19 - Sorry

1.4K 177 77
                                    

Typo bertebaran.

Selamat membaca 😊.

---
Beberapa hari belakang ini Suga menjadi sedikit curiga dengan sikap Umji. Tiap malam pasti ponselnya akan berbunyi dan dengan segera Umji akan keluar dari kamar untuk menerimanya.

"Apa aku harus menyelidikinya?" Tanya Suga yang kini tengah duduk berdua dengan Daniel di sebuah cafe.

"Iya, kau harus mulai dari sekarang. Sebelumnya aku mau minta maaf kepadamu jika ucapanku menyakitimu. Aku sangat yakin bahwa ada sesuatu yang Umji lakukan di belakangmu, ini cuma firasatku saja. Semoga saja tidak benar." Jelas Daniel mengeluarkan pendapatnya.

Suga terdiam mendengar ucapan Daniel. Itu benar, dia harus segera mencari tau agar semua kecemasannya menghilang. Ia harus siap dengan segala keadaan jika tau bahwa sesuatu yang Umji lakukan itu adalah kesalahan.

"Baiklah, tapi kau harus membantuku." Ucap Suga menatap Daniel.

"Tenang saja, aku akan membantumu." Ucap Daniel tersenyum tipis lalu menyeruput kopinya.

"Bagaimana kabar dia? Apa baik-baik saja?" Tanya Suga, membuat Daniel memberhentikan kegiatannya.

"Dia sekarang sudah menemukan kebahagiannya bersama Jaehyun. Mereka menjadi dekat setelah insiden kebakaran itu, Jihyo jadi banyak tersenyum sekarang." Jelas Daniel yang masing sering berkomunikasi dengan Jihyo dan mendapatkan berbagai cerita tentang wanita itu dari Jaehyun.

Suga tersenyum miris, "Syukurlah kalau begitu. Waktu awal kedatangannya di Korea, aku bertekad untuk membuatnya kembali tersenyum. Tapi sebenarnya dia membutuhkan Jaehyun untuk hal itu."

Daniel menoleh dan menatapnya dalam.

"Kau masih mencintainya?" Pertanyaan itu muncul begitu saja dari mulut Daniel. Sesaat Suga terdiam, menatap kosong ke sebelah kirinya tepat jendela cafe itu.

"Susah untuk melupakannya. Saat tau dia mempunyai Jungkook, aku berusaha keras untuk membunuh perasaan ini. Karena aku tau ini sia-sia, perasaannya untukku sudah tidak ada lagi. Aku benar-benar suami yang buruk saat itu. Begitu bertemu dengan Umji,  aku berusaha membuka hati dan perlahan dia mulai memasuki hatiku. Tapi terkadang aku merasa kosong dan hampa." Suga menghembuskan nafas kasar.

"Saat mengetahui dia kembali ke sini. Hatiku jadi berantakan, aku mulai ragu. Tapi aku berusaha untuk terlihat tenang di depannya. Aku juga berusaha untuk tidak selalu bersamanya karena itu akan membuatku lepas kendali. Jadi aku meluangkan waktu sepenuhnya bersama istri dan anakku. Tapi sekeras apapun aku berusaha, perasaan itu tetap selalu tumbuh." Suga menyeruput kopinya setelah selesai berbicara. Sementara itu, Daniel menatapnya dengan ekspresi yang campur aduk.

"Apa kau akan merebutnya dari Jaehyun?" Tanya Daniel.

"Aku tidak tau, kau taukan aku sudah berkeluarga." Jawab Suga.

"Aku harap kau tidak menggila seperti dulu dan memaksa Jihyo bersamamu." Daniel menatap Suga tidak setuju jika nanti dia akan memaksa Jihyo bersamanya.

"Semua tergantung keadaan dan perasaannya." Jawab Suga singkat dan kembali menghabiskan segelas kopi miliknya.

---
"Kau sudah mencari tahu?"

"Sudah Tuan."

"Pergilah ke cafe sesuai perjanjian awal saat jam makan siang."

"Siap Tuan."

"Jangan sampai ada yang mengetahuimu. Aku tidak mau semuanya sia-sia."

"Baiklah Tuan."

Destiny (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang