INGATAN

70 3 0
                                    

"Pesen Hazelnut 1, yang medium less ice ya" Rasti memesan sebuah minuman sesampainya ditempat janjiannya dengan Eca. Ia pun memperhatikan sekeliling sembari mencari sosok Eca.

"Ini mba, minumannya bisa diambil disebelah ya bagian take away" tegur pelayan sturbuck membuyarkan pencarian Rasti.

"Okey"

Rasti mengambil tempat duduk dengan kursi untuk 2 orang yang berada dipojokan. Iapun mengambil hpnya, membuka sosmed sambil menunggu Eca datang.

"Kamu udah dimana Ca ?" Tanya rasti via telepon

"Ini udah deket, 3 menit lagi"

Rastipun menolehkan pandangannya kearah pintu masuk, dan menemukan sosok yang ditunggunya itu.

"Udah lama ya ?" Tanya Eca

"Ngga kok baru aja, eh pesan dulu gih"

"Mas bisa minta tolong dipesenin ngga ? Double shot 1 ya, es nya nyampur. Nih uangnya" sanggah Eca pada pelayan yang membawakan minuman Rasti

"Kamu yaa, maksa banget ma pelayannya buat mesenin"

"Ya ngga papalah Ras, capek ni ibu-ibu. Oh ya, kamu mau nanya apa ?"

"Hmmm .. kamu pernah ketemu sama Agungkan ?"

"Agung anak baru itu,eh maksudnya anak angkat om kamu itu ? Pernahkan di rumahsakit "

"Bukan gitu, maksudnya jaman kuliah dulu gitu, pernah ngga sih ?"

Sejenak Eca terdiam, memperhatikan Rasti yang berada dihadapannya.

"Kamu udah mulai ingat Ras ?" Tanya Eca.

Rasti pernah mengalami kecelakaan pada saat kuliah. Mendapat perdarahan pada bagian kepala, sehingga membuat ingatan Rasti hampir hilang sepenuhnya. Tapi berkat Eca yang waktu itu sigap membawa Rasti kerumah sakit sampai akhirnya Rasti dapat bertahan dengan ingatan yang cukup seadanya, Rasti hanya mengingat kerabat dekatnya seperti keluarga, sahabat. Yah, bisa dibilang memori jangka panjang Rastilah yang bertahan.

"Ngga sepenuhnya sih Ca, Cuma perasaan aku aja yang bilang gitu. Kaya ngga asing aja"

"Pernah pacaran kali kamu sama dia" jawab Eca sedikit menekan

"Ah gimana ceritanya, orang tua aku aja bilang aku ngga pernah dekat sama siapa-siapa semasa kuliah. Mana dia anak angkat om ku"

"Ya kali ajakan orangtua kamu ngga tau kalo kamu dekat sama dia dulu. Lagian ngapain sih Ras kamu nyari tau gini ? kenapa kamu ngga nanya aja sama om kamu sekalian"

"Ngga tau juga nih, lagi buntu banget kali mau lanjutin cerita novel. Mentok, ngga ada inspirasi. Lagian mana bisa sih aku langsung main nanya gitu sama omku. Yang ada ntar malah aku yang direspon"

"udahlah kamu liburan aja baru nulis, minta sama agent kamu buat nunda dulu. Terus si Agung itu ngga usah terlalu dipikirinlah" jawab panjang Eca sambil menyeruput es kopinya

Rasti menghela napas sambil meminum hazelnut yang sudah ia pesan tadi. Ia masih penasaran dengan sosok Agung yang melayang-layang dipikirannya.

Emergency MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang