[8]

241 18 1
                                    

Budayakan vote terlebih dahulu sebelum membaca ya, guys^^

Happy Reading~~

***

Suara riuh dari sorakan para penghuni kota sukses menyamarkan sisi ketenangan kota Houston. Keributan itu semakin menjadi-jadi seiring datangnya sang target yang telah di nantikan sejak pagi hari tadi. Terlintas kemarahan yang sulit dibaca dalam seringaian dan tatapan sinis yang mereka lemparkan kearah seorang gadis berwajah pias pasrah. Disaat gadis ikal yang dikenal dengan nama Kathleen dari keluarga Bryce itu berdiri tepat di pusat tempat berlangsungnya hukuman mati, sorakan lautan penyihir kota semakin riuh tak terkendali.

Tetesan air mata lara Kathleen memberontak untuk terus mengalir. Bahkan jejak air mata yang telah kering dipaksa berair kembali. Wajah riang dan ceria Kathleen sirna ditelan kepedihan yang ia rasakan sekarang. Rantai karat melingkar pahit disetiap pergelangan tangan dan kaki serta rantaian di lehernya. Hal tersebut berhasil memberikan bekas darah segar ditubuh gadis malang itu.

"JANGAN AMPUNI MANUSIA ITU!!! BUNUH SEKARANG JUGA!"

"BERIKAN SIKSAAN YANG PANTAS UNTUKNYA!!"

"LAKUKAN!! KILL HER!!"

Jeritan amarah yang dilontarkan para warga kota Houston sukses memancing sang pelaksana hukuman untuk segera melandaskan aksinya dengan menekan paksa bahu Kathleen agar duduk tepat diatas kursi kayu yang sudah cukup kelihatan lapuk. Metode hukuman mati yang akan diberikan kepada Kathleen adalah Garrote Vil. Cara kerja Garrote Vil dilakukan dengan pencekikan menggunakan alat pencekik berupa rantai yang di lingkarkan pada leher maupun pergelangan kaki dan tangan. Rantai pencekik leher di kaitkan ke sebuah kayu dalam rakitan katrol. Dalam satu sentakan, ketika kayu pada katrol di tarik maka leher korban akan merasakan rasa perih dari luka yang di dapat.

Desakan penduduk terus menggila seakan memerintahkan hukuman itu untuk segera di laksanakan. Bahkan teriakan mereka yang tak luput dari kata "membunuh" tiada hentinya terlontarkan.

"Tenanglah semuanya... tentu saja kita akan membunuh manusia ini. Dan ini akan lebih menyenangkan apabila kita bermain sedikit permainan, bukan?" Sorakan warga kota Houston saling menyahut antusias seakan menyetujui maksud seringaian dari kepala pembunuh bayaran tersebut. Berbeda dengan Kathleen yang hanya mampu menatap sendu orang-orang di depannya.

Pelaksanaan hukuman mati akan di mulai. Dentuman lonceng raksasa berkumandang kuat tanda akan segera di selenggarakannya hukuman menuju ajal itu. Terlihat seorang lelaki berpenampilan sangar siap siaga untuk menarik kayu searah vertikal ke bawah, yang menandakan hembusan napas seorang Kathleen akan berakhir sebentar lagi. Deraian air matanya semakin deras membasahi seluruh wajahnya yang tampak ura-urakan. Ketika lelaki di belakang Kathleen ingin menarik kayu pada katrol, sang ketua tiba-tiba menyela,"Berhenti!!"

Seketika hal itu membuat semuanya bingung tidak mengerti apa maksud dari sang ketua yang notabenenya memihak para penyihir kota. "Sebelum menuju inti dari hukuman mati ini, akan lebih baik kita bersenang-senang."ucapnya dengan seringaian licik sembari mengayunkan sebuah jarum berisi cairan putih di sela-sela jarinya.

Jarum tersebut berhasil membuat semua orang yang hadir penuh dengan tanda tanya. "Cairan Strychnine dalam jarum ini mampu membunuhnya secara perlahan."lanjutnya dengan lantang.

Sekedar informasi, cairan Strychnine ialah zah pahit berwarna putih yang diekstrasi dari beberapa pohon racun tertentu. Zat ini tidak berbau tetapi mampu memberikan dampak yang mematikan apabila menyebar ke seluruh jaringan tubuh. Hal ini dapat menyebabkan kontraksi pada otot leher dan kepala. Kontraksi tersebut secara spontan akan menyebar menuju otot-otot bagian tubuh lain yang bisa menghilangkan nyawa.

Who Am I?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang