Typo bertebaran.
Selamat membaca 😊.
---
Suga dan Sang anak kini tengah mendekor rumah sedemikian rupa dibantu dengan beberapa pelayan rumahnya. Kue ulang tahun pun sudah mereka beli setelah pulang dari supermarket."Kau disini dulu, appa naik ke atas untuk membersihkan diri. " ucap Suga sambil mengusap rambut sang anak lalu dia berjalan naik ke atas.
Di kamar, Suga mengambil handuk dan langsung masuk ke dalam kamar mandi. 20 menit berlalu, pintu kamar mandi terbuka memperlihatkan Suga yang keluar dengan rambut yang masih basah lalu dia berjalan mengambil ponselnya diatas meja.
Kang Daniel
Bagaimana kabarmu? Sudah lama kita tidak bertemu
Baik, ada apa ? Apa kau sudah mengetahui kepindahannya?
Ya, aku bahkan sudah bertemu dengannya tadi.
Ingat, jangan sampai kau berpaling
Makasih telah mengingatkanku, aku hanya akan membantunya saja untuk menghilangkan kesedihannya.
Baiklah, selamat mencoba. Semoga senyumannya kembali lagi.
Dia menyimpan kembali ponselnya, lalu ia berjalan untuk mengambil pakaiannya dan segera turun ke bawah.
"Appa, aku sudah selesai mendekor." Woojin berlari ke arah Suga dan dengan sigap Suga langsung menunduk untuk menangkap sang anak.
"Kau sangat pintar." Suga tersenyum lalu mengusap rambut Woojin.
"Karena sudah selesai, ayo bersiap siap . Sebentar lagi Eomma akan kembali dan kau harus tampil rapi. " Suga membawa Woojin untuk ia mandikan.
15 menit setelahnya, Suga mendapat pesan dari satpam rumahnya yang mengatakan bahwa Umji telah sampai di depan rumah. Dengan penuh semangat, Suga dan Woojin berdiri di tengah - tengah ruang tamu yang sudah di bentuk ' love ' dengan mawar merah lalu lampu pun di matikan.
"Kenapa terlihat sepi, kemana mereka semua. " Umji bingung melihat rumah mereka yang sepi. Tidak seperti biasa. Tangan Umji mulai meraih knot pintu.
"Aish, kenapa lampunya mati." ucapnya sambil mencari skalar lampu.
"Ini dia."
Lampu pun menyala dan betapa terkejutnya Umji melihat kedua orang yang sangat dia sayangi berada tak jauh di depannya dengan bunga yang berada di tangan mereka.
"Selamat ulang tahun, Eomma." Ucap Woojin yang kemudian berlari menuju ke arah Umji yang diikuti oleh Suga di belakangnya.
"Selamat ulang tahun, Princess." Ucap Suga dengan senyum manisnya. Dia kemudian memberikan bunga itu kepada Umji.
"Makasih, aku mencintaimu." Ucap Umji yang langsung memeluk Suga dengan air mata yang mulai berjatuhan.
"Hey, jangan menangis. Kamu harus merasa bahagia sekarang." Ucap Suga mengusap air mata Umji lalu merapihkan rambut sang istri.
"Eomma, ayo tiup lilinnya." ucapan Woojin yang membuat kedua orang tadi menoleh dengan senyum lebar.
"Sini Appa gendong." Ucap Suga yang langsung berjalan kearah sang anak.
"Buatlah permohonan dan tiup lilin ini. " ucap Suga lembut.
Umji yang berada di samping Suga, langsung saja menutup matanya untuk membuat permohonan.
"Tuhan, aku hanya ingin hidup damai sampai akhir hayatku bersama orang orang yang ku sayangi. Aku mohon untuk tidak membuatnya ragu dan berpaling dariku." Umji membuka matanya lalu meniup lilin ulang tahunnya.
Suga, Woojin dan seluruh asisten rumah mereka bertepuk tangan dan menunjukkan kebahagian.
Diam-diam Umji menatap senyum Suga kepada sang anak, " Ku mohon tetap seperti ini."
---
Saat ini di apartemen Jihyo, dia sedang memasak makanan untuk kedua anaknya. Dengan sangat hati-hati, Jihyo memotong sayur-sayuran dan daging untuk makan malam mereka hari ini."Sudah siap, ayo kemari Hyunjin. Bawa adikmu juga." Teriak Jihyo yang langsung membuat Hyunjin bergegas ke dapur.
"Umm, aromanya saja sudah begini apalagi kalau sudah di makan. Aku jadi tidak sabar." Ucap Hyunjin setelah selesai menempatkan Gomny di kursinya.
"Makanlah, setelah itu belajar dan jika sudah lelah langsung tidur saja. Jangan memaksa tubuhmu untuk belajar , ya?" ucap Jihyo penuh sayang mengelus rambut Hyunjin.
"Iya Mom, aku menyayangimu." Hyunjin mengecup pipi Jihyo.
Selesai makan, Hyunjin kembali ke kamarnya dengan membawa Gomny yang sudah tertidur. Sedangkan Jihyo, ia masih harus membersihkan piring kotor mereka.
Tanpa kenal lelah, selesai mencuci piring. Jihyo langsung merapihkan beberapa mainan Gomny yang berserakan di lantai dan menyapu lantai.
Sebelum tidur, Jihyo menyempatkan untuk melihat kedua anaknya. Matanya berair ketika melihat Hyunjin yang benar benar menjaga Gomny dengan memeluknya.
"Mommy sangat menyayangi kalian berdua, hanya kalianlah semangat hidupku." Ucap Jihyo lalu mematikan kembali lampu kamar Hyunjin dan pergi ke kamarnya.
"Selamat malam, sayang." Ucap Jihyo sebelum tidur kepada bingkai foto sang suami yang ia pajang di atas mejanya.
☀️☀️☀️
Maaf karena baru aktif lagi setelah hiatus cukup lama.
Bagaimana tanggapan kalian buat part ini?
Berikan vote dan komennya juga...
10 Desember 2019.
- Resi
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny (Slow Update)
FanfictionSequel of Devil Husband Baca Devil Husband terlebih dahulu sebelum membaca cerita ini agar kalian tidak bingung (Cerita di update jika ada waktu luang) Sepasang makhluk tuhan yang dulunya salah satu dari keduanya begitu mencintai pasangannya walaup...