumur yang tiba tiba masuk ke kamar Arya dengan memakai jas berwarna putih siap untuk merapalkan janji suci mengikat janji dengan sang pujaan hati.

"apasi si tua, kita lagi ada rapat. gausah ganggu loe" saut anak mempelai pria

"rapatnya besok lagi ya ANAKKU TERCINTA atau kamu ayah coret dari ahli waris. Itu adeknya di awasin, sampe lecet seujung kuku, kamu ayah deportasi ke rumah Ayah yang di Kanada" ucap Dewana penuh penekanan dan ancaman kepada anak sulungnya.

"aduhhh merinding aku nihh yahhh~" ledek Arya

"ohh berani ya, yaudah besok kamu ke Kanada ya" final sang ayah

"kalo berani sih berani, kan ayah pernah ku bogem. tapi ya jangan beneran kirim ke kanada juga dong yah, mending ke pluto aja sekalian"

"becandanya dikit lagi lucu ayo semangat anakku. makanya nurut dulu buat hari ini sama gausah aneh aneh kamu ya Ar. Sekarang keluar, kamu dari tadi dipanggil mama tuh, katanya mau ketemu kamu"

"hemm nghokheyyy. Sahabatku sekalian, sekiranya rapat untuk hari ini ditunda terlebih dahulu karena ayah tua bangka saya keberatan akan pelaksanaan rapat ini. rapat akan diadakan dalam tempo yang secepatnya. sekian dan sama sama" final Arya kepada teman temannya.

Hari ini memang hari berbahagia bagi keluarga Arya karena akan ada anggota keluarga baru yang join ke prahara rumah tangga keluarga Dewana.

Mama Krystal terlihat cantik dan anggun mengenakan gaun berwarna putih, dengan riasan yang tidak terlalu menor. Arya sampai heran, bisa bisanya orang secantik bunda dan mama Krystal bisa kesengsem sama ayahnya yang dulunya damage akhlak.

"mama katanya manggil Abang kesini, ada apa?" ucap Arya mendekati Krystal yang sedang duduk di sofa panjang yang ada di ruang keluarga. Krystal dan arya juga sudah sepakat untuk memanggil Arya dengan sebutan Abang.

"lho, mama engga manggil Abang tuh" bingung krystal

"Emang Dewana tua bangka suka jahil, untung ayah kalo bukan udah aku hihh" Arya berbisik namun masih terdengar jelas oleh Krystal.

"Abang, yang sopan ya sama ayah, jangan panggil pakai nama aja. Engga enak didenger, walau Ayah kamu punya segudang kesalahan tapi pelan pelan biasain panggil dia Ayah ya"

"ehh iya maaf bunda eh mama maksudnya" seketika Arya canggung luar biasa karena salah memanggil mama Krystal, yang dipanggil hanya tersenyum maklum.

Pandawa [NCT 00L] END ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang