PELATIHAN vs LIBURAN

73 3 0
                                    

"Rastiiiiiii ! Kamu ngga ke rumahsakit ?" teriak suara dari ujung telpon

"Nggalah Ca, lagi ngga enak badan nih, lagian males banget aku ketemu sama si dingin itu"

"Ya ampun Rasti, Prof Hadar dan direksi pada datang ini sekarang. Mereka nyari kamu"

"Haaah apa? Ada orangtua aku datang ?!" jawab Rasti sambil bangun dari tidurnya

"Tunggu deh tunggu, aku sebentar lagi kesana" Rasti lalu mematikan telponnya dan bergegas bersiap menuju ke rumahsakit

Sesampainya dirumahsakit, disana sudah ada kedua orangtua Rasti, om Hadar dan Agung duduk di dalam ruang direktur. Rasti dengan dandanan apa adanya mengetuk pintu ruang direktur

"Assalamualaikum" sapa Rasti

"Waalaikumsalam. Aduh anak mama, rindu banget mama sama kamu nak" jawab ibu Rasti sambil memeluk Rasti.

Orangtua Rasti adalah pemilik rumahsakit yang ditempati kerja Rasti, ayah Rasti adalah dirut rumahsakit dan ibu Rasti adalah sebagai wakil dirut Rs tersebut.

"Gimana kalau kita ngobrol diluar yuk Ras" tambah ibu Rasti mengajak

"Eh,tapi Ma .... "

"Udah ayok kita ke coffe shop dibawah yuk"

Ibu Rasti menarik tangan Rasti sebelum Rasti sempat berbicara. Mereka menuju ke coffe shop yang berada dilantai dasar. Raut wajah ibu Rasti tampak sedikit serius dari biasanya

'Ada apaan nih, kok hawanya kaya ngga enak nih' gumam Rasti

Rasti sempat bertemu Eca saat berada di escalator, Eca mengisyaratkan sambil bertanya pada Rasti tentang apa yang terjadi, Rasti hanya dapat mengangkat kedua bahunya.

Sesampainya Rasti dan Ibunya di coffeshop, mereka memesan 2 americano dan duduk diruang yang agak sedikit privasi.

"Ada apa sih Ma ?" Tanya Rasti memulai

"Kamu gimana kerjanya nak ? kamu baik-baik saja kan?"

"Iya Ma, Alhamdulillah. Tapi kenapa mama datang ngga bilang-bilang sih?"

"Iya papa kamu mendadak mau kesini tadi malam, karena ada beberapa hal yang mau diurus. Jadi mungkin mama dan papa akan stay disini dulu"

"Trus mama ama papa balik kerumah ?"

"Iya dong Ras, masa di apartemen kamu sih. Kan kamarnya cuma 1"

"Ooh ..."

"Oh ya, katanya kamu mau pelatihan keluar kota ya ?"

"Iya nih Ma. Ma bisa batalin ngga itu pelatihannya ? Jangan Rasti deh yang pergi " pinta Rasti

"Loh, memangnya kenapa? Kan bagus nambah pengetahuan"

"Tapi Rasti mau liburan Ma. Rasti udah lama ngga ambil cuti libur"

"Yak an bisa sambil liburan pergi pelatihannya"

"Ihh jawaban mama sama aja ama si dingin itu" jawab Rasti cemberut

"siapa si dingin ?"

"siapa lagi kalau bukan si Agung itu"

Sejenak Ibu Rasti tertawa mendengar jawaban anaknya tersebut.

"Kok ketawa sih Ma ?!"

"Aduh galak bener hahaha. Jadi udah sampai mana kamu kenal Agung ?"

"Heeh maksud Mama kenal ?"

"Yaa kenal ... tau Agungnya udah sampai mana ?"

"Apaan sih Ma, iih pokoknya kalau mama, papa da nom Hadar ada punya buat jadiin Rasti ama Agung, ngga akan Rasti terima"

Emergency MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang