pernikahan Zubaidah

1K 17 0
                                    

Zubaidah melepaskan pakaiannya sebelum tidur menggantinya dengan baju yang lebih nyaman untuk tidur.

dibaringkan tubuhnya di ranjang, Zubaidah tidak mengira akan bertemu dengan Mat dan perasaan itu masih ada disana. air matanya menetes membasahi sarung bantal tidur mengingat ia sudah menikah.

flashback on

setelah acara selesai, Zubaidah dan Brata masuk kamar pengantin. Zubaidah ingin membuka pakaian pengantinnya, Brata membantunya perlahan.

"tubuhmu sangat indah zubai"
"hmm"
"tapi aku tidak bisa merusak barang yang kubeli nanti nilainya jatuh zubai"
"barang?"
"ayahmu menjual mu kepadaku untuk membayar hutang"
"tapi ayah tidak mengatakannya kepadaku"
"lalu bagaimana bisa ia mengatakan kepada anak kesayangannya"
"itu"
"aku tidak akan menyentuhmu tapi aku harap kamu tetap menjalankan posisi sebagai istri Brata koey cia seperti seharusnya"
"tapi"
"maka apapun yang kamu inginkan dapat aku berikan kecuali tubuhku dan hatiku"

Zubaidah memutar badannya tidak terima mendengar kalimat terakhir yang diucapkan Brata sehingga ia tidak menyadari ketika ia menghadap Brata tidak mengunakan sama sekali pakaian. pakaian pengantinnya jatuh disekitar kakinya, Brata mengeryitkan keningnya dan tersenyum

"cantik sekali"

wajah Brata menunduk tepat diarea yang diinginkan, bibir Brata menghisap kuat puting Zubaidah hingga terasa nyeri dirasakannya.

tangan Brata mengelus seluruh tubuh Zubaidah dengan lembut membuat Zubaidah merasa basah dibawah begitu saja, mata Brata menyorotkan kesenangan yang tidak dipahami Zubaidah.

"dan sensitif"

mata Brata menatap Zubaidah lembut, Zubaidah ikut menatapnya tidak berkedip memperhatikan wajah suaminya yang sangat tampan kalau boleh jujur merupakan idaman semua wanita.

"jangan selingkuh. kalau tidak mau terkena hukuman, peraturan 1"

tangan Brata mempermainkan payudara Zubaidah yang sudah menegang karena sentuhannya sambil sesekali dikecupnya leher Zubaidah memberikan tanda kepemilikan.

"jadilah istri yang penurut dalam segala hal, peraturan 2"

tangan Brata menarik pelan Zubaidah menempel erat ke tubuhnya dan meremas bokong Zubaidah tak lupa sesekali mengoda hole Zubaidah yang masih rapat

"lakukan tanpa bertanya semua keinginanku, peraturan 3"

desah lolos dari mulut Zubaidah ketika tangan Brata mencapai klitorisnya bersamaan jari Brata masuk kedalam hole dan memainkan pelan penuh perasaan, sedikit ada rasa sakit yang dirasakan tapi selebihnya nikmat yang tidak bisa dijelaskan

"jangan sampai terluka dan ingatlah selalu dirimu barang yang sudah kubeli penukar hutang, peraturan 4"

Zubaidah mengigit bawah bibirnya saat jari Brata akhirnya masuk kedalam vaginanya, spontan Zubaidah berpegangan pada pundak Brata karena mendadak dirasakannya ada yang akan keluar dari tubuhnya.

"jangan dilawan zubai biarkan itu keluar"

mendengar itu Zubaidah pasrah ketika orgasme menghantam kuat hingga lemas, cairan itu menetes disela-sela pahanya. Brata menarik jarinya dan meletakkan di mulut Zubaidah

"bersihkan dengan mulutmu, rasakan sensasi milikmu"

Zubaidah melakukan yang diminta dengan perlahan membuka mulutnya dan memasukkan jari Brata kedalamnya sesekali ia menghisapnya seperti permen.

"wow zubai bibirmu ternyata lebih menarik daripada bagian bawah"

warna merah mewarnai wajah Zubaidah karena malu, Brata tersenyum puas.

"mandilah dan istirahatlah, aku harus pergi ada urusan yang harus dilakukan"

Zubaidah mengangguk pelan, Brata meninggalkan dirinya begitu saja. sejak malam itu tiap malam Brata akan mendatangi kamarnya dan memastikan ia mendapatkan orgasme berulang kali tanpa merusaknya.

sebagai seorang istri,ia hanya mengikuti walaupun terkadang ia menginginkan lebih dari ini dan tidak terima

flashback off

Mark Becher sebagai Brata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mark Becher sebagai Brata

(author menyukai sorot matanya yang seksi ☺️,bibir tipis,tangan yang kuat sepertinya dan badannya ya ampun bikin hati cetar jadi cari tau siapa😂😂😂 harap abaikan dan maklum author lagi stres kebanyakan nulis )

*****

Zubaidah memindahkan posisi tidurnya yang lebih nyaman sambil menunggu diambilnya handphone dibukanya Instagram, siapa tau ada baju tidur yang menarik untuk memikat suaminya.

Brata selalu memastikan kondisi Zubaidah terawat dan bersih karena ia tidak menyukai sesuatu yang tidak bisa ditolerir. ia sudah berada di kamarnya sejak tadi memperhatikan Zubaidah, mengira-ngira hukuman apa yang pantas untuknya tanpa berbuat lebih. berulangkali ia menghela nafasnya setiap menyentuh Zubaidah terasa lebih berat, entah mengapa nafsunya mudah terpancing untuk menginginkan lebih.

hampir tiap malam, Zubaidah berusaha sabar menunggu. senyum mengembang sesekali terlihat di wajahnya mengingat bagaimana ia sangat menyukai Brata ketika membuatnya melayang jauh dan ketagihan dengan jari Brata.

cinta mungkin milik Mat tapi Brata adalah suaminya jadi ia tidak mungkin mengkhianati kepercayaan Brata, tapi ciuman yang diberikan Mat pada saat pesta membuatnya berfikir ulang tentang pernikahannya yang menginjak 2tahun lusa.

untuk sekarang ini Zubaidah menginginkan suaminya dan akan ia pastikan Brata tidak akan meninggalkan dirinya tidur sendirian dan Brata tersenyum kecil mengetahui niat Zubaidah tanpa diketahui oleh Zubaidah sendiri.

"tak semudah itu zubai untuk mendapatkan raja hutan hehehe", gumamnya pelan sambi berjalan menuju kamar Zubaidah memulai ritualnya terhadap Zubaidah.

WAY OUT(completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang