Kejenuhan

91 2 0
                                    

 " Kamu kenapa sih Ras ? Dari tadi salah fokus mulu " tegur Eca

" kamu pernah ngga sih ca merasa kaya pada akhirnya kamu seperti nyadar kalo passion kamu itu bukan pada pekerjaan yang kamu tekuni sekarang ?"

"Gimana, gimana ? maksudnya apa sih Ras ?"

" Yaa ngga tau juga, belakangan ini aku tuh rasanya kaya ngga dapat aja feel  buat kerja"

"Kamu lagi jenuh aja kali Ras. Coba deh kamu ambil cuti, pergi liburan"

"Iya nih, kayanya emang harus ambil libur dulu"

"Sudah saatnya kamu mencari suasana baru, kamu perlu rutinitas baru. Ambil ajalah cuti yang sudah kamu tabung itu"

" Iya deh iya. Ke bali atau lombok ya Ca ?"

"Sengaja ya nanyain ke aku? udah ah sana ... cari referensi liburan sendiri sana"

"Haahaha iri yaa ... tabungan cuti aku banyaaak "

"Hey ! ntarlah kamu rasain kalo udah punya ekor satu, ambil cuti tiap bulan itu perlu"

"Oke baik !hahahaha"

"udah ah, kamu ambil ya tuh pasbar yang disana"

[pasbar : pasien baru]

Rasti kemudian menghampiri pasien paruh baya yang masuk ke dalam poli umum. setelah selesai anamnesis dan pemeriksaan, Rasti kemudian mencatat kedalam rekam medik.

kurang lebih 4 jam poli berjalan. Rastipun beristirahat

"Kak break  makan siang dulu ya" ucapnya pada perawat yang bertugas diruangan.

Rasti melangkahkan kakinya menyusuri rumah sakit menuju ke perawatan tempat Eca bertugas.

"Ca makan siang yuk !" teriak Rasti mengagetkan Eca

"Iya yuk"

Rasti dan Ecapun berjalan menuju ke kantin RS. Disana terdengar beberapa berita,

"Ada apaan sih ?" tanya Eca

"Mana ku tau, kan aku juga baru datang kesini" jawab Rasti yang membuat Eca kesal

"ada apa sih kak ?" tanya Eca pada salah seorang perawat

"Ini Dok, katanya ada dokter baru. Ganteng dok"

"masa sih ? mana mana coba dong liat fotonya, ada ngga ?"

"Nih dok " jawab perawat itu sambil menyodorkan hpnya ke Eca

"Ras liat deh, " Eca menyodorkan hp perawat itu pada Raati

"Kaya pernah liat .... Eh ayo yuk makan, laper nih. Masih banyak pasien poli aku" jawab Rasti menarik Eca menuju ke tempat makan

"Yaaa kamu .. diliat dulu dong, nih kak saya makan dulu"

Rasti dan Eca lalu mengambil makanan prasmanan dan duduk dibagian agak ditengah sedikit.

"Ras, kalo ngga salah kamu tadi bilang kaya pernah liat tuh dokter baru emang pernah liat dimana ?"

"Hmmm ... ngga tau Ca, mungkin aku cuma ngarang doang biar cepet makan"

"Yeeeee rese deh ! Tapi btw, udah dapat destinasi liburan belom?"

"Masih bimbang sih, labuan bajo, lombok, sumba ... aaaghhh bingung"

" Lombok aja"

"emang kenapa?"

"yaa enggak, kebetulan suami aku dapet penginapan gratis di lombok dari perusahaannya, tapi doi ngga bisa pergi karena lagi mau tesis minggu depan. Rencananya sih mau kukasih kekamu aja daripada hangus"

"Waaaaaa boleh tuh Ca, Ya Allah rezeki anak sholeh"

"Anak sholeh, kamu cewe kali !"

"Anak sholehah maksudnya hihihi"

"Ya udah besok ku bawain deh. Cepetan deh habisin udah mau habis nih jam breaknya"

Rasti dengan lahapnya menghabiskan makan siangnya berkat Eca yang super baik memberikan voucher nginapnya. Setelah menyelesaikan makan siang, Rasti dan Ecapun berpisah untuk kembali bekerja. Tiba-tiba di pertengahan perjalanan menuju poli, kehebohan terjadi.

Seorang lelaki dengan pakaian rapi memasuki lobby rumah sakit yang diiringi dengan tatapan dari seluruh orang yang ada di lobby, termasuk Rasti !

sepertinya dia mau ke ruangan HRD dilantai 3, pikir Rasti

Rasti kemudian menuju ke lift untuk naik di lantai 2 dimana ruangan poli berada.

"Eh" tak sengaja Rasti dan lelaki tadi sama sama igin memencet tombol lift.

"Sorry " ucapnya. Rasti hanya membalas dengan senyuman

Seperti familiar, pikir Rasti

Rasti memasuki lift, dan menekan tombol 2 pada dinding lift.

"Hmm .. ruang direktur dimana ya ?" tanyanya

"Oh direktur ? di lantai 7"

"okey, makasih"  Dia kemudian menekan tombol 7 pada lift tersebut.

Setelah tiba dilantai 2 Rasti keluar dari dalam lift, sesaat ia berhenti sejenak seperti mengingat sesuatu

Eh.. bukannya dia .......

Rasti memutar badannya untuk melihat lagi, dan ternyata pintu lift sudah tertutup.

Nanti ajalah, mungkin hanya perasaanku saja

Rasti kemudian kembali menuju poli.

Emergency MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang