banu dan anjani

874 15 0
                                    

tak banyak yang ingin dilakukan saat ini oleh Anjani selain pulang ke rumahnya setelah melakukan seks dengan Banu dan ditinggalkan begitu saja di ruangannya.

terasa lengket dan lelah,itu yang dirasakannya belum lagi rasa sakit di alat kelaminnya dan anusnya.

dicarinya pakaiannya dan ia syok terdiam tak menemukan selembar pakaian pun disini kecuali celana dalam dan bra.

sumpah serapah dikeluarkan oleh Anjani mengutuk keras tingkah Banu yang seenaknya. bagaimana bisa ia keluar dari tempat ini, untung saja Banu menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut jadi ia tidak kedinginan. segera saja ia membalut tubuhnya dengan selimut kemudian ia membuka pintu tapi

klek.... ditekannya gagang pintu untuk membuka tetapi tidak bergerak membuka. sumpah serapah kembali dikeluarkan oleh Anjani. diambilnya telepon di meja tapi ia tertegun, ia sama sekali tidak mengetahui no handphone Banu.

sementara itu Banu seperti orang gila, tersenyum-senyum sendiri melihat Anjani di layar handphonenya yang memang terhubung CCTV ruangannya.

"baby... you are so hot"gumamnya pelan sambil berjalan menuju lift.

beberapa pegawai menghampiri dirinya dan bertanya mengenai proyek pak Brata yang 80% sudah hampir selesai. Banu menjawabnya dengan cepat karena ia tidak ingin membuat Anjani menunggu dirinya.

begitu lift terbuka,ia masuk tak lupa tebar pesona yang membuat heboh para pegawai wanita disekitar lift.

sementara itu Anjani duduk lemas menunggu Banu datang,ia tidak mungkin meminta satpam untuk membuka pintu. mau ditaruh dimana mukanya sebagai seorang sekretaris CEO .

"awas kamu Banu tamat riwayat mu" katanya kesal.

"awas kamu Banu tamat riwayat mu" katanya kesal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(kira-kira seperti ini sebagai Anjani)

Banu menciumnya dalam-dalam bibir yang menjadi candunya sekarang, membuat Anjani terpaksa membalasnya separuh hati.

"baby Jani"
"apa"
"jangan galak dong,kasihan si Otong"
"Otong?"
"ya"

Banu menunjukkan penisnya yang sudah mengembang sempurna tertutupi celananya, spontan Anjani tertawa melihatnya dan itu membuat Banu gemas dibuatnya. tanpa disadari oleh Anjani lagi-lagi ia terperangkap di sofa.

"Banu!!"
"apa"
"kembalikan pakaianku, aku mau pulang"
"tapi baby Jani ,si Otong bagaimana"
"bukannya tadi mau bantu aku dengan big bos"
"no no no big bos sudah banyak yang punya tapi si Otong belum"
"kenapa jadi si Otong sih"
"Otong perlu kantong Doraemon baby Jani"
"kantong Doraemon?"
"ya itu milikmu"

tawa Anjani kembali pecah membahana karena menamai vaginanya dengan nama Doraemon.

"mengapa"
"Doraemon kan bisa mengeluarkan barang yang disukai di Otong"

Anjani tertawa terpingkal-pingkal mendengar penjelasannya tapi yang tidak ia tahu Banu memang sengaja mengalihkan perhatian Anjani kepadanya. sejak ia bercinta dengan Anjani, ia merasa kecanduan.


(kira-kira seperti ini sebagai Banu )

sebelum Anjani bereaksi lebih,bibir Anjani dicium Banu dan tangannya sudah melakukan tugasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

sebelum Anjani bereaksi lebih,bibir Anjani dicium Banu dan tangannya sudah melakukan tugasnya. mengetahui itu Anjani kewalahan menghadapi terjangan Banu yang tidak memberikan kesempatan untuknya selain mengikuti keinginan Banu.

entah berapa kali Banu melakukannya hingga Anjani kembali tertidur kelelahan, senyum mengembang di wajahnya menatap wajah Anjani.

dirapikan pakaiannya lalu dibalut tubuhnya Anjani kemudian digendongnya menuju basemen,tempat mobil kesayangannya berada siap untuk digunakan.

"baby jani...you are so cute"

sengaja ia mengunakan lift khusus supaya tidak seorangpun menyadari apa yang dilakukannya.

begitu sampai di letakkan pelan Anjani kedalam mobil lalu ia berputar ke arah pengemudi. tapi sebelumnya ditariknya Anjani ke pangkuannya hingga posisi yang diinginkan.

"ah..si Otong bangun"

Banu menyeringai senang, dinyalakan mobilnya pelan menuju rumah Anjani yang masih tertidur pulas tak terusik dengan keadaan sekitarnya.

WAY OUT(completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang