"Lakukan." perintah Mrs.Stacey dengan lantang.
Aku tidak sepenuhnya yakin bahwa ini akan berjalan dengan lancar. Sapu yang saat ini kududuki belum ada reaksi apapun. Sial. Keberuntungan memang tak pernah berpihak padaku. Aku tersenyum kikuk pada mereka yang menatapku heran termasuk Mrs.Stacey.
.....
Walaupun hanya sesaat aku sangat bersyukur akhirnya aku merasakan goncangan pada sapu ini. Aku agak sedikit lega.
Husshh....
Yuhhuuuu.. Aku terbang. Semua objek di bawahku terlihat lebih kecil dari atas sini. Aku menunduk dan mendapati semua orang sedang mendongak kagum melihat aksiku. Tak ku sangka. Hal baru yang patut di catat. Jujur saja baru kali ini aku berhasil. Kata-kataku soal kesialanku, aku tarik ucapanku kembali. Tuhan memang tidak pilih kasih pada umatnya.
Angin menderai sepoi menyelami busana dan rambutku yang menjadi terlibas olehnya.
But now, what's wrong with this broom!?
What the hell!!
Apa yang terjadi? Tubuhku berputar-putar mengikuti gerakan sapu bodoh itu. Ini membuatku pusing dan mual. Sapu ini benar benar ingin mencampakkan aku dari badannya. Dasar sapu tolol!! Kalau kau tidak menyukaiku, jangan beri aku harapan terlalu tinggii!! Aaargghhhhh......
What the fucking broom!!
Kecepatannya semakin melaju begitu kencang. Aku mengerang ketakutan. Tenggorokanku juga terasa ngilu karena aku menjerit secara spontan tadi. "HENTIKAN!!"
"Awaasss... Ada bendera lambang di depanmu!!!!"Jeritan salah seorang wanita dari bawah dan berhasil membuatku berpaling menatap lurus kedepan.
Oh, shit!!!
Yang benar saja!!
Brukkk..
Tubuhku terbanting pada bendera lambang super besar. Tapi untung saja aku berhasil meraih kain bendera sekolah ini sehingga aku masih dapat bertahan agar tidak terpelanting jatuh ke bawah.
Kreekk..
Oh, tidak! Kainnya robek!!
Alhasil aku merobek kainnya searah vertikal ke bawah sehingga aku dapat bertahan lebih lama. Tapi, itu hanya membantuku untuk sementara.
Aaarrggghh....
Tubuhku melayang mengikuti arah gerak gravitasi. Aku pasrah. Jatuh? Ya, sudah. Posisimu sekarang memang hampir terjatuh ke dasar tanah, Kathleen!!!
Segala kesialanku berkehendak untuk terus menempel secara permanen padaku. Aku menarik kembali kata-kataku untuk kedua kalinya soal keberuntunganku. Dan-aku juga menarik ucapanku mengenai pujianku terhadap tuhan. Tuhan itu gak adil!!! Aku telah salah menilainya.
"Avera kadavera" Secercah pantulan cahaya biru melayang mengenai tubuhku.
Apa yang terjadi lagi sekarang? Perlahan, aku mencoba membuka ke dua mataku. What!! Aku mengambang dan tak menyentuh ke dasar tanah. Aku yakin Mrs.Stacey yang mengancungkan tongkat sihirnya tadi untuk menyelamatkanku.
Ku raba-raba hamparan tanah dengan kedua kakiku untuk mencoba berdiri tegak. "Kau baik-baik saja?"
"Kathleen.... Saya tanya, Apa kau baik-baik saja?" Mrs.Stacey tampak khawatir seraya mengguncang kedua bahuku.
"I-iya... Saya baik-baik saja. Terima kasih, Mrs.Stacey."
"Kathleen.." Hanny datang memelukku dalam dekapannya. Aku tahu dia juga tak kalah cemasnya padaku. "Apa kau terluka? Ehmm? "
![](https://img.wattpad.com/cover/87650827-288-k933035.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Am I?
FantasyFantasy - Romance (Minor) Kebenaran akan selalu memaksakan dirinya untuk mengambang ke permukaan. Maka rahasia di balik kebenaran itu harus mampu bertahan dalam menyembunyikan dirinya. Bila segalanya telah terungkap, sang tokoh utama harus bersiap...