Aku kambekk gaes~~
Aku akan usahakan menyisipkan lebih banyak teka-teki yang bikin kalian tanda tanya. Jadi tebaklah^^
Happy reading yo
***
"Oiya, aku juga ingin tidur di kamar Bryce."Uhukkk... Uhukkkk...
Sam memandang heran dengan reaksi mereka yang tersedak secara mendadak. Apakah ia salah berbicara?
.
.Mrs. Marine mulai membuka suara. "Tidak boleh."
Sam mengerutkan dahi merasa heran dengan larangan dari Mrs. Marine. Ia tak kuasa lagi menahan tanda tanyanya. "Tapi kenapa?"
Saat Mrs. Marine kembali ingin menyahut pertanyaan Sam, akhirnya Bryce mengambil alih. "Aku tidak suka sekamar dengan orang lain."
Sam hanya ber'oh ria sebelum lelaki itu melanjutkan, "Hanya karena itu? Tenang saja, aku tidak akan mengganggumu. Malah sebaliknya, aku akan membuatmu berubah pikiran."
"Jawabanku tetap tidak." tukas Bryce dengan mimik datarnya yang terukir.
Sementara itu, Alexa tak mampu lagi menahan tawa. Menyaksikan adegan lucu seperti ini memang benar-benar menguji selera humornya. Berbeda dengan Sam yang malah menganggap tidak ada sesuatu lucu di sini. Ia memandang Alexa dengan geram. "Apa yang lucu? Kau senang di atas penderitaanku, huh?"
Alexa memudarkan tawanya. Kemudian ia menimpali, "Maaf.. Kalian memang sangat lucu. Aku tidak bermaksud menertawaimu."
Sam berdecih kesal mendengar jawaban Alexa. "Alasann!"
Suara decitan kursi yang terdengar secara mendadak sukses mengalihkan perhatian mereka. Bryce berdiri sembari berkata, "Aku sudah selesai. Terima kasih makanannya, Ibu Marine."
Mrs. Marine mengangguk. Lalu ia melanjutkan, "Sebaiknya kau cepat istirahat setelah ini. Jangan lupa kunci kamarmu juga."
Sam mendengus kesal mendengar ucapan Mrs. Marine sedangkan wanita itu malah tersenyum jahil. Ia tahu bahwa ada makna tertentu terselip di dalamnya. Lagi dan lagi, Alexa menertawainya. Merasa kesabarannya sudah di ujung tanduk, Sam segera menyumbati mulut Alexa dengan roti. Alhasil, sang teman kesulitan untuk menuntaskan tawanya. "Makan tuh roti!!!" imbuh Sam pada akhirnya.
Setelah puas membalaskan dendam, ia menoleh ke kanan kiri mencari sosok Bryce. Bahunya merosot turun dikala dirinya tak lagi mendapati keberadaan Bryce.
***
Ayam-ayam berkokok begitu nyaring seolah memaksa para majikannya untuk bangun. Beginilah resiko membuka sebuah peternakan. Namun Mrs. Marine dan yang lainnya sudah terbiasa akan hal ini. Bahkan jauh sebelum terdengar ayam bersuara, Bryce juga sudah terbangun.Setelah usai membersihkan diri, Bryce melangkah menuju kandang kuda. Dia hanya bermaksud untuk sekedar memeriksa keadaan hewan ternak itu. Namun setiba di sana, Bryce mengernyit heran melihat salah satu kuda menghilang. Mencoba mengingat kembali, dirinya menyadari bahwa ternyata kuda Sam lah yang sudah tidak lagi berada pada tempatnya.
"Ah... Sepertinya dia sudah pergi. Pantas saja, aku tidak melihatnya sedari tadi." batinnya yakin bahwa ia telah menemukan jawabannya. Bohong bila Bryce tidak mencari sosok parasitnya itu. Bukan kangen atau apalah sebutannya. Dia hanya heran. Biasanya Sam tidak pernah absen untuk mengganggu ketenangannya. Waktu luang yang ia miliki selalu dicuri oleh lelaki tersebut.
Merasa ada seseorang yang menghampirinya, Bryce menoleh. Ketika Alexa sudah tepat berdiri di dekatnya, saudarinya itu bertanya, "Apa kau melihat Sam? Aku tidak melihatnya dari tadi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Am I?
FantasyFantasy - Romance (Minor) Kebenaran akan selalu memaksakan dirinya untuk mengambang ke permukaan. Maka rahasia di balik kebenaran itu harus mampu bertahan dalam menyembunyikan dirinya. Bila segalanya telah terungkap, sang tokoh utama harus bersiap...