[11]

246 15 0
                                    

Pasar kota kembali padat seperti biasanya dan keriuhan suara para pedagang turut menyertai. Namun tidak menjadi hambatan untuk seukuran sebuah gerobak tua yang melewati bebas kerumunan itu padahal hanya dibantu dengan tarikan tenaga seekor kuda. Beriringan dengan berhentinya gerobak tersebut, seorang pria berbadan bongsor datang menghampiri sang pemilik.

“Berapa kendi, Alexa sayang?” tanya si lelaki dengan selipan maksud merayu.
Seorang gadis cantik bernama Alexa itu turun perlahan dari gerobak dan menjawab spontan,”Delapan kendi saja untuk hari ini.”

Sebelum mengiyakan jawaban sang gadis, lelaki itu mengalihkan perhatiannya pada seseorang yang menurutnya asing tengah menumpangi gerobak Alexa. “Siapa dia, sayang?”

“Arrgghh.. berhenti memanggilku dengan panggilan seperti itu, Mr.Darwin!!” Alexa kelihatan geram dan muak dengan setiap perlakuan lelaki itu. Mr.Darwin hanya tertawa menanggapinya. Tawa yang semakin membuat Alexa membara sementara ia masih menurunkan setiap kendi susu dengan gesit.

“Halo, namaku adalah Bryce..” Bryce yang dimana selama ini kita kenal dengan nama depan Kathleen mulai membuka suara. Ia sedikit membungkuk menandakan rasa hormat kepada yang lebih tua.

Mr.Darwin memang tergolong lelaki yang sudah memasuki usia senja. Sayangnya, dia belum pernah menyecapi bagaimana rasanya menggandeng seorang wanita. Maka tak heran bila Alexa yang menjadi sasarannya.

Mr.Darwin mendekat dan menepuk pelan bahu Kathleen sembari melanjutkan,”Oh, hai anak muda.. Jadi kau adalah adiknya Alexa? Atau pembantu baru?”

“A-ahh.. bu-bukann.. saya adalah tem---“

“Dia adalah kekasihku.” sergah Alexa memotong perkataan Kathleen Bryce seraya melingkari pinggang saudari barunya itu.

"Benar kan, sayangg?” Alexa tiada hentinya mengedipkan sebelah mata guna mengkode Kathleen.

“APAA? KEKASIH??”

Mr.Darwin tentunya terkejut dan tampak menanti jawaban pasti dari Kathleen Bryce. “Benarkahh?”

“Aahh yahhh… ya, benarrr… hahahaaa” Tawa yang terdengar begitu kaku dan canggung. Kathleen sedikit berdeham dan melanjutkan,” Ya, saya Bryce.. Kekasih baru Alexa. Salam kenal, Mr.Darwinn.”

“Oh, okeee.. yaa, baiklah.” Atmosfer sekitar mulai terasa hambar. Mr.Darwin lantas berputar badan hendak menghitung jumlah kendi susu yang ingin dijual Alexa. “Delapan kendi.. Okayy, ini uangnya nona Alexa.” 

***

“Hei.. kita harus segera kembali sebelum matahari terbenam. Dan terima kasih atas bantuanmu, sobat..” kata Alexa sambil memeriksa segala barang bawaan dan kondisi kudanya. Kathleen mengangguk dalam diam.

Alexa melirik saudarinya dan memulai percakapan lagi. ”Tapi kalau di perhatikan, kau memang terlihat tampan dengan penampilan seperti itu. Bagaimana bisa kau memutuskan memotong rambutmu layaknya seorang lelaki, huh?”

Flashback On

Kathleen's POV

Kejarr manusia ituu!! Jangan biarkan dia melarikan diri.”

Teriakan-teriakan itu selalu saja terdengar olehku. Tenagaku semakin berkurang. Aku terus berlari dan kemudian jatuh tetapi keadaan menuntutku untuk kembali bangkit. Aku tidak tahan lagi. “Argghhhh…. Sialannn..” Terjatuh lagi dan lagi..

Who Am I?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang